Oleh: Daniel M Rosyid
@DanielMohammadRosyid
Politik dimonopoli pengusaha politik seperti Megawati, Surya dan Prabowo.
Pemilu adalah Initial Public Offering politik. Anies agen saham Nasdem; Ganjar karyawan PDIP.
Kita pembeli saham yang tiap 5 tahun sekali dibujuk agar sudi ke TPS membeli saham dengan nyoblos gambar-gambar mereka.
Usai buka lapak di 800 ribu TPS di seluruh kepulauan ini, yang tidak laku memprotes, menuduh yang laris memakai guna-guna TSM.
Begitu IPO politik ini usai, para cheerleaders cebong, dan kampret militan akan kembali mengais politik di selokan Senayan sebagai yatim piatu politik seolah tak punya saham politik apapun.
Dulu dalam rumah UUD45 kita punya orangtua politik bernama MPR. Jika yang terpilih kurangajar, culas, dan busuk, MPR tinggal bertemu dan memakzulkannya. Cak-cek. Sat-set.
Sekarang ini kita perlu merenung, apakah mau mengulang pilpres mbelgedhes ini lagi di 2029 hanya untuk memilih presiden karyawan partai ? Ayo waras mikir !
EDITOR: REYNA
Related Posts
Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama
Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
No Responses