Oleh: Ridwan Saidi
(Budayawan, Sejarawan, Politisi Senior)
Orang Belanda masuk Jakarta mulai 1595. Pada tahun itu rombongan Cornelis de Houtman masuk Banten terus ke Maluku.Yang di Jakarta tidur di loji berbayar di Sunda Kalapa.
Belanda tak kuat tidur berbayar akhirnya pada 1610 mereka minta tanah untuk dirikan bangunan di Majakatera, dan ditolak Syahbandar Sunda Kalapa Aria Rana Manggala (re: van der Zee, Stad van Coen, 1922).
Belanda akhirnya berkantor di pulau Kapal yang mereka ganti namanya jadi pulau Onrust. Di sini banyak bangunan yang ditinggal begitu saja oleh orang-orang Asia Minor.
Untuk keluarganya, VOC bangun hunian di kawasan Kalimati yang Belanda namakan Binnenstad tahun 1620-an, atas prakarsa Jan Pieterzon Coen yang dalam lidah Betawi jadi Yang Pinter Pikun.
Kalimati adalah kali sodetan dari sodetan Ciliwung belakang Istana. Sodetan ini dilakukan orang Betawi untuk mengakses labuhan Kalapa.
Route Kalimati: Gang Tibo (Juanda III) – Sawah Besar – Gang Kumendan Mangga Besar – Tangkè dan Gang Labu – lokasi Binnenstad – Jassenbrug (Jembatan Batu) – mati ‘tu kali.
Tangké berasal dari tangkai, kemudian tangké dibaca tangki. Toponim ini berasal dari pembatas selatan Binnenstad kemudian lanjut Buitenstad. Buitenstad tangkai Binnenstad.
Belanda tak boleh berhuni di Beos, Bey Os, karena hunian Turki, juga tak boleh di Sionka (Pinangsia) karena hunian orang Arya berpaham Zion. Dilarang juga di Pintu Besar karena hunian Portugis. Maka Belanda di Kalimati.
Bekas-bekas bangunan lama di Kalimati masih banyak. Akses ke Kalimati di jaman kini via Jalan Cengkeh, sebelum perempatan belok ke timur. Itu Jalan Kunir yang ada kampung Betawi Kebon Pisang. Bersebelahan dengan Kebon Pisang adalah Pasar
Pisang yang merupakan tanah kosong belaka. Tanah ini dibiarkan kosong sejak Pasar Pisang yang berlokasi di situ dibakar Pate Hila pada tahun 1540. Pate Hila dkk dihajar habis2an oleh Syahbandar Kalapa Wa Item dan pasukannya.
Dalam luka Pate Hila kabur ke Cirebon lalu tewas (Mendez Pinto 1539-1540, Babad Cirebon).
Dari titik bekas Pasar Pisang ke timur sekitar 300 meter, dan anda dapatkan jembatan Jl Kunir. Di bawahnya masih mengalir Kalimati. Di tepi kiri-kanan Kalimati selatan itulah Binnenstad.(RSaidi)
EDITOR: REYNA
Related Posts
Api di Ujung Agustus (Seri 34) – Gelombang Balik
Api di Ujung Agustus (Seri 33) – Pengkhianat Didalam Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 31) – Bayangan Kudeta Makin Nyata
Api di Ujung Agustus (Seri 30) – Jejak Jaringan Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja
Api di Ujung Agustus (Seri 26) – Bayangan Dalam Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 25) – Garuda Hitam Membara
Api di Ujung Agustus (Seri 24) – Kartu As Gema
ธุรกิจงานศพNovember 17, 2024 at 11:19 pm
… [Trackback]
[…] Here you can find 10160 more Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-413-binnenstad-kalimati-dan-pate-hila-arkaeologi-jakarta-vii/ […]
Buy Jumbo Blue Meanie Magic Mushrooms OnlineDecember 16, 2024 at 7:46 am
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-413-binnenstad-kalimati-dan-pate-hila-arkaeologi-jakarta-vii/ […]
คลินิกปลูกผม นครสวรรค์December 28, 2024 at 3:09 am
… [Trackback]
[…] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-413-binnenstad-kalimati-dan-pate-hila-arkaeologi-jakarta-vii/ […]