Kapolri: 71 Orang Ditangkap, 71 Orang Tersanka Kerusuhan Smelter Nikel PT GNI

Kapolri: 71 Orang Ditangkap, 71 Orang Tersanka Kerusuhan Smelter Nikel PT GNI
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (16/01/2023). foto BPMI Setpres

ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan pihak kepolisian untuk mengungkap secara jelas dan terbuka bentrokan yang terjadi di kawasan industri (smelter) nikel PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), Morowali Utara, Tengah Sulawesi. Selain itu, Presiden juga meminta agar para pelaku ditindak tegas.

“Presiden yang jelas memerintahkan polisi menindak tegas pelaku tindak pidana, pelaku perusakan, dan pelaku pelanggaran hukum. mungkin dan juga mengawal dan mengawasi agar seluruh kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan dapat berjalan kembali,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam keterangan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (16/01/2023).

Kapolri mengatakan, saat ini pihaknya sudah menangani kasus tersebut dan berhasil mengamankan sejumlah orang yang terlibat.

“Beberapa pelaku vandalisme kini telah ditangkap, kurang lebih 71 (orang) telah ditangkap dan 17 orang telah ditetapkan sebagai tersangka,” katanya.

Selain itu, lanjut Sigit, sejumlah pasukan dari Polri dan TNI juga telah dikerahkan untuk mengawal dan menjaga situasi agar kondusif kembali, sehingga kegiatan operasional di perusahaan dapat berjalan kembali.

“Saat ini personel pengamanan baik TNI maupun Polri sejauh ini sudah dikerahkan kurang lebih 548 orang dan akan kita tambah lagi dengan 2 SSK Brimob dari pusat,” ujarnya.

Seperti diungkapkan Kapolri, perusakan dan pembakaran yang terjadi di perusahaan nikel tersebut berawal dari gerakan pemogokan dan permasalahan industri, yang dilengkapi dengan provokasi oleh beberapa oknum.

“Terkait masalah hubungan industrial yang bisa diselesaikan secara hukum, tentunya dipersilakan untuk melakukan tahapan-tahapan. Kita semua [petugas keamanan] akan mengawal prosesnya, agar semuanya bisa berjalan dengan baik,” lanjutnya.

Kapolri menegaskan Polri dan TNI siap memberikan pengamanan dan pengawalan karena industri tidak hanya berdampak pada tenaga kerja, tapi juga negara.

“Polri dibantu TNI siap mengawal dan mengamankan karena hal ini tentu juga berdampak pada tenaga kerja Indonesia yang juga bekerja disana, dan tentunya produk dari kegiatan smelter ini tentunya memiliki nilai tambah bagi negara, khususnya dalam hal peningkatan devisa terkait dengan industri hilir,” ujarnya.

Sementara itu, melalui keterangan resmi perusahaan, Direksi GNI menyayangkan demo yang terjadi di proyek GNI.

“Kami sangat prihatin dengan aksi unjuk rasa yang berujung ricuh yang terjadi di lokasi proyek GNI, karena tidak hanya berdampak pada perseroan tetapi juga masyarakat sekitar,” kata Direksi GNI seperti dikutip dari laman resmi perseroan, Senin (16/1/2023).

Direksi GNI menyatakan bahwa perusahaan bersama dengan aparat penegak hukum sedang melakukan penyelidikan mendalam terkait kejadian tersebut.

“Dalam proses investigasi, perseroan berharap agar semua pihak dapat menahan diri dan berpikir jernih dalam mengolah informasi yang beredar, terutama terkait pemberitaan yang simpang siur, yang berpotensi menimbulkan salah persepsi atas peristiwa yang terjadi,” tulis manajemen.

Direksi GNI meminta semua pihak menjaga kesinambungan investasi di pabrik smelter atau pengolahan dan pemurnian nikel tersebut.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K