ZONASATUNEWS.COM, MADRID – Dubes RI untuk Spanyol, Dr Muhammad Najib menerima kunjungan Sony Zulhuda, seorang Dosen di IIUM (International Islamic University Malaysia).
Menurut keterangan Dubes Najib, Sony orang Indonesia asli, tetapi mengajar di IIUM. Dia jua Ketua Muhammadiyah Malaysia.
Di Spanyol, Sony sedang bertugas untuk membangun kolaborasi IIUM dengan universitas di Eropa termasuk Spanyol.
Dubes RI untuk Spanyol dan UNWTO, Dr Muhammad Najib menerima kunjungan Sony Zulhuda, Dosen di IIUM Malaysia.
“Apa yang dilakukannya bisa menginspirasi, memotivasi teman-teman universitas di Indoesia. Dalam banyak hal saya akan memanfaatkan jaringannya untuk menarik teman-teman dosen dari Indonesia,” katanya Dubes Muhammad Najib.
Pada pertemuan itu Dubes Najib memberikan buku novel karya terbarunya, “Di Beranda Istana Ahambra” kepada Sony, yang disambut dengan senang hati.
Sony mengatakan, kedatangannya ke Spanyol dalam rangka penelitian bersama yang dilakukan oleh konsorsium Universitas di 6 negara yaitu: Malaysia, India, Vietnam,Inggris, Spanyol, dan Yunani.
“Jadi para peneliti dari 6 negara ini membentuk sebuah konsorsium untuk membuat penelitian tentang perubahan iklim. Jadi kami meneliti dari sudut pandang hukum dan kebijakan publik, untuk menyikapi perubahan iklim yang kini menjadi masalah global,” katanya.
Sony melanjutkan, penelitian tersebut dibiayai oleh Erasmus, sebuah institusi pendidikan dan kebudayaan di Eropa.
Dalam rangka itu dia baru-baru ini melakukan penelitian di Universitas Girona di Catalan, selama sekitar seminggu.
Setelah ini Sony akan melanjutkan ke Den Hag untuk melakukan kegiatan Felloship yang di sponsori oleh ICAN, sebuah institusi yang mengatur sistem internet internasional.
Dubes Muhammad Najib berharap kolaborasi yang dibangun oleh Sony bisa kongkrit dan membawa kemajuan tidak hanya bagi Muhamadiyah dan bangsa Indonesia saja, tetapi juga bagi masyarakat Malaysia, dan seluruh umat manusia di dunia.
“Sehingga Islam Rahmatan lil alamin, bisa dirasakaan oleh semuanya umat manusia, tanpa memandang agama, etnis, bangsa, dan apapun warga negaranya,” pungkas Dubes Muhammad Najib
EDITOR: REYNA
Related Posts

Akankah pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir memberdayakan Afrika atau justru memperkuat ketergantungan pada negara asing?

‘Pembersihan etnis pelan-pelan:’ Setelah gencatan senjata Gaza, eskalasi Israel bergeser ke Tepi Barat

Putusan HAMAS: ICJ menegaskan Israel melakukan genosida, menolak legalisasi permukiman

Laporan: Amazon berencana mengganti pekerja dengan robot

Penjelasan – Mungkinkah inovasi digital membentuk masa depan layanan kesehatan di Afrika?

Kecerdasan buatan akan menghasilkan data 1.000 kali lebih banyak dibandingkan manusia

Serangan Israel menewaskan 42 orang di Gaza karena kedua belah pihak mengatakan pihak lain melanggar gencatan senjata

Iran, Rusia, dan Tiongkok mengirim surat ke PBB yang menyatakan kesepakatan nuklir dengan Teheran telah berakhir

Wapres Afrika Selatan: Mineral kritis di pusat industrialisasi Afrika

Putin dan Netanyahu bahas perkembangan Timur Tengah tentang rencana Trump terkait Gaza




No Responses