Oleh: Ridwan Saidi
(Budayawan, Sejarawan, Politisi Senior)
Polugri Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini sulit dimengerti arahnya. Penolakan Indonesia atas usul menjadikan masalah pelanggaran HAM oleh China sebagai agenda bahasan PBB.
Sikap bingung Indonesia jelang konferensi G20 karena rencana dikeluarkannya pernyataan usir Rusia dari Ukraine.
Retorika anggota kabinet yang reluctant terhadap USA. Puji-pujian terhadap China secara meriah tak terpermanai. Idem dito terhadap Rusia.
Fakta lapangan Rusia mengalami kemunduran akibat memerangi Ukraine. Xie Jinping lagi dihajar pendemo di seluruh daratan China bahkan pendemo tuntut pembubaran PKC.
BACA JUGA:
- CABE, Catetan Babe (462): Gol bunuh diri
- CABE, Catetan Babe (463), Politik-Islam Globalist Berubah: Kasus As-Teng
- CABE, Catetan Babe (464): (1/2 + 1) Atau Musyawarah?
Sejak demo rakyat di Pakistan dan Srilangka kemudian disusul Iran dan China memudahkan kita memahami peta dunia yang hampir usai dibentuk.
Turki muncul sebagai representasi Islam. Iran menjadi makin sulit ambil peran di dunia. Indonesia mencoba jadi juru damai Ukraine vs Rusia ternyata tiada respon dari pihak-pihak yang bertikai. Malah Turki yang berperan walau tak berpidato, I repeat stop war.
Pilihan AUKUS dan sekutu mengambil Islam sebagai mitra tentu dengan pertimbangan. Sikap Islamophobia gagal melumpuhkan Islam, walau di China.
Kalau Jinping bisa bertahan tentu dia akan bersohib dengan orang-orang Uighur.
Islam pun mempunyai potensi econ, tentu ini juga jadi pertimbangan.
Indonesia sebagai negara yang menggagas Konferensi Islam Asia Afrika mesti punya sikap terhadap perubahan mutakhir dunia.
Leadership Turki tampaknya diterima negara-negara Islamic Conference. Apakah ini mau disebut politik identitas, terserah tukang istilah.
Faktanya AUKUS dan sekutu mempercayai Turki sebagai representasi Islam. AUKUS dan sekutu memerlukan penyeimbang. Mereka tak hendak menjadi The Great of Roman Empire. Siapa saja dimusuhi.
Kian sulit China dan Rusia pertahankan kedudukannya sebagai pesaing AUKUS dan sekutu.
Kenyataan ini mungkin pahit buat pemerintah Indonesia yang mengira perang dingin 1960-an belum berakhir dimana dunia terbagi dua blok Timur dan Barat.
Saat itu populer lagi phrase East is east, west is west, and never the twin shall meet. Semua berubah.
I repeat, joint the world. (RSadi)
EDITOR: REYNA
Related Posts
Api di Ujung Agustus (Seri 33) – Pengkhianat Didalam Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 31) – Bayangan Kudeta Makin Nyata
Api di Ujung Agustus (Seri 30) – Jejak Jaringan Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja
Api di Ujung Agustus (Seri 26) – Bayangan Dalam Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 25) – Garuda Hitam Membara
Api di Ujung Agustus (Seri 24) – Kartu As Gema
Api di Ujung Agustus (Seri 23) – Dua Api, Satu Malam
CABE, Catetan Babe (467): Muhammadiah Mandiri Lagipula Tajir - Berita TerbaruDecember 2, 2022 at 7:07 am
[…] CABE, Catetan Babe (465): Polugri Layangan Putus Terhenti Duet USA-Turki […]
online chatNovember 21, 2024 at 2:49 pm
… [Trackback]
[…] Read More on to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-465-polugri-layangan-putus-terhenti-duet-usa-turki/ […]
Penis Envy Mushroom Psilocybin for sale Oregon ORDecember 16, 2024 at 12:57 am
… [Trackback]
[…] Read More on to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-465-polugri-layangan-putus-terhenti-duet-usa-turki/ […]
cb tokensJanuary 6, 2025 at 12:53 am
… [Trackback]
[…] There you will find 3042 more Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-465-polugri-layangan-putus-terhenti-duet-usa-turki/ […]