Diskusi Online IKA ITS Jakarta Raya : Dampak Covid Pada Industri Aviation Dan Oil Gas, Apa Strategi Jitu Untuk Survive?

Diskusi Online IKA ITS Jakarta Raya : Dampak Covid Pada Industri Aviation Dan Oil Gas, Apa Strategi Jitu Untuk Survive?
Sreenshots peserta diskusi online Korma IKa ITS Jakarta Raya

ZONASATUNEWS.COM–COVID-19 adalah kejadian uncertainty, unforeseen, dan cepat penularannya dibanding virus – virus sebelumnya. Ini menyebabkan masyarakat dan pelaku usaha berusaha untuk menghindari dengan segala cara. Setiap negara mempunyai cara tersendiri untuk menanggulangi, namun seiring informasi semakin berkembang, akhirnya ditemukan cara – cara untuk dapat menurunkan dampak penularan COVID-19 yaitu : physical distancing, WFH, isolasi diri, stay at home. Pengambilan keputusan cara pencegahan berimbas kepada sektor – sektor industri, tidak hanya sektor perekonomian, namun juga semua sendi – sendi masyarakat harus berjibaku.

Mengantisipasi IKA ITS Jakarta Raya menggelar Kajian Online Bersama Alumni ITS (KORMA ITS).Kegiatan yang dilakukan secara online ini bertujuan menjaring berbagai pemikiran alumni ITS diberbagai Sektor Industri untuk speed up recovery agar bangsa Indonesia tetap berjaya pasca pendemi.

KORMA ITS yang pertama digelar kemarin, Sabtu (9/5) mengambil topik terkait  Aviasi dan Oil Industri. Kegiatan tersebut memberikan impresi yang sangat baik kepada audiens dimana dari 240 konfirmasi kehadiran, audiens yang turut serta dalam diskusi sebesar 190 orang.Sebuah pencapaian yang baik.

Pihak yang hadir juga cukup beragam dalam kapasitas bidangnya serta beberapa alumni luar negeri dari Arab, Qatar, Brunei, Korea, Malaysia, Italia, Singapore,UK, Amerika, Australia dan Indonesia.

Dari jalannya diskusi nampak bahwa multi industri terdampak sangat berat, dan  berbagai macam strategi dilakukan untuk tetap bertahan, tidak terkecuali industri aviation dan industri oil and gas terimbas.

Industri aviation berbasis pergerakan manusia untuk bisnis, leisure,travel, atau barang menjadi bagian utama terjadinya declining cash flow perusahaan. Sementara industri oil and gas di sektor hilir adalah berjualan bahan bakar minyak, dengan penyebaran COVID-19 perilaku masyarakat juga diam, kantor libur, bisnis terasa mandek, menyebabkan surplus besar-besaran crude oil, sampai akhirnya anjlok menjadi USD 20/barrel.

Industri aviation memiliki beberapa macam variasi usaha yaitu cargo airline, private airline, passanger airline. Dalam industri aviasi berbasis passanger airline mengalami hantaman yang cukup berat sebagaimana diketahui seperti Flybee, Trans State Airlines, Virgin Australia.

Bidang usaha tersebut berusaha keras dengan strategi shifting, yaitu dengan mengubah penerbangan orang menjadi penerbangan kargo (barang), namun ternyata ini tidak berdampak signifikan, sebab pergerakan barang juga sangat tergantung pergerakan orang, walhasil terdapat penurunan pencapaian target pendapatan. Sehingga shifting mengangkut penumpang diganti menjadi mengangkut barang, bukanlah porsi utama pesawat berbadan besar dibuat. Perubahan mengoperasikan pesawat dengan menyewakan pesawat juga tidak mudah. Sehingga strategi bertahan hidup hanya untuk menjaga perusahaan tidak terlalu collapse.

Industri Oil and Gas di sektor hulu diterpa harga minyak anjlok menyebabkan mulai menghentikan produksi dan menghitung ulang, sementara sektor hilir harus berjualan lebih keras, namun sekali lagi ini tidak juga memberikan target capaian, bertahan adalah kata – kata sakti. Salah satu isu utama cara bertahan adalah lay off karyawan, penurunan ongkos produksi dikisaran 30% – 40%, penutupan new exploration atau new production menunggu.

What Next

Industri aviasi adalah industri sarat teknologi, sarat modal, dan sarat personnel, dengan kondisi krisis seperti ini, perusahaan aviasi dan secara umum sebuah perusahaan dalam penananganan krisis, dapat melakukan penyesuaian strategi bisnis dengan lebih dinamis dan fleksibel dalam penanganan keuangan seperti melakukan menahan atau menurunkan CAPEX, review dan cut off OPEX, serta balancing cashflows. Salah satu metode bisnis yang dapat dilakukan adalah bundling offering, tidak sekedar tiket PP, namun ditambah leisure destination atau business oriented. Penyesuaian masa promo atau diskon tiket tidak sekedar berupa pemotongan harga tiket, namun juga ada complimentary lain, yang menyebabkan penumpang akan melakukan keterikatan dengan industri. Selain itu juga kemajuan teknologi atau digital information dapat mengambil peranan untuk dilibatkan menjadi support system di setiap pengambilan keputusan sektor penerbangan.

Industri oil and gas kembali melakukan balancing price dari sebelumnya tahun 2013. Sektor hulu akan kembali melakukan efisiensi dan shifting exploration, sektor midstream akan meninjau kembali pembangunan perpipaan atau transportation, sementara sektor hilir lebih melakukan huge storage untuk migas sebesar-besarnya sambil menunggu rebound harga migas. Cara termudah adalah meninjau ulang oil and gas sebagai komoditi utama perdagangan.

SC Diskusi KORMA ITS, Muhammad Ade Irfan memberikan catatan diskusi sebagai berikut. Kedua industri yaitu aviation dan oil and gas berusaha memeras otak untuk shifting market dengan meninggalkan semua atribut kedaerahan atau negara, lintas batas negara (borderless) adalah cara utama untuk tetap memutar roda perusahaan.

Konsumen sekarang bukan lagi old fashion, namun menjadi consument lebih cerdas untuk disebut sebagai professional consument yang mempunyai high level value, sehingga mereka lebih selektif dan lebih pintar mendapatkan nilai informasi. Pendapatan keuntungan bukan lagi disebut sebagai “profit & volume based”, namun shifting menuju sesuatu long lasting yang kemudian menyebabkan profit bukan berbentuk Rp atau USD, namun lebih sebagai bentuk breakthrough & innovation.

Semenara Sekjen IKA ITS Jakarta Raya (PWJR), Fickar dalam keterangannya menyatakan kegiatan KORMA ITS akan tetap kembali pada sesi -sesi selanjutnya untuk tema tema menarik lainnya.Korma ITS merupakan progam unggulan IKA ITS Jakarta Raya di era disruption.

“Doakan bisa istiqomah bisa setiap minggu atau berkala dalam waktu yang tidak terlalu lama bisa terus kita lakukan,” ungkap Fickar.

Editor : Setyanegara

 

Last Day Views: 26,55 K
Tags: ,