Golkar Berpeluang Besar Menang Pemilu 2024

Oleh : Budi Puryanto, Pemimpin Redaksi ZONASATUNEWS.com

Munas Partai Golkar selalu menarik untuk diikuti. Ibarat drama politik, selalu ada kejutan dari tiap fragmen yang disuguhkan. Dinamika politik yang berkembang bisa menjadi “pil sehat” bagi kehidupan demokrasi di Indonesia.

Partai Golkar, salah satu partai yang telah berhasil bertranformasi menjadi partai modern dan mandiri, menjadi salah satu partai yang telah lulus ujian dalam perjalanan hidupnya. Salah satu ujian tu ialah keberhasilan melepaskan diri dari ketergantungan kepada tokoh sentral partai.Ini belum teruji pada semua partai besar lainnya seperti PDIP, Gerindra, Demokrat. Bagaimana PDIP tanpa Megawati, Gerindra tanpa Prabowo, atau Demokrat tanpa SBY. Sejarah yang akan menjawab. 

Keberhasilan ujian tersebut satu diantara penyokongnya ialah telah mapannya sistem perkaderan partai, disamping melimpahnya sumberdaya kader mumpuni (unggul) sertai ekosistem partai yang sehat bagi tumbuhnya kader partai.

Akibatnya Golkar tidak pernah kekurangan stok pemimpin. Bahkan overstok.Dalam Munasnya selalu banyak calon ketum muncul. Kadang persaingannya sangat ekstrim, berujung konflik yang sulit berdamai, lalu berakhir lahir bayi partai baru dari rahim Golkar. Contoh Wiranto dengan Hanura, Prabowo dengan Gerindra, Surya Paloh dengan Nasdem.

Namun harus dicatat, sejarah menunjukkan badai konflik dan segala akibat yang ditimbulkan itu tidak membuat kapal Partai Gollkar hancur dan tenggelam. Badai terbesar yang melanda Partai Golkar adalah gerakan reformasi 1998, yang menuntut Presiden Suharto (tokoh sentral Golkar) untuk turun.Golkar menjadi icon musuh bersama yang harus dihancurkan. Kantor Golkar dibakar massa dimana-mana, salah satu yang terparah kerusakannya adalah kantor DPD I Jawa Timur. Kadernya diteror, dilecehkan, Akbar Tanjung Ketum Gollkar saat itu dilempari batu saat diatas kendaraan terbuka bersama isterinya. Bahkan Presiden Gus Dur mengeluarkan dekrit pembubaran, meski akhirnya berhasil dipulihkan oleh MA. Faktanya Pemilu pertama hasil reformasi tahun 1999, Golkar masih menduduki nomor 2. Lima tahun berikutnya pemilu 2004 malah menang. Disini harus diakui kepiawaian legenda Golkar Akbar Tanjung dalam pegang kemudi kapal partai.

Saat itu merupakan era berat bagi Gollkar setelah memegang kendali penerintahan cukup lama. Toh Gollkar bisa melalui gelombang ganas itu dengan selamat dan bermartabat. Pasca pemilu 2004 yang sukses itu sebenarnya kepercayaan diri Golkar telah sepenuhnya pulih. Namun sayangnya kemenangan itu tidak bisa bertahan hingga 3 pemilu berikutnya.

Saatnya menang

Pemilu 2024 saatnya Partai Golkar menang. Peluang menang itu amat besar. Waktu 20 tahun sejak kemenangan terakhir pada pemilu 2004 yang lalu telah cukup bagi Golkar untuk mengakhiri puasa kemenangan itu pada pemilu 2024 nanti. Saatnya mengeluarkan semua cadangan energi dan amunisi politik. Investasi sejarah dan pengalaman partai, jejaring sosial, ekonomi dan politik, saatnya ditarik. Bait lagu “Mari bung rebut kembali” mesti digaungkan kembali lebih keras di even Munas untuk membangkitkan endapan emosi, spirit, dan elan perjuangan partai.

Partai Golkar perlu memugar dan membangun kembali paradigma perjuangan seiring dengan perubahan kultur masyarakat akibat kemajuan teknologi informasi (masyarakat milenial). Dalam kultur demikian Partai Golkar juga harus menjadi partai milenialis.

Kelompok muda milenial merupakan pemilih terbesar pada pemilu 2024. Ini dampak dari  bonus demografi. Implikasinya, strategi partai mau tidak mau harus menyesuaikan dengan kuktur milenial. Sederhananya, cashing Partai Golkar harus tampil milenial abis.

Ridwan Hisjam paling siap 

Dari calon ketua umum yang muncul baru Ridwan Hisjam yang tampak paling siap menghadapi perubahan seperti tersebut diatas. Dia, telah jelas menunjukkan konsep dan peta jalan yang harus ditempuh partai untuk kembali jaya, dan menang dalam pemilu 2024. Itu dia tunjukkan dalam buku “Paradigma Baru Partai Golkar”, yang dia tulis.

Gagasan paradigma baru yang diusung Ridwan sesungguhnya merupakan “resep obat mujarab” yang dibutuhkan tubuh Partai Gollkar saat ini. Diharapkan gagasan itu bisa bergema di Munas dan mampu menyehatkan pikiran peserta Munas agar dapat berpikir jernih tentang nasib bangsa dan negara ini kedepan.

Kegelisahan Ridwan Hisjam melihat kondisi partai Golkar saat ini bisa dipahami, karena dia hadir saat nyawa partai dipertaruhkan “hidup mati” ditahun-tahun pasca reformasi awal. Bahkan dia sebagai Ketua DPD I Jawa Timur ketika kantor itu dibakar massa. Lalu, partai bisa bangkit lagi dan menang di pemilu 2004. Pengalaman memegang kendali partai disaat-saat sulit dan kritis seperti itu akan membentuk karakter yang kuat sebagai seorang pemimpin.Tidak heran kalau Akbar Tanjung memujinya.

Munas Partai Golkar yang akan digelar ini penting untuk diikuti. Karena corak warna partai dan juga warna Indonesia akan tergambar dari hasil Munas itu. Juga, apakah Partai Golkar akan menang dalam pemilu 2024 atau bertahan dalam status quo seperti sekarang, tergantung hasil Munas nanti.

Selamat ber Munas.

Related Posts