ZONASATUNEWS.COM, SUKOHARJO – Guna memastikan percepatan proses penyaluran beras Bantuan Pangan tahap II, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi pada hari Rabu (20/09) meninjau Gudang BULOG Telukan Sukoharjo dan mengecek langsung proses pengemasan beras Bantuan Pangan dengan menggunakan teknologi canggih mesin Rice to Rice (RTR) milik BULOG untuk memastikan semua beras yang disalurkan berkualitas baik.
Setelah melakukan peninjauan Arief Prasetyo Adi yang didampingi Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso juga turut menyerahkan secara langsung beras Bantuan Pangan tahap II kepada 500 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah. Proses percepatan penyaluran beras Bantuan Pangan tahap II ini merupakan prioritas Pemerintah guna menekan kenaikan harga beras dampak bencana El Nino yang sedang melanda hampir negara-negara Asia.
Dalam sesi tanya jawab dengan media Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa Bantuan Pangan tahap pertama untuk tiga bulan penyaluran sudah dilaksanakan dengan baik oleh BULOG sebanyak 640 ribu ton, kemudian sekarang dilanjutkan tiga bulan lagi untuk tahap ke II sehingga perlu memastikan kualitas beras yang disalurkan dengan melakukan peninjauan ke gudang-gudang BULOG agar program ini berjalan dengan baik.
“Jadi saudara-saudara kita sebanyak 21,3 juta keluarga penerima mendapatkan lagi beras Bantuan Pangan tahap ke II dengan kualitas baik dari Gudang-gudang dan sentra pengolahan BULOG seperti yang kita lhat sekarang ini, jadi dipastikan semua berasnya dalam kualitas baik yang diterima oleh keluara penerima”, ujar Arief.
Melalui penyaluran beras bantuan pangan sejumlah 640 ribu ton untuk 3 bulan penyaluran ini (September-November) kemudian ditambah dengan beras operasi pasar yang digelontorkan BULOG ke pasar-pasar dan retail-retail akan mampu meredam kenaikan harga beras.
“Perintahnya Pak Presiden yang pertama banjiri pasar dengan stok cadangan beras pemerintah dari gudang-gudang BULOG, pasarnya itu mulai pasar tradisional, pasar modern, pasar Induk Beras Cipinang”, tambah Arief.
Arief pun menambahkan perintahnya memang program pemerintah ini untuk dimasifkan seluruh Indonesia kemudian menghimbau masyarakat untuk tidak usah khawatir karena stok itu ada jadi tidak usah panic buying dan belanja secukupnya.
Sementara itu Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso menyampaikan BULOG akan memaksimalkan segala fasilitas teknologi mesin pengolahan yang dimiliki untuk mendukung percepatan Bantuan Pangan tahap II ini, salah satu nya dengan memanfaatkan mesin Rice to Rice dalam proses pengemasan beras.
“Seperti yang saat ini berlangsung, BULOG dibantu dengan pihak transporter, mengakomodir 4 desa di Kecamatan dengan total 500 keluarga penerima untuk mendapatkan beras Bantuan Pangan lebih awal. Untuk di wilayah Jawa Tengah, BULOG telah mengeluarkan beras Bantuan Pangan sebanyak 12.500 ton”, ujar Budi Waseso.
Budi Waseso menambahkan sasaran program ini kepada masyarakat yang kurang mampu sehingga kebutuhan pangannya tercukupi, disisi lain BULOG juga melakukan operasi pasar dengan menjual beras murah itu ke retail-retail dan pasar tradisional, bahkan BULOG di pasar-pasar tradisional memiliki toko sendiri yang langsung menjual beras operasi pasar dengan packaging 5 kiloan.
Pemerintah terus mendorong peran strategis BULOG dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan stabilitas pasokan serta harga pangan dalam menekan kenaikan harga beras.(BLG/18/60)
EDITOR: REYNA
Related Posts
Laporan: Amazon berencana mengganti pekerja dengan robot
Bahlil Lahadalia: Motor Penggerak Hilirisasi Nasional
China tegas menentang kesepakatan apa pun yang mengorbankan kepentingannya di tengah perang tarif AS
Tarif Trump menguras dolar AS, mendongkrak euro
Harga emas melampaui $3.400 dan mencapai rekor tertinggi baru di tengah ketidakpastian tarif
Tiongkok memberi sanksi kepada anggota parlemen, pejabat, dan pimpinan LSM AS
Google menandatangani pakta geotermal pertama di Asia-Pasifik dengan Taiwan
Permintaan minyak global kehilangan momentum
Tiongkok, Jepang adakan pembicaraan tentang larangan impor makanan laut
Anggota BRICS membahas tarif timbal balik AS, ungkapkan ‘kekhawatiran serius’ tentang ketegangan perdagangan
No Responses