BARCELONA – Duta Besar RI untuk Spanyol dan UNWTO (UN Tourism) Dr Muhammad Najib diterima oleh Ignasius, manajer dari Marina Barcelona. Di kawasan ini Ignasius menjelaskan berbagai aspek bisnis dari Yacht, kapal pesiar kecil milik sejumlah pengusaha di wilayah itu.
“Saya sangat awam dunia bisnis dari Yaht ini dan dari penjelasan Ignasius saya sedikit paham bagaimana mereka mendapatkan duit dari Marina ini. Ada banyak aspek sebetulnya bisa mendapatkan duit menurut beliau. Yang pertama beliau menjelaskan ada sekitar 60 sampai 100 perusahaan yang menjadi partnernya, terkait dengan pengelolaan Yacht ini di sini. Saya baru tahu, jadi semua Yacht yang sandar di sini itu milik perusahaan,” kata Dubes Muhammad Najib melalui channel youtube Wisma Duta RI Madrid.
Kemudian Ignasius menjelaskan bahwa Yahct di sini berfungsi sebagai taksi yang bisa disewa, apakah oleh perusahaan atau keluarga, tergantung besar kecilnya kapasitas Yahct itu atau besar kecilnya grup yang akan menyewa.
“Sewa ini bisa harian bisa juga bulanan tergantung rute mana yang akan dikunjungi. Nah tentu kalau berbicara dari Barcelona ini bisa saja keliling di kawasan Mediterania di pantai-pantai Spanyol yang indah tetapi bisa juga menyeberang ke negara-negara Eropa Selatan seperti Italia, Yunani, bahkan juga bisa menyeberang ke sejumlah negara Afrika Utara,” jelas Dubes Najib.
Selama mereka sandar di sini, jelas Dubes Najib, mereka juga memerlukan perawatan kalau ada mesin-mesinnya yang memerlukan minyak, oli, dan sebagainya. Begitu juga kalau ada kerusakan-kerusakan kecil, mereka punya partner semacam bengkel.
Lebih dari itu mereka juga dikenakan biaya parking. Sekitar 60 sampai 100 Yacht itu krunya ternyata tinggal di dalam Yacht itu. Sehingga mereka di sini juga menyediakan restoran atau gym, tempat mereka olahraga. Juga ada partner hotel di sekitar sini kalau mereka merasa bosan tinggal di Yacht.
“Saya coba meyakinkan mereka bahwa Indonesia itu memiliki banyak sekali destinasi wisata seperti Bali, Lombok, Labuhan Bajo dan sejumlah wilayah di Indonesia Timur, sangat cocok untuk bisnis ini. Karena itu saya sedang merayu bagaimana mereka mau menjadi partner dari pengusaha lokal untuk mengajak networking-nya berbagi pengalamannya, bagaimana mengelola Marina seperti ini,” jelas Dubes Najib.
Dubes Najib berharap dengan kerjasama itu kedu belah pihak bisa mendapatkan keuntungan dari bisnis ini.
“Saya meyakini Indonesia memiliki potensi bisnis bidang Yacht. Ini sangat besar karena pantai-pantai di Indonesia sangat Indah khususnya Bali dan sekitarnya yang sudah dikenal oleh masyarakat dunia. Perlu dikembangkan bisnis-bisnis baru terkait dengan pariwisata sehingga potensi alamiah yang kita miliki itu bisa kita kapitalisasi secara maksimal. Mohon doa dan dukungannya,” pungkas Dubes Najib.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Putusan HAMAS: ICJ menegaskan Israel melakukan genosida, menolak legalisasi permukiman
Laporan: Amazon berencana mengganti pekerja dengan robot
Penjelasan – Mungkinkah inovasi digital membentuk masa depan layanan kesehatan di Afrika?
Kecerdasan buatan akan menghasilkan data 1.000 kali lebih banyak dibandingkan manusia
Serangan Israel menewaskan 42 orang di Gaza karena kedua belah pihak mengatakan pihak lain melanggar gencatan senjata
Iran, Rusia, dan Tiongkok mengirim surat ke PBB yang menyatakan kesepakatan nuklir dengan Teheran telah berakhir
Wapres Afrika Selatan: Mineral kritis di pusat industrialisasi Afrika
Putin dan Netanyahu bahas perkembangan Timur Tengah tentang rencana Trump terkait Gaza
Para ilmuwan menyelidiki bagaimana sel hidup dapat menjadi ‘biokomputer’
Rani Jambak Kincia Aia Tour Canada: Kritik Ekologi dan Semangat Kolektif Warisan Nusantara
No Responses