Kanselir Jerman mengkritik Trump karena mengancam akan mengambil alih Greenland dan Kanada

Kanselir Jerman mengkritik Trump karena mengancam akan mengambil alih Greenland dan Kanada
Kanselir Jerman Olaf Scholz

“Perbatasan tidak boleh dipindahkan dengan paksa. Prinsip ini berlaku dan merupakan dasar dari tatanan perdamaian kita,” kata Olaf Scholz

BERLIN – Kanselir Jerman Olaf Scholz pada hari Rabu mengkritik Presiden terpilih AS Donald Trump atas ancaman untuk mengambil alih Greenland dan Kanada.

“Perbatasan tidak boleh dipindahkan dengan paksa. Prinsip ini berlaku dan merupakan dasar dari tatanan perdamaian kita,” kata Scholz dalam sebuah pernyataan.

Trump sebelumnya telah menyatakan minatnya pada pulau Arktik Greenland, yang merupakan milik Denmark. Pada konferensi pers baru-baru ini di rumahnya di Mar-a-Lago, ia tidak mengesampingkan kemungkinan menggunakan militer untuk menguasai Terusan Panama atau Greenland.

Presiden Amerika yang akan datang, yang akan dilantik pada tanggal 20 Januari, mengatakan ia juga akan cenderung memberikan tekanan ekonomi pada Kanada untuk menjadi negara bagian AS.

Sementara itu, Scholz mengatakan bahwa dalam diskusinya dengan mitra Eropa terdapat “sedikit ketidakpahaman” tentang pernyataan tertentu dari AS.

“Kekebalan batas berlaku untuk setiap negara.” Ini berlaku terlepas dari apakah negara itu berada di Timur atau di Barat. Ini adalah bagian dari inti dari “apa yang kita sebut nilai-nilai Barat,” kata kanselir.

“Tidak boleh dan tidak boleh ada goncangan tentang itu.” NATO adalah pilar keamanan utama, tambahnya.

Pada hari Senin, Trump menghidupkan kembali usulan yang kontroversial itu di platform Truth Social-nya, dengan menyatakan bahwa “Greenland adalah tempat yang luar biasa, dan orang-orang akan mendapat manfaat luar biasa jika, dan ketika, itu menjadi bagian dari Negara kita. Kita akan melindunginya, dan menghargainya, dari Dunia luar yang sangat kejam. JADIKAN GREENLAND HEBAT LAGI!”

Sebelumnya pada hari Selasa, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen menegaskan kembali sikap tegas negaranya terhadap otonomi Greenland menyusul seruan baru oleh Trump agar Amerika mengambil alih wilayah Arktik tersebut.

Hubungan Jerman-AS telah tegang akibat hinaan verbal berulang-ulang terhadap miliarder Amerika Elon Musk yang akan menjadi penasihat Trump setelah ia memangku jabatan presiden pada 20 Januari.

Musk yang menghina Scholz dan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, juga menjadi berita utama karena mendukung partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD) dalam pemilihan umum mendatang pada 23 Februari.

SUMBER: ANADOLU AGENCY
EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K