Kades Kecer Sumenep Diduga Segel Balai Desa, Massa Ngadu Ke Polres

ZONASATUNEWS.COM, SUMENEP – Warga dan sebagian perangkat pemerintah Desa Kecer Kecamatan Dasuk menilai kepala desa (Kades) setempat berlaku otoriter.

Pasalnya, Kades Kecer Matlani dinilai mengeluarkan kebijakan secara sepihak tanpa musyawarah dan kesepakatan dari perangkat desa.

Inisial M salah satu warga sekaligus perangkat bercerita, Matlani telah merendahkan martabat perangkat desa saat jam aktif kerja di balai desa.

“Saat itu Kades bersama 5 orang ( nama disembunyikan) datang ke balai desa. Tiba-tiba pak kades minta semua perangkat keluar, kemudia teman-temanny diminta untuk menyegel balai,” ujarnya kepada media, Jumat 14 Februari 2020.

Kantor desa Kecer Kabupaten Sumenep yang diduga disegel oleh Kades

Mendapat perlakuan diluar dugaan, inisial M berasama perangkat lain mempertanyakan musabab penyegelan yang dilakukan oleh 5 orang itu atas perintah Matlani.

“Katanya tidak layak ditempati,” kata inisial M.

Inisial M menjelaskan, Balai Desa Kecer dalam kondisi baik. Bangunananya pun masih kokoh dan layak ditempati.

“Tapi kemerin kami lihat, atas yang semula utuh tiba-tiba sudah ada sebagian yang rusak, berarti kan dirusak sendiri (oleh Matlani),” jelasnya.

Lebih lanjimut inisial M kembali menjelaskan, pada hari-hari sebelum kejadian, semua perangkat Desa Kecer juga mendapat kejutan berupa kiriman Surat Pengunduran untuk ditandatangani.

“Waktu itu diantar oleh seseorang, padahal kami tidak bikin surat. Kan berarti kami dipaksa berhenti secara sepihak,” ulasnya.

“Dari semua perangkat yang diberi surat pengunduran diri ada 3 orang yang tanda tangan. Suratnya bermaterai,” sambungnya.

Merasa telah tidak dihormati, pengkat desa bersama sebagian warga berencana melaporkan Matlani ke ranah hukum.

Salah satu warga berinisial R mengatakan bahwa, dia bersama perangkat akan melorkannya ke aparat kepolisian.

“Kami kemarin (Senin 10 Februari 2020) sudah mengadu ke Camat Dasuk. Katanya akan dibicarakan sama Kades,” ujarnya.

Inisial R bersama 4 perangkat Desa Kecer akhirnya mendatangi Polres Sumenep pada 14 Februari 2020 untuk melaporkan kejadian tersebut.

Namun saat tiba di loket pelaporan Polres Sumenep, mereka oleh petugas diminta lebih dulu untuk melapor ke Polsek Dasuk.

“Kami masih diminta lapor ke polsek dulu,” tegasnya.

Petugas loket yang menerkma warga Kecer mengatakan, secara etika masyarakat sebelum melapor ke Polres terlebih dahulu diminta lapor Polsek.

“Sebenarnya tidak apa-apa langsung lapor ke sini, tapi kan tidak enak ke aparat di bawah jika langsung ke sini,” jelasnya.

“Makanya saya minta mereka untuk hubungi5 polseknya dulu,” pungksanya. (Ri)

Related Posts