Jadi Duta Besar Sempat Ditentang Oleh Isteri Sendiri

ZONASATUNEWS.COM, MADRID – Menjadi duta besar adalah suatu kehormatan, karena seorang duta besar mewakili penuh negaranya. Tidak sedikit seseorang mendambakan jabatan itu. Termasuk juga keluargana. Isteri dan anknya.

Namun beda dengan isteri Duta Besar RI untuk Spanyol, Dr Muhammad Najib. Ternyata isterinya sempat menentangnya menjadi duta besar.

“Karena tidak sesuai dengan ekspektasi dia. Jadi Dubes itu banyak fasilitasna. Mobil dinas, saya larang dia pakai. Termasuk saya, melarang diri saya memakainya kecuali untuk dinas. Diluar dinas tidak boleh memakai,” kata Dubes Muhammad Najib.

Duta besar itu, katanya, gajinya besar. Nah, isterinya minta jatah lebih. Kebanyakan diplomat dengan tampilan parlente.

“Bagi saya tidak perlu merubah gaya hidup. Masih banyak suadara kita yang miskin. Bahkan sebagaian dari mereka sakit. Jangan ter[engaruh dengan lingkungan. Jangan berubah. Demikian juga anak saya. Tidak boleh ada yang berubah. Jadi Dubes itu hanya beberapa tahun, setelah itu kembali menjadi orang biasa lagi. Nanti menjadi susah kalau gaya hidup berubah,’ ujar Dubes Najib.

Situasi di partainya, kata Dubes Najib, tidak semua mendukungnya untuk menjadi Dubes. Yang tidak mendukung mungkin merasa dia lebih pinter, atau lebih berjasa terhadap partai. Mengapa dia yang dijadikan dubes?

“Ada ekpektasi setelah jadi dubes saya kasih fasilitas kepada mereka, karena saya berkuasa penuh. Bisa alokasikan anggaran. Tapi saya tidak mau. Kalau tidak ada justifikasinya untuk kepentingan bangsa, saya tidak akan alokasikan. Tetapai tidak apa-apa saya angggap ini bagian dari PR saya,” ungkap Dubes Najib.

Muhammad Najib termasuk Duta Besar yang unik. Untuk menjelaskan tentang Spanyol, dia menulis novel “Di Beranda Istana Alhambra”. Yang dia tulis secara bersambug. Dia juga memuat aktivitasnya di Channel Youtube “Wisma Duta RI Madrid”. Sehingga masyarakat bisa mengaksesnya dengan mudah.

“Sejarah Islam di Spanyol ini luar biasa. Meninggalkan legacy bangunan-bangunan yang indah luar biasa. Tetapi tidak itu sja, Yang mengajari orang Eropa peradaban adalah umat Islam Spanyol ini,” tegas Dubes Najib

EDITOR: REYNA

Related Posts