Inilah negera-negara penghasil garam terbesar di dunia

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei 2016, garam impor yang masuk ke dalam negeri mencapai 95.263 ton dengan nilai US$ 3,7 juta.

JAKARTA (ZONASATU News) – Indonesia mengimpor garam dari berbagai negara produsen garam utama dunia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, khususnya kebutuhan industri. Selain garam produksi petani tidak memenuhi kriteria yang diperlukan industri, jumlah produksinya pun belum memadai.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei 2016, garam impor yang masuk ke dalam negeri mencapai 95.263 ton dengan nilai US$ 3,7 juta.

Negara terbesar pemasok garam untuk Indonesia adalah Australia, dengan total volume 94.345 ton senilai US$ 3,4 juta, disusul India dengan volume 336 ton dan nilai US$ 19 ribu. Negara asal impor berikutnya adalah Selandia Baru dengan volume 431 ton senilai US$ 175 ribu.

Berikut adalah potret negara industri garam terbesar di dunia

Australia (11 juta metrik ton/tahun)

Industri pertambangan garam di Australia berpusat di Australia Selatan dan Barat. Australia Selatan biasa memproduksi 80% dari semua produk garam di negara ini, tapi karena ranjau di Western Australia telah meningkat, produksi juga telah didistribusikan hampir sama di antara kedua wilayah Australia.
Australia Barat adalah penghasil utama garam di negara ini. Sumbangannya mencapai 85% dari total garam yang diproduksi di Australia. Jika dibandingkan total produksi dunia, Australia Barat menyumbang sekitar 5%.

Iklim yang dimiliki negara bagian ini memang cocok untuk garam. Cuaca panas sepanjang tahun mendukung proses produksi garam.

Data Departemen Peraturan dan Keselamatan Industri Pertambangan Australia Barat menyebutkan harga garam turun tipis pada 2015-2016, dari US$31,90 per ton pada 2014-2015 menjadi US$30,60 per ton. Sedangkan, dari sisi volume, total penjualan garam di negara bagian ini mencapai 11 juta ton pada 2015-2016. Jumlah ini turun 6% dibandingkan tahun sebelumnya.

Kombinasi penurunan harga dan volume penjualan membuat nilai penjualan turun 10,2% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi US$336 juta.

Ada tiga produsen besar yang ada di Australia Barat, yakni Rio Tinto, Mitsui dan WA Salt Supply Ltd.

Perusahaan produsen garam milik Rio Tinto adalah Dampier Salt (DSL). Di perusahaan ini, Rio Tinto menggandeng Marubeni Corporation yang memiliki 22% saham dan Sojitz yang memiliki 10% saham. Meski berkantor pusat di ibu kota Australia Barat, Perth, namun pemasaran dan logistik dijalankan dari Singapura.

DSL memiliki 3 area produksi yang berlokasi di Dampier, Port Hedland dan Danau MacLeod. Dari ketiganya, Dampier adalah area produksi yang tertua sekaligus terbesar yang dimiliki DSL. Area yang dibuka pada 1967 ini memiliki kapasitas produksi mencapai 4,2 juta ton per tahun.

Daerah produksi di Danau MacLeod diakuisisi DSL pada 1978. Kini, total produksinya mencapai 2,9 juta per tahun. Sedangkan, Port Hedland yang diakuisisi pada 2001 memiliki kapasitas produksi 3,2 juta ton per tahun.

DSL menggunakan sinar matahari untuk proses evaporasi air laut pada area produksi Dampier dan Port Hedland, juga air asin di Danau MacLeod. Proses evaporasi ini dibantu angin yang berperan penting membantu proses pengeringan hingga terwujus kristal garam.

Anak usaha Mitsui, Shark Bay Salt Pty Ltd (SBS) memiliki dua area operasi garam di Australia Barat. Keduanya adalah Shark Bay dan Onslow.

Shark Bay yang berlokasi di sekitar 830 km di sebelah utara Perth mulai beroperasi pada 1967. Mitsui menyebutkan, total produksi Shark Bay mencapai 1,3 juta ton per tahun. Untuk menambah produksinya, Mitsui lantas mengakuisisi Onslow pada 2006. Ladang kedua ini menyumbangkan produksi yang lebih besar mencapai 2,7 ton per tahun.

Pada ladang garam ini, Mitsui juga menggunakan Teknik pengeringan air laut menggunakan sinar matahari. Hujan yang sangat jarang menyambangi area itu, ditambah waktu terbenamnya matahari yang lebih lama, membuat produksi garam melimpah.

Sama seperti Dampier yang memproduksi garam dari danau, WA Salt Supply Ltd. juga memproduksi garam dari Danau Deborah yang berlokasi sekitar 500 km di sebelah timur laut Perth. Tak hanya menambang garam, WA Salt Supply Ltd juga memiliki pabrik pemurnian garam yang berlokasi di Hamilton Hill dengan kapasitas 0,25 juta ton.

Menurut keterangan yang tertulis di websitenya, WA Salt Supply Ltd memasok garam untuk pasar Asia Tenggara sejak 1990an. Termasuk memasok garam untuk industri minyak di Brunei Darussalam.

Produksi garam Australia juga disumbang oleh negara bagian Australia Selatan. Negara bagian ini bahkan pernah menyumbang produksi hingga 80% pada 1960an, namun persentase ini tergerus ekspansi besar-besaran yang dilakukan oleh produsen garam di Australia Barat.

Sama seperti di barat, produksi garam di selatan ini juga mengandalkan panas mentari dan angin.

Salah satu produsen terbesar di Australia Selatan adalah Cheetam Salt Limited. Saat ini, Cheetam memiliki enam area produksi garam dengan Teknik evaporasi mengandalkan panas matahari. Cheetam juga memiliki empat pabrik pengolahan, dengan total produksi mencapai 800 ribu ton per tahun.

Salah satu negara tujuan ekspor garam miliki Cheetam adalah Jepang. Namun, Cheetam juga menyasar pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Salah satunya dengan mengantongi label halal. Kantor Cheetam di Indonesia berlokasi di Banten.

India (26,88 juta ton/ tahun)

Industri garam India memiliki berbagai macam dan jumlah sumber. Sebelum 1947, India hanya mengimpor garam terutama dari Inggris untuk memenuhi permintaan domestiknya. Setelah mendapat kemerdekaannya, India naik ke peringkat teratas negara-negara yang menghasilkan garam paling banyak di dunia berkat sumbernya melimpah (kelautan, air garam subtanah, air garam danau, dan deposit garam batu).Negara asal aktor Shahrukh Khan dan Sanjay Dutt ini adalah produsen garam ketiga terbesar dunia, setelah China dan Amerika. Pada 2014-2015, total produksi garam India mencapai 26,88 juta ton, dari lahan seluas 616 ribu acre atau 249,2 ribu hektare.

Daerah penghasil garam terbesar di India adalah Gujarat, Rajasthan, Tamil Nadu, Maharashtra, Andhra Pradesh dan Odisha. Gujarat memproduksi hampir 70% garam yang dihasilkan India.

India mengekspor surplus produksi garam sebanyak 3,5 juta per tahun. Indonesia adalah salah satu negara tujuan ekspor garam India. Negara yang menjadi sasaran ekspor lainnya adalah Bangladesh, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Malaysia, Uni Emirat Arab, Vietnam dan Qatar.

Indonesia dan India memiliki beberapa kemiripan. Dari sisi cara memproduksi garam, India juga menggunakan panas matahari untuk menguapkan air laut dan memproduksi kristal garam.

Namun, India juga memiliki tambang garam rock salt yang cara ekstrasinya dengan ditambang, mirip batu bara. Tambang rock salt yang berlokasi di Distrik Mandi ini memiliki cadangan sebesar 16,03 juta ton. Dari angka itu, 10,04 juta ton di antaranya merupakan cadangan terbukti (proven reserve), dan 5,99 juta ton sisanya adalah cadangan yang belum terbukti (probable reserve).

Sama halnya dengan Indonesia, mayoritas produsen garam di India menguasai lahan yang sempit. Dari sekitar 11.799 produsen garam, sebanyak 87,6% di antaranya adalah produsen kecil dengan luas lahan kurang dari 10 acres (4,04 ha). Lalu, 5,8% adalah produser besar yang menguasai lahan lebih dari 100 acre dan 6,6% sisanya adalah produsen kelas menengah dengan luas lahan 10 sampai 100 acre.

Sebenarnya India juga mengalami masalah perubahan iklim yang dirasakan Indonesia. September tahun lalu, curah hujan yang turun di luar musimnya menyebabkan produksi garam pertain berkurang hingga seperempatnya atau 200 ton di Gujarat. Musim hujan yang tidak teratur juga menyebabkan kualitas garam yang dihasilkan menurun.

Hanya saja, luasan lahan garam negara yang memangku Samudera Hindia itu jauh lebih luas dari luasan lahan garam Indonesia. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan pada 2015, luas lahan petani garam Indonesia mencapai 25,8 ribu ha. Jauh lebih kecil dari lahan India seluas 249,2 ribu ha.

China 70 juta metrik ton *(jumlah produksi setahun)

Produksi garam di China menyumbang lebih dari 27% dari total produksi garam di dunia. Pada 2011, melalui perusahaan China National Salt Industry Corporation milik negara, China menghasilkan jumlah terbesar garam meja di dunia. Perusahaan tersebut mengendalikan monopoli produksi garam (dimakan) di China sejak 1950 hingga monopoli dipecah oleh pemerintah pada awal 2016.

Amerika Serikat 37,2 juta metrik ton

Produksi garam di Amerika Serikat (AS) menyumbang sekira 15% dari produksi garam global, sehingga menempatkannya di posisi kedua sebagai negara penghasil terbesar garam di dunia. Tapi dari semua produknya, AS hanya menggunakan 5% dari total produksinya untuk penggunaan garam kelas makanan dan 95% dari semua garam yang dihasilkannya digunakan dalam proses kimia (produksi klorin) dan jalan es deicing.

Jerman 11,9 juta metrik ton

Raksasa ekonomi di wilayah Eropa ini memiliki dua area produksi garam utama, yakni Reichenhall dan Berchtesgaden. Keduanya lahir dari teknik produksi garam kuno dan tradisional yang telah berevolusi menjadi fasilitas mutakhir. Banyak tambang garam lainnya di seluruh Jerman yang menghasilkan jumlah lebih sedikit atau tetap sebagai museum atau lokasi tur garam. 

Kanada 10,8 juta metrik ton

Kanada memiliki tambang garam operasi terbesar di dunia. Terletak di Kota Goderich, empat jam dari pusat Kota Toronto, tambang Goderich berjarak 533 meter di bawah tanah. Tambang ini menghasilkan sebagian besar garam yang digunakan di jalan dan fasilitas ekstraksi air garam yang terpisah menghasilkan garam kelas makanan.

Meksiko 10,8 juta metrik ton

Salinera (rata-rata garam) mencapai lebih dari 33.000–28.000 hektare di antaranya adalah kolam koleksi. Fasilitas produksi garam Meksiko berada di dekat Guerrero Negro. Karena potensinya, garam dianggap emas putih di Meksiko.

Cile 8,06 juta metrik ton

Di pusat industri, produksi terbesar garam Cile berada di Salar de Atacama, dataran terbesar garam di Cile dan terbesar ketiga di dunia. Wilayah ini dikelilingi beberapa gunung berapi aktif. Beberapa wilayah lain penghasil garam berada di Cile Tengah, Boyeruca, dan Cahuil.

 

Tags: Negara produsen garam dunia

Related Posts