Isa Ansori: Penaklukan Istana

Isa Ansori: Penaklukan Istana
Isa Ansori

Isa Ansori
Kolumnis, sekarang sedang berusaha menjahit tenun kebangsaan

 

Sejarah penaklukan istana oleh kekuatan baik pernah terjadi pada saat Kekaisaran Kekaisaran Turki Utsmani atau Ottoman dalam bahasa Inggris.

Kekaisaran Ustmani berhasil mencatatkan sejarah besar dengan menaklukkan Konstantinopel pada 1453.

Penaklukan Konstantinopel dilakukan Turki Utsmani di bawah kepemimpinan Muhammad Al Fatih atau Sultan Mehmed II, dengan mengalahkan Kekaisaran Romawi Timur.

Konstantinopel dulu merupakan kota paling penting di dunia pada abad pertengahan, karena letak strategisnya dalam perekonomian maupun politik dunia.

Tidak ada kebathilan yang tidak bisa dikalahkan kalau Allah sudah menghendaki.

Begitulah sejarah akan selalu berulang dan berganti pelakunya. Setiap pemimpin ada zamannya dan setiap zaman selalu ada pemimpinnya.

Apa yang terjadi di Indonesia setidaknya bisa menjadi sejarah pengulangan betapa kuatnya rezim mendzalimi rakyat, ulama dan menistakannya. Ummat Islam sebagai pemilik saham terbesar kemerdekaan, nasibnya tak ubah seperti buih, tampak banyak tapi tak berdaya. Ummat menjadi sasaran penghinaan dan kriminalisasi. Islam sebagai sebuah ajaran begitu mudahnya dinistakan dan dihinakan.

Hukum tajam kebawah terutama ke Ummat Islam dan tumpul keatas kepada para penista dan pemecah belah bangsa. Keadilan terkoyak, kedamaian menjadi gersang.

Muhammad Ali Fati memang sudah syahid, namun ruh dan semangatnya seolah terbang dan merasuk kepada jiwa Ummat yang menghendaki kemerdekaan dan tegaknya keadilan.

Mengutip artikel Kompas.com pada 24 November 2020, ada tiga latar belakang penaklukan Konstantinopel.

1. Dinasti Utsmani ingin menguasai kegiatan perdagangan internasional di kawasan Konstantinopel.

2. Muhammad Al Fatih ingin meruntuhkan dominasi Byzantium Romawi Timur di kawasan Timur Tengah.

3. Menegaskan kekuatan pengaruh Islam di dunia Internasional

Kalau tiga latar belakang itu kita coba transformasikan kedalam perjuangan menaklukkan dominasi rezim istana yang dibentengi oleh oligarki dan aparat yang dzalim, maka latar belakang penaklukan istana menggantikan rezim yang dzalim ini adalah, pertama keinginan untuk mengembalikan kedaulatan rakyat sebagai kedaulatan yang tertinggi.

Kedua, dominasi oligarki terhadap pemerintahan harus dihilangkan, kecuali mereka yang berniat membangun keadilan sosial.

Ketiga, bahwa kekuatan rakyat itu masih ada dan tak bisa dikalahkan. Rakyat yang dimaksud adalah kekuatan buruh, mahasiswa, pelajar, emak – emak, ulama dan tokoh tokoh agama yang masih mencintai NKRI.

Momentum kenaikan BBM menjadikan penderitaan rakyat semakin membuncah, akumulasi kekecewaan yang berpotensi berubah menajdi menjadi kemarahan rakyat tentu akan menjadi potensi penaklukan istana.

Demo-demo yang ada menjadi kutup pertemuan kekecewaan para mahasiswa, buruh, rakyat, pelajar dan kaum emak emak. Tuntutan tak lagi mengarah hanya turunkan BBM dan turunkan harga, tapi juga tuntutan turunnya Jokowi sebagai presiden gagal. Negara menjadi kacau balau, keadilan terhempas, persatuan terkoyak dan penderitaan rakyat semakin membuncah.

Terkuaknya mafia ditubuh kepolisian menjadi faktor lain yang menjadikan rakyat semakin kehilangan kepercayaan kepada pemerintah dan institusi kepolisian, belum lagi dengan institusi institusi lain yang telah dianggap sebagai alat kekuasaan.

Lalu siapa yang akan menjadi lokomotif penaklukan istana? Anies adalah sebuah harapan untuk menaklukkan istana agar kembali menjadi lembaga yang menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara baik dan benar.

Seperti Muhammad Al Fatih, Anies diharapkan menjadi kekuatan besar yang bisa memimpin perubahan.

Anies telah mampu membuktikan kepemimpinannya di Jakarta, lima tahun memimpin, Anies mampu mewujudkan janji janji politiknya, berpihak pada kepentingan rakyat, tak mudah dikendalikan oligarki, mampu mensejahterakan rakyat, menciptakan keadilan dan persatuan, sehingga menjadikan Jakarta sebagai kota yang toleran.

Pemilu 2024 adalah momentum menaklukkan istana dari cengkraman oligarki dan penguasa jahat yang hanya memikirkan dirinya dan kelompoknya.

Rakyat hanya dijadikan pijakan untuk mengeruk kekayaan negara.

Pemilu 2024 saatnya berpikir benar dan cermat menentukan pilihan kepada siapa akan kita berikan.

Anies adalah pilihan tepat karena Anies lah yang selama ini menjadi capres yang selalu dimusuhi oleh istana dan oligarki beserta antek anteknya.

Tak akan mungkin akan ada perubahan Indonesia kearah yang lebih baik kalau pemimpin nya sama seperti kepemimpinan sebelumnya yang bisa dikendalikan oligarki.

Surabaya, 16 September 2022

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K

2 Responses

  1. fuckboyOctober 15, 2024 at 8:59 am

    … [Trackback]

    […] Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/isa-ansori-penaklukan-istana/ […]

  2. tga168December 12, 2024 at 7:27 am

    … [Trackback]

    […] There you will find 4049 additional Information to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/isa-ansori-penaklukan-istana/ […]

Leave a Reply