Oleh : Ridwan Saidi, Budayawan
Kami bertiga (photo atas) berdiri tepat di titik Jakarta 0 Km. Di titik ini Belanda mendirikan Roa (tanda/patokan) berupa monument stone, rujukan foto doc tahun 1916.
Tak diketahui bila monument stone ini dirobohkan. Saya masih simpan photo tersebut. Selain itu seorang tokoh Betawi almarhum Syah Manaf, yang wafat sekitar 5 tahun lalu dalam usia 80-an tahun, memberi kesaksiannya kepada saya tentang keberadaan monument tersebut.
Rumah Syah Manaf sendiri tak jauh dari lokasi monument stone. Sebagai alat bukti lain dapat disaksikan di lokasi permukaan tanah yang menunjukan bekas2 adanya benda berat.
Di perempatan Roxy pernah ada papan penunjuk ke timur Batavia 2 Km dan ke.barat Tangerang. Photo doc ada pada saya.
Roa, atau patokan, penting untuk sebuah kota besar seperti Jakarta.
Lokasi monument di tepi sodetan kali Ciliwung Jalan Juanda di ujung pertigaan dengan Jl Pecenongan.
Jakarta-Bogor 60 Km menghitungnya dari Jak O Km sampai dengan Hotel Salak Bogor yang juga ada patoknya. Jakarta-Tanjung Priyuk 10 Km dihitung dari 0 Km sampai Stasion KA Tanjung Priyuk.
Saya menulis sesuai dengan ejaan asli Priyuk yang artinya U-turn. Dalam bahasa Betawi balik bakul. Baik di Jakarta mau pun Bogor patokan tidak dipasang di istana, tapi tak jauh dari istana.
Penyanyi legendaris Munif Bahaswan, dengan lagu bekend Bunga Nirwana, bercerita ke saya tentang Jakarta.
Munif mengutip A. Rahman, seniman musik Melayu Medan, bahwa pada tahun 1930 datang ke Jakarta seorang bangsawan Johor, Malaysia. Bangsawan itu jatuh hati dengan keindahan Jakarta. Ia menggubah lagu dan diberinya judul Jakarta Gembira. Sebait lyricnya:
Kalau Tuan tamasya ke Tanah Jawa
Jangan lupa mampir dulu di Jakarta
Jakarta kota dagang yang istimewa
Terkenal di seluruh dunia
Riang serta gembira. Kota Jakarta permata Tanah Jawa. (RSaidi)
EDITOR : REYNA
Related Posts

Setahun Rezim Prabowo, Perbaikan atau Kerusakan Menahun?

Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (1) – Peta Baru di Samudra Pasifik

Api di Ujung Agustus (Seri 34) – Gelombang Balik

Api di Ujung Agustus (Seri 33) – Pengkhianat Didalam Istana

Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri

Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global

Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama

Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan

Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum

Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah




best promosOctober 26, 2024 at 12:28 pm
… [Trackback]
[…] Read More Information here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-66-jakarta-o-km/ […]
online chatDecember 1, 2024 at 4:17 am
… [Trackback]
[…] Read More Info here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-66-jakarta-o-km/ […]
https://freecasinovulcan.com/sprache-auswhlenDecember 23, 2024 at 8:59 am
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-66-jakarta-o-km/ […]