Kebenaran dalam Sains dan Iman ISLAM: Kisah Dr. Robert Sam dan Air liur Anjing

Kebenaran dalam Sains dan Iman ISLAM: Kisah Dr. Robert Sam dan Air liur Anjing

Oleh : Soegianto
Fakultas Sain dan Teknologi UNAIR, soegianto@fst.unair.ac.id

Kisah tentang seorang ilmuwan Amerika, Dr. Robert Sam, yang memeluk Islam setelah meneliti hadis Nabi Muhammad tentang saliva anjing, menjadi contoh nyata harmoni antara sains modern dan ajaran Islam. Penemuan ilmiah yang ia lakukan menegaskan bahwa ajaran Nabi yang tampak sederhana ternyata mengandung hikmah ilmiah yang mendalam.

Hadis Nabi tentang Saliva Anjing

Dalam salah satu hadisnya, Nabi Muhammad menyebutkan bahwa jika suatu wadah dijilat oleh anjing, wadah tersebut harus dibersihkan dengan mencucinya tujuh kali, di mana salah satunya menggunakan tanah. Pernyataan ini telah memunculkan rasa ingin tahu Dr. Robert Sam, seorang ahli mikrobiologi, yang kemudian memutuskan untuk menguji keabsahan saran tersebut melalui penelitian ilmiah.

Penelitian Dr. Robert Sam

Dr. Robert memulai eksperimennya dengan membiarkan sebuah wadah dijilat oleh anjing, lalu mencucinya tujuh kali menggunakan air dan sabun. Ketika ia memeriksa wadah itu dengan mikroskop, ia menemukan bahwa jutaan bakteri masih menempel. Hal ini membuatnya mempertanyakan mengapa Nabi memerintahkan penggunaan tanah.

Ia melanjutkan eksperimen dengan mengikuti metode yang diajarkan Nabi : mencuci wadah tujuh kali, salah satunya dengan tanah. Hasilnya sungguh mengejutkan. Ketika diperiksa di bawah mikroskop, bakteri pada wadah tersebut sepenuhnya hilang. Penemuan ini membuat Dr. Robert bertanya-tanya, “Bagaimana mungkin Nabi Muhammad mengetahui hal ini lebih dari 1.400 tahun yang lalu?”

Pembuktian Ilmiah

Sains modern mendukung pernyataan Nabi dalam dua aspek penting:

1.Bahaya Bakteri pada Saliva Anjing

Penelitian medis menunjukkan bahwa saliva anjing mengandung bakteri berbahaya, termasuk virus rabies, yang dapat masuk ke tubuh manusia melalui luka terbuka. Menurut WHO, rabies menyebabkan puluhan ribu kematian setiap tahun, dengan 40% korbannya adalah anak-anak.

2.Sifat Antibakteri pada Tanah

Studi pada tahun 2018 oleh ilmuwan Rockefeller University di New York menemukan bahwa tanah mengandung antibiotik alami, seperti malcein, yang efektif melawan bakteri, termasuk yang resisten terhadap antibiotik konvensional. Penemuan ini menjelaskan mengapa penggunaan tanah yang diajarkan Nabi efektif dalam membersihkan bakteri dari saliva anjing.

Kebenaran Islam di Mata Dr. Robert Sam

Penelitian ini mengubah pandangan Dr. Robert tentang Islam. Baginya, pengetahuan Nabi Muhammad tentang bakteri dan sifat tanah ribuan tahun sebelum teknologi mikroskop tersedia hanya dapat dijelaskan sebagai wahyu dari Tuhan. Ia akhirnya memeluk Islam, mengucapkan syahadat, dan mendedikasikan hidupnya untuk menyebarkan pesan Islam kepada dunia.

Pesan Universal dari Islam

Kisah ini menunjukkan bahwa ajaran Islam tidak hanya relevan secara spiritual tetapi juga selaras dengan sains modern. Sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an:
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar” (QS. Fussilat: 53).

Penemuan Dr. Robert Sam bukan hanya penguatan terhadap ajaran Islam tetapi juga bukti bahwa iman dan ilmu dapat berjalan seiring, membawa manfaat bagi umat manusia. Semoga kisah ini menginspirasi lebih banyak orang untuk mendalami Islam dan mencari kebenaran dalam sains dan iman.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K