Dampak Penundaan Dan Perpanjangan Pemilu 2024 Merusak Demokrasi dan Mengganggu Stabilitas Nasional.

ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA – Gagasan ide penundaan dan perpanjangan pemilu 2024 yang mengatas namakan keinginan rakyat Indonesia cuma akal-akalan mencerminkan ada nya defisit moral para pemimpin bangsa yang berkuasa sekarang ini yang mendukung dan menghendaki hal tersebut terlaksana.

Hal itu dikatakan oleh kader muda Golkar Riko Lesiangi, Jumat (10/3/2023)

Riko Lesiangi

“Hanya sebagai ekspresi dari kelompok kepentingan dalam kekuasaan yang ingin memuaskan syahwat politik dan terus menikmati candu kekuasaan,” kata Riko Lesiangi.

Menurut Riko, tidak ada alasan yang signifikan mengesahkan gagasan penundaan dan perpanjangan pemilu 2024 sebagai keputusan politik. Apabila dipaksakan justru menghancurkan negeri ini akan terjadi chaos (kerusuhan) menggangu stabilitas nasional.

Penundaan pemilu yang didasarkan kepentingan jangka pendek harus dijauhi, dihindari dan dimunasnakan dibumi pertiwi ini beralamkan demokrasi yang berasas Pancasila menjalankan politik berbasis ketuhanan, kemanusiaan dan keadilan atau politik adilihung (high politic).

“Jika memaksakan pemilu harus ditunda menjadikan preseden pendidikan politik yang buruk sekali dan merusak alam berdemokrasi,” ungkapnya.

Apabila dikaitkan situasi sedang kesulitan disektor ekonomi dan sosial akibat pandemi Covid-19 tidak dapat dijadikan dasar alasan kuat, saat ini kondisi lebih baik dibanding indonesia waktu dilanda krisis ekonomi 1998, 1999, 2008.

“Segala aspek telah menutup pintu celah untuk dijadikan pertimbangan pemerintah menunda mau pun memperpanjang pemilu 2024,” tegas Riko.

.EDITOR: REYNA

Related Posts