Oleh: Ridwan Saidi
(Budayawan, Sejarawan, Politisi Senior)
Kepemimpinan itu naluri manusia. Cave life juga mengenal kepemimpinan.
Dalam ragam hias yang berbentuk lukisan pada gua Solok di atas terlihat rerotan/barisan orang dengan seorang berdiri di depan (lihat panah) dengan tampilan gagah.
Ini pemimpin di gua tersebut dan sekali gus memberi pesan bahwa kriteria pemimpin pada era cave life kegagahan.
Pemimpin di gua menjaga moral dan disiplin. Tidak ada sex bebas di gua. Ini dapat diperbandingkan dengan kehidupan di hutan2 Amazon, yang menurut riset Natonal Geografic, juga tak ada sex bebas.
Disiplin dalam cave life juga dijaga. Kalau mencari ikan, semua ke sungai. Kalau berburu hewan, semua juga ke hutan.
Ragam hias gua di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, NTT mewartakan aktivitas dalam cave life. Sayang sulit sekali menemukan ragam hias gua di pulau Jawa.
Menurut Grunn dalam Time Table of History, manusia keluar gua 9000-7000 tahun lalu. Kemudian mereka menjalankan kehidupan river basin community.
Pada era ini pola kepemimpinan sama dengan era cave life, berubahlah kehidupan itu setelah bersentuhan dengan peradaban yang dibawa migran.
Kelompok migran pertama orang Maya yang masuk Indonesia lebih 3000 tahun lalu (re Prof Kern, 1951).
Ini sekali gus menginspirasi native dengan konsep kepemilikan. Konsep kepemimpinan pun berubah menjadi Kuasa Adat.
Kepemimpinan Kuasa Adat di beberapa daerah di Indonesia terbentuk pada era river basin community.
Walau pada abad IX muncul zona econ di bawah Syahbandar, Kuasa Adat exist dan malah jadi Tandem (sekutu) Syahbandar. Zona econ dari Banda Aceh ke timur Banda Neira, dan dari SamarRANG ke utara AmuRANG.
Ketika kerajaan muncul pada XIII M, jenis power system yang baru ini tidak merusak power system yang sudah mapan sebelumnya: adat dan zona econ.
Kerajaan2 pertama abad XIII: Luwu 1220, Samudera Pasai 1250, Majapait 1295, Banten Girang (merujuk situs masigiet “Pecinan”).
Banyak segi2 positif kepemimpinan era cave life yang perlu ditiru orang jaman sekarang. (RSaidi)
EDITOR: REYNA
Related Posts
Api di Ujung Agustus (Seri 33) – Pengkhianat Didalam Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 31) – Bayangan Kudeta Makin Nyata
Api di Ujung Agustus (Seri 30) – Jejak Jaringan Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja
Api di Ujung Agustus (Seri 26) – Bayangan Dalam Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 25) – Garuda Hitam Membara
Api di Ujung Agustus (Seri 24) – Kartu As Gema
Api di Ujung Agustus (Seri 23) – Dua Api, Satu Malam
No Responses