Eep Saefullah Patahkan Tuduhan Ngawur Eko Kuntadhi Terhadap Gubernur DKI Jakarta

Eep Saefullah Patahkan Tuduhan Ngawur Eko Kuntadhi Terhadap Gubernur DKI Jakarta
Eep Syaifullah Fatah

ZONASATUNEWS.COM–Dalam akun facebook milik Geis Khalifa, Eep Saefullah Fatah memberikan respon atas tulisan Eko Kuntadhi, yang menyoroti tentang adanya surat Gubernur DKI Anies Baswedan kepada Menteri PUPR.

Dalam tulisan Eko Kuntadhi berjudul “Pembunuhan Berencana Para Goweser” itu,digambarkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menulis surat ke Menteri PUPR meminta izin sebagian ruas jalan tol digunakan pesepeda.

Dibawah ini redaksi kutipkan tulisan lengkap Eko Kuntadhi yang dimuat dalam situs (https://sorasirulo.com/pembunuhan-berencana-para-goweser/)

Eko Kuntadhi, pegiat media sosial

Kolom Eko Kuntadhi: PEMBUNUHAN BERENCANA PARA GOWESER

Sirulo Multimedia August 26, 2020

Dan sebuah keanehan terjadi lagi.

Di Jakarta. Iya, di Jakarta. Sebuah surat melayang ke Menteri PUPR. Memakai kop surat Gubernur Jakarta. Isinya meminta Menteri memgizinkan sebagian jalur tol lingkar dalam Jakarta dipakai buat pesepeda.

Jika menteri PUPR pikirannya sama-sama lagi tinggi, kayaknya usulan itu dianggap normal saja.

Jalur kendara kecepatan tinggi. Dimana minimum kecepatan 60 KM/ jam, diminta sebagian untuk gowes. Pada Minggu Pagi, jam 06.00 sampai 09.00.

Kayaknya Kementerian PUPR kita masih waras. Bagaimana mungkin jalur tol yang keberadaannya diatur UU, kendaraan apa saja yang bisa melintas, tetiba diminta untuk sepeda. Bahkan sepeda motor saja dilarang masuk tol.

Jika menerima usulan luar biasa itu, Menteri PUPR harus melawan UU dulu. Lalu mengeluarkan aturan Menteri yang isinya jelas melanggar UU. Lalu secara hukum tata negara, Menteri dianggap melanggar sumpah jabatan. Lalu penjara menantinya.

Itu dari sisi menteri. Kini bayangin jika kamu pesepeda.

Di jalan tol, dimana truk tronton, bus besar dan berbagai kendaraan roda empat diperbolehkan jalan dengan kecepatan minimal 60 KM/jam, seberapa kencang hempasan anginnya? Saat kamu bersepeda di pinggiran, meski disediakan jalur sendiri, apa yang akan terjadi ketika ada pengendara yang meleng sedikit saja?

Katakanlah sepedamu Brompton, yang mahal yang rangkanya keren itu. Tapi sebrompton-bromptonnya, kayaknya kalau disenggol tronton, bakal remuk juga deh.

Katakanlah kamu mepakai helm sepeda kelas Olimpiade. Tapi helm sepeda itu hanya bisa mengurangi resiko benturan ringan. Kalau diadu dengan roda bus, bakal nyerah juga.

Bersepeda memang bisa membuat badan lebih sehat. Tapi bersepeda di jalan tol, kayaknya lebih dekat ke RS dan kuburan ketimbang sehat wal afiat. Paru-paru mungkin bisa sehat. Tapi kalau tulang patah dan tengkorak hancur, apa gunanya?

Kita tentu maklum, usulan seperti ini disampaikan Gubernur Jakarta. Jika Gubernur lain yang dikenal kepalanya punya isi, tentu kita marah dengan usulan yang mengada-ada ini. Karena Gubernur Jakarta yang menyampaikan, ya, kita gak perlu marah.

Ini mungkin salah satu dampak memilih orang berdasarkan preferensi agamanya. Bukan berdasarkan keahliannya. Kalau ada usulan ngaco, kita hanya bisa senyum.

Anggap saja pemakluman kita pada usulan ini sebagai apresiasi pada hajat hidup orang ngaco.

Saat membaca surat ini, saya hanya bisa mengelus dada.

“Dadanya siapa, mas?” celetuk Abu Kumkum.

Akun Youtube Cokro TV

Dalam Channel Youtube Cokro TV berjudul  “Eko Kuntadhi: ANIES USULKAN SEPEDA BISA MASUK TOL” Premiered Aug 28, 2020, dengan pengunjung 122,469 views saat berita ini ditulis, Eko Kuntadhi juga menyoroti soal tersebut.

“Usul Gubernur DKI Jakarta memang ajaib. Sepeda masuk tol. Inilah saatnya bajaj, helicak, skuter, dorongan bayi minta jatah masuk tol juga. Demi rasa keadilan. Termasuk pedagang asongan, tukang gorengan, pasar malam, dan tukang parkir. Simak lebih lanjut dalam Channel 17: Sepeda Brompton Masuk Tol,” katanya.

Tanggapan Eep Saefullah Fatah

Menanggapi tulisan Eko Kuntadhi diatas, seorang intelektual yang menurut penyair WS Rendra “sudah manjing”, Eep Saefullah Fatah menulis surat kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Benarkah Gubernur melakukan seperti yang dikakatakan Eko Kuntadhi dalam tulisannya.

Dibawah ini redaksi menampilkan selengkapnya tulisan Eep Saufullah Fatah seperti dikutip dalam akun Facebook Geis Khalifa.

 

Eep Saefullah Fatah

Respon terbaik yang bisa saya berikan untuk tulisan Eko Kuntadhi (“Pembunuhan Berencana Para Goweser”) adalah mengkonfirmasikan langsung ke Gubernur: Bernarkah Gubernur menulis surat ke Menteri PUPR meminta izin sebagian ruas jalan tol digunakan pesepeda seperti yang Eko tulis? Benarkah Gubenur begitu mudah kehilangan akal sehatnya dengan membiarkan para pesepeda menjadi korban kendaraan-kendaraan roda empat berkecepatan tinggi di dalam jalan tol, di dekat mereka?

Inilah jawaban yang saya terima, saya rumuskan ulang:

– Benar Gubernur Jakarta berkirim surat tapi dengan isi yang sama sekali berbeda dengan yang diimajinasikan Eko.

– Jalan toll yang diminta dijadikan tempat berkegiatan bersepeda adalah jalan layang toll di atas Jalan DI Panjaitan – Ahmad Yani (dulu disebut sebagai by-pass).

– Waktunya adalah setiap hari Minggu pukul 06-09 pagi. Dan selama tiga jam itu, jalan layang toll itu ditutup total untuk kendaraan roda empat. Jadi, tak terjadi percampuran antara kendaaraan berkecepatan tinggi dengan para pesepeda.

– Jalan layang toll itu dibuat untuk mengatasi kemacetan jalan DI Panjaitan – Ahmad Yani. Berbasis riset, hari Minggu pagi (jam 06-09) tak ada kemacetan di ruas jalan di bawah jalan layang toll itu.

– Gubernur ingin memberikan kesempatan kepada anak Jakarta, warga Jakarta bersepeda di atas, menyaksikan kotanya dari ketinggian di bawah terang sinar matahari yang baru terbit dari arah timur.

– Semua proses ke arah itu dijalani dengan proses governance yang terjaga, yang benar. Sejumlah pihak yang terkait pun sudah menyatakan persetujuan bahkan dukungan mereka.

Alhamdulillah, kawan saya Anies Baswedan ternyata tetap merawat akal sehatnya.😊

Sebagai kawan, kewajiban moral saya bukan mendukung apapun langkahnya sebagai pejabat publik. Kewajiban terpokok saya justru menentang dan mencoba meluruskannya. Alhamdulillah ternyata tak ada yang harus saya tentang dan luruskan dalam kasus “bersepeda di jalan toll” ini.

Tabik,
Eep Saefulloh Fatah

Sumber : FB Geis Khalifa

Last Day Views: 26,55 K

4 Responses

  1. best chatNovember 19, 2024 at 5:35 pm

    … [Trackback]

    […] Find More here to that Topic: zonasatunews.com/nasional/eep-saefullah-patahkan-tuduhan-ngawur-eko-kuntadi-terhadap-gubernur-dki-jakarta/ […]

  2. herbal productsDecember 3, 2024 at 8:22 pm

    … [Trackback]

    […] Info to that Topic: zonasatunews.com/nasional/eep-saefullah-patahkan-tuduhan-ngawur-eko-kuntadi-terhadap-gubernur-dki-jakarta/ […]

  3. สล็อตเว็บตรง ทุนหลักร้อยDecember 7, 2024 at 11:00 am

    … [Trackback]

    […] Find More to that Topic: zonasatunews.com/nasional/eep-saefullah-patahkan-tuduhan-ngawur-eko-kuntadi-terhadap-gubernur-dki-jakarta/ […]

  4. free chatJanuary 3, 2025 at 12:02 pm

    … [Trackback]

    […] Info to that Topic: zonasatunews.com/nasional/eep-saefullah-patahkan-tuduhan-ngawur-eko-kuntadi-terhadap-gubernur-dki-jakarta/ […]

Leave a Reply