Oleh: Cak A.Cholis Hamzah
Sebelumnya ini publik luas bertanya-tanya siapa yang menjadi calon Wakil Presiden dari PDIP dan akhirnya terjawab dengan pengumuman Ketua Umum PDI-P Ibu Megawati Soekarnoputri bahwa partainya secara resmi mengusung Prof. Mahfud MD sebagai calon Wapres dari PDI-P mendampingi capres Ganjar Pranowo. Sementara Anies Baswedan lebih dahulu memilih Cawapres nya Muhamin di bekas Hotel Yamato di Surabaya.
Ada yang menarik dari ketiga tokoh nasional itu, yaitu mereka sama-sama alumnus Universitas Gajah Mada atau UGM Yogyakarta. Anies alumni Fakultas Ekonomi, Muhaimin alumni FISIP dan Mahfud MD alumni (S2) Fakultas Hukum UGM. Yang menarik lagi adalah ketiga-tiganya adalah mantan aktivis organisasi kelompok Cipayung waktu kuliah di Yogyakarta.
Anies Baswedan dan Mahfud MD adalah alumni Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI, bahkan Mahfud MD menjadi presidium alumni HMI atau KAHMI, sedangkan Muhaimin adalah mantan aktivis PMII sebuah organisasi independent seperti HMI tapi selalu diasosiasikan sebagai organisasinya NU di bidang kemahasiswaan dan pernah menjabat ketua PB PMII.
Sementara Ganjar adalah mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia atau GMNI yang diasosiasikan sebagai organisasi mahasiswa nasionalis dan dekat dengan PNI atau PDI-P.
Perlu diketahui, selain capres dan cawapres itu, ketua PBNU Yahya Staquf juga mantan aktivis HMI waktu dia kuliah di UGM Yogyakarta, dan sekjennya Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul pernah aktif di HMI Jakarta.
Ketiga organisasi ekstra mahasiswa itu selalu bersaing di kampus bahkan persaingannya sampai pada dominasi dosen, rektor, dekan dsb di kampus. Khusus saking besarnya hubungan alumni HMI di Nusantara ini maka seingat saya almarhum sahabat saya aktivis NU dan PKB Dr. Taufikurahman Saleh, SH pernah mengatakan bahwa Muhaiminlah yang menyebut adanya hubungan alumni HMI di berbagai lini di pemerintahan, baik di DPR, MPR, Kementrian, DPRD, dsb, dengan istilah “HMI Connection”. Penyebutan istilah itu bernuansa kompetisi antara HMI dan PMII.
Namun, politik itu merupakan keputusan pragmatis, sekarang Muhamin atau Anies Baswedan mau tidak mau berkolaborasi untuk menggunakan “connection” HMI dan PMI diseluruh wilayah di tanah air ini. Demikian pula Ganjar Pranowo yang GMNI mau tidak mau juga menggunakan HMI connection lewat Mahfud MD untuk mendulang suara dalam Pilpres 2024, dan begitu sebaliknya.
Bagi alumni HMI pilpres 2024 ini merupakan pertarungan antar keluarga yakni antara Anies Baswedan dengan Mahfud MD.
Performa mantan aktivis organisasi ekstra kampus ini sangat kelihatan dan menonjol dari cara mereka berbicara, berdiskusi karena mereka sudah berpengalaman di dunia aktivis kampus ketika mereka kuliah di kampus.
Tinggal pasangan Prabowo dengan misalkan Erik Thohir- maka mereka pasangan yang tidak pernah menjadi aktivis mahasiswa di kampus.
EDITOR: REYNA
Artikel yang sama dimuat di media Optika
Related Posts
Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama
Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
No Responses