Kebesaran hati Aisyah : Kisah Umar yang ingin dimakamkan dekat Rosulullah

ZONASATUNEWS.COM–Menjelang kematiannya, Umar bin Khathab memiliki satu harapan besar. Apakah itu? Dia sangat ingin dimakamkan disamping dua kekasihnya, yaitu Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Namun, makam keduanya berada di kamar atau rumah ‘Aisyah.

Di tengah kesakitannya menjelang sakaratul maut, Umar tampak gelisah. Dia lalu meminta sang anak, yaitu Abdullah bin Umar untuk mendatangi rumah ‘Aisyah, “Pergilah kepada ‘Aisyah. Ketakan kepadanya bahwa Umar berkirim salam dan meminta izin untuk dimakamkan bersama kedua sahabatnya.”

Abdullah pun pergi menuju kediaman ‘Aisyah. Dia mengucapkan salam dan meminta izin untuk menemuinya. Ketika Abdullah diizinkan masuk, dia mendapati Ibunda kaum Muslim ini tengah berdiri sambil menangis. Maka, Abdullah menyampaikan apa yang dipesankan oleh ayahandanya.

‘Asiyah berkata, “Dulu, aku sangat menginginkan agar diriku dimakamkan di sini. Namun, saat ini, Umar lebih aku utamakan daripada diriku sendiri” … (HR Al-Bukhari dan Al-Baihaqi)

Bahagiakan Umar mendapat izin nan spesial tersebut? Tentu saja dia bahagia. Namun, Umar tetap saja merasa tidak pantas menerima izin tersebut. Dia berwasiat kepada putranya:

“Wahai Abdullah! Jika nyawaku telah dicabut, bawalah jasad beserta pembaringanku menuju pintu kediaman ‘Aisyah. Lalu, katakan kepadanya bahwa Umar meminta izin untuk masuk. Jika dia memberikan izin, kuburkanlah jasadku di sana. Namun jika tidak, kuburkanlah jasadku di pemakaman kaum Muslim. Aku khawatir dia memberiku izin saat ini karena statusku sebagai seorang khalifah.”

Abdullah bin Umar melaksanakan wasiat tersebut. Dan, ‘Aisyah tetap berbesar hati. Dia memberi izin untuk yang kedua kali. Maka, jasad Al-Faruq pun dimakamkan di kamar ‘Aisyah, di sisi dua orang yang paling dihormati lagi dicintainya itu. (HR Al-Bukhari).

Sumber : Sulaiman An-Nadawi, ‘Aisyah: Kekasih yang Terindah.

Related Posts