JAKARTA – Hanya berselang sepekan, dua rig yang digunakan oleh anak usaha PT Pertamina Hulu Energi ( PHE) mengalami kecelakaan kerja alias fatality.
Kejadian pertama rig ambruk alias collaps terjadi pada 17 November 2025 sekitar pukul 13.30 WIB di zona 7 regional 2 di Lapangan Cemara Jatibarang WK Migas Jawa Barat. Ambruknya rig kedua terjadi pada 24 November 2025 di lokasi rig AU 17, HO-Duri, WK Migas Pertamina Hulu Rokan.
Demikian diutarakan Sekretaris Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Hengki Seprihadi, Senin (24/11/2025) malam.
“Informasi tersebut kami peroleh dari sumber di lapangan dan untuk kejadian di Duri, telah dibenarkan pihak PHR sebagaimana diberitakan sejumlah media,” ungkap Hengki.
Hengki mengatakan, untuk peristiwa pada 17 November 2025, petugas derrickman masih selamat sebab bisa gelantungan di bagian rig yang collaps itu.
“Ini rig China PDSI 550HP di Cemara Cirebon, rig-nya patah. Ini Project PDSI, project Jupiter,” beber Hengki.
Sementara itu, diberitakan riausatu.com, Insiden kerja maut terjadi di lokasi rig AU 17, HO-Duri, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, pada Senin siang, 24 November 2025.
Seorang pekerja dari perusahaan mitra Pertamina Hulu Rokan (PHR) dilaporkan meninggal dunia, sementara dua pekerja lainnya mengalami patah tulang pinggang.
Korban tewas diketahui berprofesi sebagai derrickman, operator menara rig dari PT Arthindo Utama (AU).
Informasi mengenai kecelakaan tersebut awalnya beredar di internal pekerja melalui grup WhatsApp “Dunia Rig Berduka” sebelum kemudian dibenarkan sejumlah sumber lapangan.
Menurut keterangan awal yang dihimpun, kecelakaan terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, saat korban dan dua rekannya tengah bertugas di anjungan pengeboran.
Belum ada penjelasan resmi mengenai penyebab insiden.
Dua pekerja lain yang turut menjadi korban telah mendapat penanganan medis atas cedera serius di bagian pinggang.
Hingga Senin malam, PHR sebagai operator utama di Wilayah Kerja Rokan masih melakukan penyelidikan mendalam.
“Kronologi kejadian masih dalam penyelidikan pihak Pertamina Hulu Rokan,” ujar seorang sumber yang enggan disebutkan identitasnya.
Dihubungi terpisah, Corporate Secretary PHR, Eviyanti Rofraida, membenarkan adanya insiden tersebut.
Ia menyampaikan bahwa satu pegawai PT Arthindo Utama—perusahaan mitra kerja PHR—meninggal dunia dalam kejadian tersebut.
“PHR menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya pegawai mitra kerja di Duri,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Riau Satu, Senin sore, 24 November 2025.
Eviyanti menambahkan, tim PHR tengah melakukan investigasi intensif untuk memastikan penyebab kecelakaan.
Untuk sementara, aktivitas rig di lokasi kejadian dihentikan demi menjamin keamanan dan keselamatan pekerja di lapangan.
“PHR senantiasa mengupayakan keselamatan kerja sebagai prioritas utama dalam operasi di WK Rokan,” kata dia.
Siapa Yang Bertanggungjawab?
Sementara itu, seringnya terjadi kecelakaan kerja yang terjadi di lingkungan anak usaha PT Pertamina Hulu Energi ini, menurut Hengki, harus menjadi perhatian serius dari pimpinan Pertamina Holding.
“Artinya harus ada yang bertanggungjawab sesuai ketentuan Peraturan Menteri ESDM Nomor 32 Tahun 2021 tentang Inspeksi Teknis dan Pemeriksaan Keselamatan Instalasi dan Peralatan pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi dan Keputusan Direktur Tehnik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi Nomor 181.K/HK.02/DMT/2022 tentang Pedoman dan Tata Cara Pengajuan Kepala Teknik dan Wakil Kepala Teknik Minyak dan Gas Bumi,” pungkas Hengki. (Sumber: cerinews.id)
EDITOR: REYNA
Related Posts

Kedaulatan Bocor: Saat Kawasan Industri Menjadi Zona Abu-abu

Empati Yang Surut, Bukan Banjirnya.

Prabowo Dan Kabinet Penyangkal Realitas

Komisi Informasi Jateng Akan Buka Sidang Sengketa Salinan Ijasah Joko Widodo Dari SD Hingga S1

Pejabat Cengeng, Mundur..!

Pertumbuhan : Menukar Pohon dengan Mobil

Reaksi keras meningkat setelah Israel lolos ke Eurovision 2026, mendorong beberapa negara untuk mengundurkan diri.

Memadukan Agama, Ilmu, Dan Seni Dalam Kehidupan

WMO memperkirakan 55% kemungkinan La Nina lemah dalam beberapa bulan mendatang

Faizal Assegaf Usulkan Jalur Mediasi dalam Polemik Ijazah Jokowi di Forum ILC



No Responses