Hamas mengatakan perjanjian gencatan senjata Gaza “segera” kecuali Israel memberlakukan persyaratan baru

Hamas mengatakan perjanjian gencatan senjata Gaza “segera” kecuali Israel memberlakukan persyaratan baru

Pernyataan itu muncul setelah pertemuan kelompok itu dengan Jihad Islam dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina di Kairo

ISTANBUL – Kemungkinan tercapainya kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza “lebih dekat dari sebelumnya, asalkan Israel menahan diri untuk tidak memberlakukan persyaratan baru,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.

Pernyataan itu muncul setelah pertemuan delegasinya dengan para pemimpin dari gerakan Jihad Islam dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina di Kairo untuk kesepakatan sandera dan gencatan senjata.

Mereka sepakat “untuk melanjutkan komunikasi dan koordinasi” mengenai negosiasi gencatan senjata, dan juga membahas “proposal untuk komite dukungan masyarakat” untuk mengelola Gaza pascaperang.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Kamis memberi tahu keluarga mereka yang ditahan di Gaza bahwa kondisi untuk mencapai kesepakatan pertukaran sandera-tahanan dengan faksi-faksi Palestina telah “membaik,” meskipun belum ada kesepakatan akhir yang dicapai.

Ini menandai pertama kalinya kantor Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan kemajuan dalam negosiasi sejak dimulainya perang di Gaza.

Kairo dan Doha dikatakan telah mengerahkan upaya intensif dengan semua pihak untuk mencapai kesepakatan sebelum pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump bulan depan.

Upaya para mediator, yang juga mencakup AS, sejauh ini gagal karena keengganan Netanyahu untuk mengakhiri perang secara permanen, dan menarik pasukan Israel dari Gaza.

Israel telah menewaskan lebih dari 45.000 orang di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang dan sekitar 250 lainnya disandera. Sekitar 100 sandera diyakini masih berada di Gaza.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K