ZONASATUNEWS.COM–Larangan ekspor bijih nikel yang diberlakukan pada 1 Januari 2020 membuat penambang nikel dalam negeri berada dalam kondisi mati suri. Kondisi ini terjadi akibat rendahnya harga jual bijih nikel domestik, yang dimana jika penambang memaksakan untuk melakukan penambangan, harga yang ditawarkan relatif lebih murah dari harga produksi dan akan mematikan perusahaan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Mardani H. Maming menyampaikan dukungannya kepada Asosiasi Penambang Nikel (APNI) dalam memperjuangkan harga pokok mineral (HPM) nikel di atas Free on Board (FoB) tongkang.
“Kami mendukung dan mengapresiasi APNI sehubungan dengan penentuan HPM nikel di atas FoB tongkang. Kami berharap ada kesepakatan dua belah pihak antara smelter dan penambang yang dibuatkan regulasinya oleh Menteri ESDM untuk menetapkan harga HPM. Apabila ada smelter yang dibeli harga dibawah HPM harus diberikan sanksi,” ujar Maming saat dihubungi (14/2/2020).
Maming mengatakan harga internasional saat ini, bijih nikel kadar 1.8% FoB Filipina dihargai antara USD 59-61/ wet metric ton (wmt) sehingga jika pemerintah mengajukan harga jual bijih nikel domestik kadar 1.8% FoB sebesar USD 38-40/wmt merupakan harga yang wajar.
“Jika kita bandingkan dengan harga internasional tentu tidak memberatkan kedua pihak baik smelter maupun penambang,” ujarnya.
Maming meminta Kementerian ESDM mewajibkan kepada penambang yang kadar 1.7%, yang dimana dilarang ekspornya bulan Januari 2020 lalu
“Karena ada larangan ekspor, maka Kementerian ESDM mewajibkan barang penambang diterima oleh smelter lokal yang kadarnya 1.7%,” ujar Maming.
Untuk saling menjaga kualitas barang, Mantan Bupati Tanah Bumbu itu pun menyarankan penambang dan smelter boleh menunjuk masing-masing surveyor yang terdaftar di Kementerian ESDM agar kualitas barang mempunyai kepastian sehingga tidak merasa dicurangi satu sama lainnya.
Editor : Setyanegara
Tags:Related Posts
Bahlil Lahadalia: Motor Penggerak Hilirisasi Nasional
China tegas menentang kesepakatan apa pun yang mengorbankan kepentingannya di tengah perang tarif AS
Tarif Trump menguras dolar AS, mendongkrak euro
Harga emas melampaui $3.400 dan mencapai rekor tertinggi baru di tengah ketidakpastian tarif
Tiongkok memberi sanksi kepada anggota parlemen, pejabat, dan pimpinan LSM AS
Google menandatangani pakta geotermal pertama di Asia-Pasifik dengan Taiwan
Permintaan minyak global kehilangan momentum
Tiongkok, Jepang adakan pembicaraan tentang larangan impor makanan laut
Anggota BRICS membahas tarif timbal balik AS, ungkapkan ‘kekhawatiran serius’ tentang ketegangan perdagangan
Trump mengecualikan komputer, ponsel, dan perangkat elektronik lainnya dari tarif
additional hintsOctober 24, 2024 at 10:56 pm
… [Trackback]
[…] Find More Info here on that Topic: zonasatunews.com/ekonomi-bisnis/hipmi-dukung-apni-perjuangkan-kesejahteraan-penambang-nikel/ […]
BAUJanuary 2, 2025 at 7:43 pm
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/ekonomi-bisnis/hipmi-dukung-apni-perjuangkan-kesejahteraan-penambang-nikel/ […]
sci diyalaaJanuary 3, 2025 at 9:36 am
… [Trackback]
[…] Read More here to that Topic: zonasatunews.com/ekonomi-bisnis/hipmi-dukung-apni-perjuangkan-kesejahteraan-penambang-nikel/ […]
website linkJanuary 4, 2025 at 9:27 pm
… [Trackback]
[…] There you can find 49387 additional Info on that Topic: zonasatunews.com/ekonomi-bisnis/hipmi-dukung-apni-perjuangkan-kesejahteraan-penambang-nikel/ […]
best camsJanuary 14, 2025 at 12:26 am
… [Trackback]
[…] Read More Information here on that Topic: zonasatunews.com/ekonomi-bisnis/hipmi-dukung-apni-perjuangkan-kesejahteraan-penambang-nikel/ […]