Kematian dr Sunardi, M.Taufiq: Densus 88 Lakukan “Serangan Melawan Kemanusiaan”

ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA — Terkait tindakan Densus 88 yang berakibat kematian dokter Sunardi beberapa hari lalu, ahli hukum pidana Dr Muhammad Taufiq menyatakan, tindakan itu dalam ilmu pidana dinamakan “crime againts huminity”, atau serangan melawan kemanusiaan.

Bisa dilakukan oleh kelompok tertentu. Bentuknya bisa pembunuhan, penghilangan etnis, dan sebagainya.

“Tidak boleh negara yang berdasar hukum itu melakukan “crime againts huminity” atau serangan terhadap kemanusiaan,” ujarnya kepada zonasatunews.com, melalui voice yang dikirimkan pagi ini.

Menurut Taufiq, Densus 88 tidak peduli dengan apapun meskipun sebenarnya di Papua berdarah-darah, karena penduduk sipilnya berarah-darah digorok lehernya. Kantor-kantor pemerintah dibakar, itu tidak dianggap sebagai ancaman teroris.

Maka akhirnya muncul pertanyaan, kalau di Pulau Jawa yang notabene tenang-tenang, tiba-tiba orang tanpa diketahui kapan diperiksanya, kapan ditangkapnya, lalu tiba-tiba dengan alasan melawan, seseorang dibunuh.

“Menurut saya itu tidak boleh terjadi. Karena itu saya menyarankan, sebagai ahli pidana, saya tidak menyarankan pra-peradilan., karen ini kasus berulang. Apa yang dilakukan komunitas orang peduli, terutama keluarganya, bisa melakukan gugatan ‘perbuatan melawan hukum’,” ujar Presiden Asosiasi Ahli Pidana Indonesia (AAPI) itu.

Mengapa gugatan ‘perbuatan melawan hukum’ bukannya pra-peradilan?

Taufiq menjelaskan, kalau pra-peradilan memiliki kelemahan, karena waktunya hanya 10 hari. Dan itu pasti cenderung ditolak.

“Kalau gugatan ‘perbuatan melawan hukum’ waktunya lama, bisa banding, bisa kasasi,” terang Taufiq.

Siapa yang digugat? Presiden, Kapolri, Kabareskrim, Kepala Densus 88, dan Kementrian Keuangan.

“Karena mereka inilah yang harus dipertanyakan. Siapa yang memberi perintah, perintahnya apa, dan kenapa. Setiap kasus terorisme itu tanpa dibuktikan, kok tiba-tiba meninggal. Dan klaim sepihak, mereka melawan. Ini harus dibongkar. Perlu gugatan ‘perbuatan melawan hukum’ di pengadilan, ” paparnya.

Taufiq melanjutkan, dengan cara itu nanti akan terbuka, karena mau tidak mau mereka akan datang ke pengadilan. Nanti pihaknya juga bisa mendatangkan ahli.

“Itu saran saya atas meninggalnya dr Sunardi. Yang dikenal sebagai dokter berjiwa sosial, sangat akrab dengan masyarakat, dan pegiat kemanusiaan,” ujar Taufiq.

EDITOR: REYNA

Related Posts