Dicky : Tips Ngemall Aman

Dicky : Tips Ngemall  Aman
Dicky Edwin Hindarto

Oleh : Dicky Edwin Hindarto

Setelah memposting tulisan di FB yang kemudian juga dimuat di Harian Terbit tentang mall, saya kemudian mendapat pertanyaan dari banyak teman terkait pembukaan kembali mall-mall di Jakarta hari ini. Konon sudah 80 mall di seluruh Jakarta yang dibuka secara serentak pada tanggal 15 Juni ini, dan ternyata bukan hanya karena alasan ekonomi, tetapi banyak juga penggila mall seperti saya yang sudah selama 3 bulan terakhir ini menyimpan rindu dendam pada satu tempat yang namanya mall.

Pertanyaaan yang kemudian datang ke saya adalah apakah aman kalau ke mall sekarang? Bagaimana cara kita ke mall tapi sedapat mungkin terhindar dari penularan virus covid-19? Dan bagaimana tips-tipsnya?

Dan sekali lagi, karena beberapa tulisan saya sebelumnya, beberapa sahabat saya menanyakan, bahkan seperti meminta fatwa kepada saya tentang jawaban pertanyaan di atas.

Kalau dijawab secara jujur, pasti tidak ke mall jauh lebih aman daripada pergi ke mall. Sama juga dengan kerja dari rumah jauh lebih aman daripada kerja di kantor. Ini karena pandemi virus dari China ini sama sekali belum menunjukkan di mana puncak penularannya di Indonesia. Semakin hari semakin banyak orang tertular, dan semakin banyak korban meninggal.

Tapi bagaimana bila jika tetap harus ke mall karena berbagai alasan? Di bawah ini adalah beberapa tips dari saya kalau anda terpaksa harus wajib dan kudu ke mall.

1. Pastikan dulu anda harus ke mall atau tidak. Kalau anda bisa membeli barang yang anda butuhkan secara online, maka pasti akan lebih aman.

2. Anda sendiri harus sehat. Ini mutlak, karena kalau anda dalam keadaan kurang fit, risiko terkena infeksi akan semakin tinggi.

3. Pilih mall yang paling dekat dengan tempat tinggal anda atau yang benar-benar memiliki barang atau jasa yang anda butuhkan. Di Jakarta saat ini hampir semua kecamatan sudah ada penderita covid-19, jadi memilih mall yang jauh dari daerah merah juga tidak mungkin. Karena itu, lebih baij memilih mall yang dekat tempat tinggal anda, semakin lama perjalanan, apalagi bila anda harus menggunakan kendaraan umum, semakin besar risiko tekena infeksi.

4. Tetapkan prioritas dan rencanakan barang atau jasa yang ingin anda beli di mall. Ini karena godaan di mall akan semakin besar, karena saya bisa pastikan akan ada banyak barang yang akan didiskon gara-gara 3 bulan mall tutup. Iman dan keyakinan akan diuji begitu anda masuk mall.

5. Persiapkan alat pelindung diri dengan lengkap. Masker terutama, dan usahakan menggunakan masker kesehatan atau yang direkomendasikan, kemudian juga kacamata atau faceshield yang sekarang banyak dijual. Tidak lupa meskipun di mall akan ada banyak toko yang menyediakan hand santizer, bawa sendiri hand sanitizer dan tisu basah di dalam tas.

6. Sedapat mungkin gunakan kendaraan pribadi, baik mobil, motor, atau bahkan sepeda. Kendaraan pribadi artinya anda tidak perlu ada interaksi dengan penumpang lain atau sopir, yang meningkatkan risiko penularan.

7. Jangan memegang barang yang tidak perlu dipegang waktu anda di mall, apalagi bila itu barang publik. Esakalator contohnya, atau etalase dan showcase dari dagangan di mall. Barang diskon juga biasanya banyak disentuh, kalau terpaksa menyentuh gunakan sarung tangan atau tisu basah.

8. Jaga jarak. Ada banyak tempat di mall yang biasanya menyebabkan antrian dan kerumunan, contohnya di depan kasir, di depan lift, di eskalator, dan pertunjukan musik atau display barang diskon. Jaga jarak dengan pengunjung lain juga dengan karyawan mall, karena meskipun mereka sudah lolos tes suhu, belum tentu mereka benar-benar sehat.

9. Tidak usah hang out atau nongkrong berlama-lama di mall tanpa tujuan jelas, apalagi hanya sekedar reuni atau temu kangen dengan mencopot masker atau sentuhan badan. Hangout jelas lebih aman dilakukan di rumah anda sendiri, atau lebih aman lagi secara virtual. Tinggalkan mall kalau kepentingan sudah selesai.

10. Sedapat mungkin gunakan transaksi tanpa uang cash. Di toko kecil anda bisa meminta untuk transfer rekening, dan di toko lebih besar bisa menggunakan kartu debit atau kredit. Kalau terpaksa menggunakan uang cash, bawa kantong plastik khusus untuk memasukkan dan membawa uang kembalian, dan jangan sentuh uang kembalian secara langsung karena uang cash adalah salah satu media penularan virus corona tertinggi.

11. Sedapat mungkin beli makanan untuk dibawa pulang atau take away, tapi kalau terpaksa makan di mall, jangan makan di food court yang lebih terbuka dan lebih banyak interaksi antar pengunjung. Pilih restoran yang tidak ramai dan menerapkan pembatasan pengunjung atau social distancing.

12. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan batasan 50% kapasitas mall yang boleh diisi, tentu saja prakteknya ini akan sangat sulit. Mall-mall sekelas ITC misalnya, akan susah sekali membatasi pengunjung dan kemudian kerumunan. Karena itu bila anda melihat mall semakin ramai, segera pulang.

13. Ada beberapa aplikasi online yang bisa digunakan sebagai sumber penelusuran penyebaran wabah corona. Download aplikasi tersebut dan nyalakan sesampai anda di mall, siapa tahu aplikasi ini akan sangat bermanfaat bagi anda untuk menghindari risiko terinfeksi.

14. Terakhir adalah sekali lagi pertimbangkan kepentingan anda sebelum ke mall, dan pilihlah mall yang terdekat atau yang anda perkirakan tidak banyak kerumunan. Kalau anda terpaksa juga ke mall, maka selain anda harus berhati-hati, anda bisa memperingatkan juga kepada pengunjung atau karyawan mall yang masih kurang menerapkan standar kesehatan, karena pada akhirnya semua akan saling terkait, makanya saling membantu mengingatkan akan lebih baik.

Saya minggu lalu karena satu keperluan khusus dan tidak dapat dihindari, terpaksa harus ke mall di daerah Kabupaten Bogor, yang kebetulan sudah buka. Di mall tersebut ada banyak rambu-rambu dan petunjuk untuk menjalankan protokol kesehatan, di eskalator misalnya, ada titik-titik berdiri terpisah, dan karena masih sangat sepi pengunjung dan baru buka, para pengunjung mematuhi aturan itu dengan baik.

Untuk utilitasnya, saya tidak tahu apakah sudah ada modifikasi di mesin pendingin atau AC sentralnya misalnya, atau pemsangan filter pencegah virus. Tapi yang jelas saya bahkan mengenakan masker dobel untuk menghindari hal-hal yang tidak perlu terjadi. Selalu tidak ada kata berlebihan untuk pengurangan risiko terkena pandemi.

Banyak memang tips-tips dari saya, ini karena kita sama sekali bukan berada pada era new normal, tetapi ada di era abnormal. Jangan pernah tertipu atau terlena dengan kata new normal atau kenormalan baru. Ini karena sebenarnya pandemi masih terus berlanjut dan bahkan membesar, sementara kita terpaksa harus melakukan aktivitas ekonomi, karena memang tidak ada pilihan lain.

Dan pada akhirnya, selalu lebih baik mencegah daripada mengobati.

Dicky Edwin Hindarto
Jabal Golfie, 15 Juni, 2020

Last Day Views: 26,55 K

4 Responses

  1. Pentingnya Ruang Publik Terbuka di masa Kelaziman BaruJune 17, 2020 at 1:32 pm

    […] namun juga untuk jangka panjang dan seterusnya. Seorang pakar Energi juga mengatakan bahwa berinteraksi di dalam mall di saat-saat seperti ini juga memiliki risiko tinggi tertularnya […]

  2. online camsNovember 19, 2024 at 11:00 am

    … [Trackback]

    […] There you will find 66763 additional Info to that Topic: zonasatunews.com/nasional/dicky-tips-ngemall-aman/ […]

  3. car detailerNovember 23, 2024 at 10:56 am

    … [Trackback]

    […] Find More on that Topic: zonasatunews.com/nasional/dicky-tips-ngemall-aman/ […]

  4. visite siteFebruary 6, 2025 at 12:43 am

    … [Trackback]

    […] Information on that Topic: zonasatunews.com/nasional/dicky-tips-ngemall-aman/ […]

Leave a Reply