ZONASATUNEWS.COM–Indonesia harus waspada. Belum ditemukannya tanda positif orang yang terpapar virus corona, bukan berarti tidak ada potensi penyebaran. Kasus yang terjadi di Jerman dan Singapura harus menjadi pelajaran.
Di Jerman seorang wanita asal China, semula tidak menunjukkan gejala terinveksi, namun kemudian terbukti menjadi penyebar virus corona. Akibatnya, seorang Jerman positif terpapar, dan menularkan virus itu ke 3 orang Jerman lainnya. Anehnya, 3 orang Jerman tersebut tidak pernah bertemu langsung dengan wanita asal China itu.
Di Singapura, kasus serupa juga terjadi. Empat orang warga Singapura terpapar virus corona, meskipun mereka tidak pernah kontak langsung dengan orang yang datang dari China, atau yang sudah terpapar. Ini artinya, kemungkinan besar virus sudah menyebar di masyarakat Singapura.
Sulit dideteksi
Para ahli merasa kesulitan dalammendeteksi virus corona jenis baru (2019-nCov), yang pertama meledak di Wuhan, China.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan, masih sulit untuk menentukan siapa saja orang yang terinfeksi. Meski telah melakukan beberapa tes, namun keakuratannya masih diragukan.
Terlalu sedikit yang diketahui mengenai metode untuk pemeriksaan lebih lanjut atas infeksi virus corona. Kemungkinan banyak yang bisa dilewatkan saat seseorang benar-benar tidak memiliki gejala tersebut.
“Jika kita memiliki tes yang benar-benar akurat yang sangat sensitif dan sangat spesifik, maka kita bisa menguji orang dan berkata mereka baik-baik saja. Kami tidak tahu keakuratan tes ini. Kami tidak tahu keakuratan tes ini,” ujar Fauci.
Jika terkonfirmasi, laporan yang baru dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine ini akan menjawab pertanyaan besar tentang transmisi virus corona jenis baru yang sedang mewabah.
Untuk diketahui, beberapa jenis virus, seperti SARS, yang juga virus corona hanya menular ketika orang yang terinfeksi menunjukkan gejala.
Sebaliknya, penyakit flu yang juga disebabkan oleh virus corona bisa menularkan virusnya sehari atau dua hari setelah mereka terinfeksi, bahkan saat gejalanya belum muncul.
Editor : Setyanegara
Tags:
Related Posts
Penggunaan kembali (kemasan) dapat mengurangi emisi hingga 80%, kata pengusaha berkelanjutan Finlandia di Forum Zero Waste
Bongkar Markup Whoosh – Emangnya JW dan LBP Sehebat Apa Kalian
Kinerja Satu Tahun Presiden Prabowo dalam Perspektif Konstitusi
Ketegangan antara Kapolri dan Istana: Dinamika di Balik Penundaan Tim Reformasi Kepolisian
Purbaya vs Luhut: Ketegangan di Balik Kebijakan Fiskal dan Investasi
Menkeu Purbaya Terima Aduan: Oknum Pegawai Bea Cukai Sering Nongkrong di Starbucks, Bicarakan “Bisnis Aset” — Minta Ditindak Tegas
Kilang Minyak dan Petrokimia TPPI Tuban Terbakar
Api di Ujung Agustus (Seri 30) – Jejak Jaringan Tersembunyi
Tikus Raksasa Akan Memangsa Kaum Pribumi
Barang Busuk Luhut di Peron Kereta Cepat Jakarta–Bandung
Biald Alrafidain UniversityNovember 17, 2024 at 6:59 pm
… [Trackback]
[…] Find More on on that Topic: zonasatunews.com/nasional/indonesia-harus-waspada-kasus-di-jerman-dan-singapura-bukti-virus-corona-sulit-dideteksi/ […]
live camsNovember 21, 2024 at 11:44 am
… [Trackback]
[…] Find More Information here on that Topic: zonasatunews.com/nasional/indonesia-harus-waspada-kasus-di-jerman-dan-singapura-bukti-virus-corona-sulit-dideteksi/ […]