Oleh : Ridwan Saidi, Budayawan
Bekas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa hari lalu meninggalkan tanah air untuk berobat. Saya berdoa untuk kesembuhan bapak SBY.
Ketika menjabat Presiden RI, pak SBY menaruh concern pada program penelitian arkaeologi.
Entah dari mana asal khobar, tiba2 bersipongang berita bahwa sesungguhnya gunung Padang di Cianjur itu pyramid yang teruruk. Arkaeolog UI menimpali, “Ini pyramid lebih tua dari yang di Mesir. Umurnya 4000 tahun”. Ini bandrol, tak boleh kurang. Kira2 begitu.
Dan dana mengucur cur cur cur. Maka sibuklah arkaeolog, geolog, dan sarjana aneka ahli meneliti gunung Padang mencari pyramid yang terkubur tanpa pasal.
Dalam tenggat waktu riset ahli, dengan beberapa kawan saya tiga kali ke gunung Padang.
Yang kami temukan:
1. Nama Padang pada gunung sinonim dengan hangat. Rasa hangat pada tubuh timbul pada seseorang yang minum air rebusan daun mint. Mint perdu yang banyak tumbuh di kaki gunung Padang. Oldtimers tentu ingat permen Peppermint.
2. Di dataran puncak gunung Padang terdapat Macho Uchicus Incanan dan Paquita Uchicus Incanan (lihat photo).
Macho UI pemakaman pria Peru. Area 30 x 70 meter berpagar batu yang bertinggi 1-2,5 meter.
Paquita UI makam wanita Peru yang berbentuk lingkaran yang juga dipagari batu. Diameter 5 m.
Beberapa bulan berselang, tim riset gunung Padang kasi ma’lumat bahwasanya pyramid belum ditemukan. Tapi syukurlah, tekstur gunung Padang seperti pyramid.
Tekstur semua gunung juga seperti pyramid, kecuali Gunung Sari. Kenapa sih mesti bermisal dengan pyramid? Sebut saja tekstur kukusan. (RSaidi)
EDITOR : REYNA
Related Posts
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama
Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Api di Ujung Agustus (Seri 31) – Bayangan Kudeta Makin Nyata
Api di Ujung Agustus (Seri 30) – Jejak Jaringan Tersembunyi
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
more hereOctober 26, 2024 at 1:29 pm
… [Trackback]
[…] Find More here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-44-gunung-padang-cianjur-pada-jaman-sby/ […]
Biald Alrafidain UniversityNovember 17, 2024 at 12:46 pm
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-44-gunung-padang-cianjur-pada-jaman-sby/ […]
nude girls camsNovember 20, 2024 at 9:23 am
… [Trackback]
[…] Read More here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-44-gunung-padang-cianjur-pada-jaman-sby/ […]
Sevink MolenDecember 4, 2024 at 4:15 am
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-44-gunung-padang-cianjur-pada-jaman-sby/ […]
dark168January 25, 2025 at 7:20 pm
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-44-gunung-padang-cianjur-pada-jaman-sby/ […]