CABE, Catetan Babe (47): Migran Samarkand, Orang Maya ber-Islam

CABE, Catetan Babe (47): Migran Samarkand, Orang Maya ber-Islam
Ridwan Saidi, Budayawan Betawi, Sejarawan, Politisi Senior

Oleh : Ridwan Saidi, Budayawan

Samara Tungga artinya designer Samarkand. Samar-rang zona econ (yg dikendali) orang Samarkand. Mereka ke Andunisi IX M. Mereka ada yang monotheis ada yg Islam. Yang ke Labuhan Tanjung Mas monotheis, dalam bahasa Jawa Sleman. Modal besar mereka singkirkan Mataram dari Tanjung Mas. Dan muncullah Samarang.

Mereka datangkan orang Melayu Deli (dilaporkan di relief Borobudur) untuk keamanan labuhan. Deli berhuni dekat Koban Batur (serambi Cuba). Di tempat ini native sekali-sekala pesta air, yang dalam bahasa Melayu DAMAK. Hunian orang Deli yang kawal labuhan disrbut Mojo Demak. Mojo Demak iku nek minor power system orang Melayu di tana Jawa.

Soal Borobudur. Tidak ada satu pun monument stone di Andunisi yang dibikin kerajaan. Kesultanan Islam hanya bikin mesjid.l dan atau pemakaman, selain israna. Karena ongkos2an, tidak gratis.

Owner bangunan dan kontraktor biasanya saudagar pemain bisnis di labuhan, atau saudagar. Pembeli komoditas bisnis, biasanya emas. Mereka kaya dan saing2an gengsi sebagai pebisnis, dan itu diucapkan dlm bhs monument stone.

Monument stone yang bikin bukan empu ini atau empu itu. Para pebisnis di Tanjung Mas Samarang kebanyakan migran Samarkand. Kebanyakan mereka menetap di Andunisi himgga pun sekarang.

Yang sebarannya merata Andunisi bukan cuma Samarkandi, orang Maya yang datang lebih dulu kesini, IX SM, sebarannya juga merata Andunisi. Ada yang menarik dari perkembangan masyarakat Maya di Mexico, sudah seribuan orang Maya memeluk Islam dlm perkembangan lima tahun terakhir. Photo atas muslimah Maya. Wa ba’duHU. RSaidi

EDITOR : REYNA

Last Day Views: 26,55 K