Oleh: Maria Zakharova, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia
Mekanisme serangan informasi untuk mencuci otak masyarakat sudah dimulai secara besar-besaran di Barat. Barat mengampanyekan wacana yang sangat primitif dan sangat mengerikan: Rusia mengancam perang nuklir. Haruskah saya mengatakan bahwa wacana tersebut sama sekali tidak benar dan salah? Ternyata, harus.
Mereka (Barat) mendorong wacana tersebut karena hal ini memunculkan ketakutan dasar manusia, pengalaman generasi yang lebih tua, yang sepanjang paruh kedua abad ke-20 bersiap menghadapi ancaman Perang Dunia III melawan komunisme global, dan anak muda Barat, yang (otaknya) telah dipengaruhi oleh wacana yang diembuskan negaranya masing-masing dengan mekanisme baru yang disebut budaya pengenyahan (cancel culture, maksudnya mengenyahkan segala hal yang berkaitan dengan Rusia).
Selain itu, Barat sama sekali tidak peduli dengan apa yang dikatakan Moskow, semua perkataan yang disampaikan didistorsi dan disalahartikan.
Mari kita pertimbangkan secara spesifik.
Dua hari lalu, menjawab pertanyaan Dimitri Simes selama wawancara, Sergey Lavrov mengatakan sebagai berikut:
“Selama bertahun-tahun, sejauh kepemimpinan Donald Trump, kami berupaya supaya Moskow dan Washington menegaskan kembali pernyataan Mikhail Gorbachev dan Ronald Reagan pada 1987 bahwa tidak ada pemenang dalam perang nuklir. Sayangnya, kami gagal meyakinkan rekan-rekan Amerika kami bahwa tindakan tersebut sangat diperlukan,” kata Zakharova, dikutip dari akun Telegram Kedutaan Rusia untuk Indonesia (29/4/2022).
“Bagaimanapun, kami mencapai titik temu dengan pemerintahan Joe Biden cukup cepat, dan presiden kami mengeluarkan pernyataan itu pada Juni 2021 selama KTT Jenewa. Pada Januari 2022, kami mewujudkan satu inisiatif lain dalam bidang ini — lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB mengadopsi pernyataan serupa, yang seharusnya bertepatan dengan pembukaan Konferensi Peninjauan Pihak-Pihak Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir.”
“Kelima pemimpin membubuhkan tanda tangan mereka di bawah pernyataan bahwa perang nuklir tidak boleh terjadi. Ini adalah posisi prinsip kami, dan kami berkomitmen padanya. Sekarang, risiko (perang nuklir) cukup tinggi. Saya tidak ingin ada pihak-pihak yang membesar-besarkannya, tetapi banyak yang ingin hal itu terjadi. Ancaman ini serius dan nyata.”
Apa saja yang penting di sini?
1. Rusialah yang justru bersusah payah meyakinkan Amerika Serikat selama perundingan yang alot untuk menegaskan kembali rumusan Gorbachev-Reagan bahwa perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh terjadi.
2. Rusialah yang membujuk lima negara nuklir untuk mengadopsi pernyataan yang sama.
3. Risiko (perang nuklir) ada. Karena itu, kita tidak boleh membesar-besarkan atau meremehkannya.
Kami melakukan segala upaya demi mencegah perang nuklir, membuat bermacam-macam hambatan supaya skenario tersebut tidak terjadi (untungnya hal-hal itu terbukti efektif selama Perang Dingin hingga kini) karena kami memahami risiko dan ancaman nyata akibat perilaku tak bertanggung jawab di bidang tersebut.
Kita tidak bisa membiarkan pemikiran apa pun tentang perang nuklir.
Pejabat-pejabat Barat terus menyuapi media berita-berita palsu tentang dugaan ancaman nuklir Moskow. Kementerian luar negeri negara-negara NATO mulai meyakinkan warga mereka bahwa Rusia sedang “menggelitik senjata mereka.”
Pertama-tama, media mencegat Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Jerman dan kemudian mengutip perkataannya bahwa “Rusia mengancam kami dengan bom.”
Kemudian, Direktur CIA William Burns berbicara dengan topik yang sama di Atlanta. Pada saat yang sama, para pensiunan, termasuk mantan Menteri Energi AS Ernest Moniz, juga terus membanjiri wacana “ancaman nuklir Rusia.”
Semua itu adalah “pemanasan” sebelum Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, selama briefing dengan awak media, mengatakan bahwa ucapan Menlu Rusia semata-mata “gertakan” dan, pada saat yang sama, secara paradoks, malah memosisikan “potensi eskalasi nuklir”.
Perhatikan betapa anehnya hal ini dalam hal pekerjaan media. Pertama, semua kutipan yang menentang negara kami diulangi oleh jurnalis, dan kemudian disebutkan lagi oleh Ned Price. Ini semacam pertunjukan yang dirancang untuk masyarakat yang kurang teredukasi.
Tidak ada yang memperhatikan apa yang dikatakan Menteri Luar Negeri Rusia tentang risiko dan upaya Rusia untuk mencegah perang nuklir
Kami sama sekali tidak dapat membayangkan terjadinya perang nuklir, tetapi, sayangnya, bagi rekan-rekan kami dari luar negeri, sangat mungkin mengingat kejadian Hiroshima dan Nagasaki.
Keesokan harinya, media mulai melakukan cuci otak massal. Tabloid Inggris (Daily Mail dan lainnya) dan media analitik berkualitas dari AS, televisi Prancis, dan majalah-majalah tabloid Jerman memulai satu narasi yang sama: Moskow mengancam Perang Dunia III dengan nuklir.
Hal ini sedang dibicarakan di Eropa: Menlu Perancis Jean-Yves Le Drian mengatakan bahwa ucapan Menlu Rusia hanyalah retorika intimidasi.
Saya ingin bertanya kepada Menlu Prancis apakah dia setidaknya membaca apa yang disampaikan Sergey Lavrov? Wawancaranya bahkan sudah diterjemahkan.
“Negara kami menentang perang nuklir. Itulah yang dikatakan Menlu Rusia, dan inilah yang menjadi prinsip diplomasi kami.
Mungkinkah Barat membaca wawancara seperti yang disajikan media Barat? Ini adalah satu-satunya alasan yang dapat membenarkan perkataan mereka. Hanya saja, jangan mematikan sumber informasi alternatif, dan dengarkan pernyataan Rusia berdasarkan sumber aslinya alih-alih dari apa yang ditafsirkan media Barat di bawah panduan NATO,” tegas Zakharova.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Serangan Israel menewaskan 42 orang di Gaza karena kedua belah pihak mengatakan pihak lain melanggar gencatan senjata
Iran, Rusia, dan Tiongkok mengirim surat ke PBB yang menyatakan kesepakatan nuklir dengan Teheran telah berakhir
Wapres Afrika Selatan: Mineral kritis di pusat industrialisasi Afrika
Putin dan Netanyahu bahas perkembangan Timur Tengah tentang rencana Trump terkait Gaza
Para ilmuwan menyelidiki bagaimana sel hidup dapat menjadi ‘biokomputer’
Rani Jambak Kincia Aia Tour Canada: Kritik Ekologi dan Semangat Kolektif Warisan Nusantara
Militer Israel menghentikan hampir semua kapal dalam armada bantuan, memicu protes global
Senator AS desak Trump manfaatkan hubungan dengan Netanyahu untuk lindungi armada bantuan Gaza
Arab Saudi memperingatkan bahwa ketidakpedulian global terhadap perang Gaza mengancam stabilitas regional dan dunia
AS akan mencabut visa presiden Kolombia karena pernyataannya dalam protes pro-Palestina di New York
chat roomsJanuary 27, 2025 at 6:54 am
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/internasional/juru-bicara-kemenlu-rusia-maria-zakharova-negara-kami-menentang-perang-nuklir/ […]
KERRY899PLUSFebruary 3, 2025 at 7:26 am
… [Trackback]
[…] Read More here to that Topic: zonasatunews.com/internasional/juru-bicara-kemenlu-rusia-maria-zakharova-negara-kami-menentang-perang-nuklir/ […]