Oleh: Isa Ansori
Kolumnis, Sekarang sedang berjuang menjahit tenun kebangsaan untuk Indonesia bersih
Poltisi itu karakternya ada tiga, politisi putih dan politisi hitam serta politisi abu – abu. Politisi putih mengacu pada pemahaman politisi yang baik dan berintegritas.
Mengacu pada jurnal International Transparancy, “Political integrity means exercising political power consistently in the public interest, independent from private interests, and not using power to maintain the office holder’s own wealth and position”.
Politik berintegritas adalah politik yang menggunakan kekuasaan secara konsisten untuk kepentingan publik, merdeka dari kepentingan pribadi dan tidak menggunakan kekuasaan untuk memperkaya dirinya sendiri serta tidak menggunakan kekuasaan untuk memperkuat posisinya.
Sebaliknya politisi hitam dan politisi abu-abu adalah politisi yang berusaha menggunakan kekuasaan untuk kepentingan diri dan kelompoknya, memperkaya diri dan kelompoknya serta menggunakan kekuasaan untuk kepentingan diri dan kelompoknya.
Politisi hitam dan politisi abu-abu cenderung bekerja pragmatis, segala sesuatu diukur dari keoentingan diri dan kelompoknya dan tak segan menjatuhkan lawan – lawan politiknya yang dianggap berseberangan. Politisi jenis ini adalah politisi yang berpraktik sebagai benalu. Mereka hidup dari bersandar pada kekuasaan yang ada, tak peduli benar atau salah, yang penting mereka bisa dapat uang untuk memperkaya dan memperkuat posisinya. Termasuk dalam kategori jenis ini adalah para buzzer yang kerjanya hanya bersandar pada kekuasaan, bekerja untuk kepentingan kekuasaan, tak ubahnya seperti anjing penjaga majikan. Kerjanya menggonggong dan menggigit mereka yang dicurigai akan menggangu majikannya.
Maslow mengkategorikan ini sebagai jenis manusia yang hanya bisa memenuhi egonya, mematikan superegonya. Kelebihannya bisa membunuh hati nuraninya hanya untuk memenuhi syahwat dasarnya, butuh makan.
Hampir selama 7 tahun jagat politik kita diwarnai dengan banyaknya para benalu politik, mereka berkembang bak cendawan di musim hujan. Kerja mereka menebar fitnah, mengadu domba dan menuduh orang lain yang tidak disukai sebagai penebar politik intoleran, politik identitas dan tuduhan – tuduhan yang tak berdasar.
Mereka lupa bahwa berpolitik itu harus beridentitas, harus jelas, apa yang diperjuangkan dan keberpihakannya. Politik yang mereka kembangkan adalah politik yang tidak jelas, kecuali hanya politik yang berkepentingan uang dan memperkaya diri. Politik tanpa identitas tak ubahnya seperti manusia yang tak punya nama dan tak punya kelamin. Politik tanpa identitas hanya jadi benalu bagi rakyat dan negara, karena yang diperjuangkan adalah kekuasaan untuk memperkaya diri dan kelompok. Rakyat tidak dapat apa apa.
Nasdem nampaknya melihat gelagat menjamurnya para benalu politik di pemerintahan Jokowi. Dengan semangat restorasi dan memperbaiki keberadaban politik, Nasdem dengan gagah berani menegaskan bahwa Nasdem adalah partai yang mencintai Indonesia, mencintai politik yang beretika, partai menyemai nasionalisme. Melanjutkan yang baik dan merubah yang tidak baik. Continuity and Change.
Semangat Nasdem memperbaiki kondisi bangsa bergayung sambut dengan semangat Anies Baswedan. Menghadirkan perdamaian, keadilan dan kesejahteraan. Sehingga jadilah Anies menjadi panglima perang, calon presiden untuk berkolaborasi bersama Nasdem.
Pencalonan Anies sebagai presiden, nampaknya tak membuat tenang para benalu politik serta mereka yang mengembangkan politik tak jelas, politik hanya cari kekuasaan untuk memperkaya diri dan kelompok, serta para penganut politik tak berjenis kelamin.
Para penganut aliran politik ini merasa terusik dan terganggu, karena bagi mereka, Anies adalah ancaman, Anies tak bisa diajak kerjasama untuk kepentingannya.
Tak heran mereka kelojotan, apapaun yang dilakukan Nasdem dianggap salah setali tiga uang dengan apapun yang dilakukan oleh Anies. Mereka kehilangan akal sehat dan nuraninya.
Kecemasan akan menjadi pengendali cara berpikir dan cara bertindak mereka hari hari ini dan esok. Sehingga tak heran setelah deklarasi Anies Baswedan, Nasdem mendapatkan serangan balik dari para benalu politik. Untungnya Nasdem sudah siap itu semua demi memperbaiki Indonesia.
Menyitir apa yang disampaikan oleh Peter F. Gontha, mundurnya Ni Luh Djelatik, ternyata ada 3620 orang yang mendaftar menjadi anggota partai.
Nampaknya deklarasi Nasdem terhadap Anies memberikan berkah bahwa Nasdem akan menjadi partai yang bersih, partai yang beretika, partai yang betul – betul berjuang untuk kepentingan rakyat dan bangsa. Semoga saja Nasdem bisa segera bersih – bersih dari para benalu politik yang selama ini tumbuh menempel di Partai Nasdem.
Kita doakan agar segera banyak partai yang menyusul Nasdem berjuang bersama untuk membebaskan Indonesia dari para benalu politik yang menghisap kekayaan Indonesia.
Surabaya, 7 Oktober 2022
EDITOR: REYNA
Related Posts
Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama
Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
house for sale hua hinOctober 26, 2024 at 7:48 pm
… [Trackback]
[…] Here you can find 56927 more Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/deklarasikan-anies-nasdem-membuat-cemas-para-benalu-politik/ […]
free chatDecember 27, 2024 at 12:28 am
… [Trackback]
[…] Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/deklarasikan-anies-nasdem-membuat-cemas-para-benalu-politik/ […]
free tokensDecember 29, 2024 at 1:49 am
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/deklarasikan-anies-nasdem-membuat-cemas-para-benalu-politik/ […]