Kisah Menjebol Barisan Polisi di Bandara Saat Jemput HRS

Oleh : PA 212 Bogor

Kami PA 212 Bogor, kemarin pagi ada di situasi ini. Posisi kami di luar barisan pagar betis laskar FPI garis depan, kami berbisik kpd komandan FPI buat strategi, biarkan mereka masuk mendorong kita, sebagian kita mundur, kita melebar ke sisi kiri dan kanan pertigaan persimpangan jalan menuju terminal 1,2,&3.

Begitu mereka masuk ketengah kita kurung dgn ribuan jamaah. Lansung disambut dgn siap ustadz. Dan benar, mereka dgn pasukan motor trail kesombongannya merangseg jamaah, sebagian jamaah di tengah dikomando mundur, secara otomatis jamaah sisi kana dan kiri melebar bersiap menutup dari depan, karena buntut jamaah belakang terus merangseg ke depan dari sisi kanan dan sisi kiri, rupanya mereka lihat bahaya bakal tekepung ditengah lautan manusia dan bakalan habis diinjak injak ribuan jamaah, tiba tiba suara walky talky yg terpasang otomatis di kantong seragam bahu kanan mereka terdengar perintah dari komandannya, segera balik dan mundur kalian, mundur! putar balik, MUNDUR !! nah seketika itu motor motor trail mereka ditarik sesama pasukan brimob utk balik arah, mundur ke pertahanan berikutnya.

Serentak ribuan jamaah teriak: wuuuuuuuuuu, wuuuuuu!!

Ada suara yg teriak kalian berani maju!!! Bakalan mencreet kalian.

Benar benar haruuu… Melihat dan terlibat langsung dlm situasi tsb.

Spontan ketika itu kita terus merangseg bergerak maju sambil berdzikir, bersholawat dan baca tasbih ke arah terminal 3.

Kita dan para jamaah mengalami situasi seperti ini setidaknya di tiga titik cegatan mereka.
Luaaarr biasa keistiqomaah para jamaah, yg terus kompak dengan arahan yg lunak namun ditaati.

Ada pengalaman yg juga Indah pada waktunya yg tdk mereka (bunglin coklat) pikirkan sebelumnya ketika, senin malam mulai sekitar jam 10, dimana rombongan jamaah jamaah yg berdatangan dgn mobil mobil pribadi, bahkan bus bus yg juga mulai berdatangan hendak menuju terminal 3.

Dicegat aparat polisi di depan hotel IBIS dan hotel POP, (kami unsur pengurus DTK PA 212 kota dan Kab. Bogor nginap di hotel POP). Dilarang masuk menuju terminal 3 dan dipaksa putar balik.

Disitulah awal blunder yg tdk mereka pikirkan.
Dari kamar 616, kami kami turunkan tim (4orang) utk arahkan sebagain rombongan bogor (10 kendaraan pribadi) agar berhenti dan memparkir mobilnya di tol tsb (yang beberapa meter di depannya dijaga polisi utk memaksa mobil mobil di depan rombongan bogor putar balik). Tanpa pengawasan (polisi yg beberapa meter didepan)

Instruksi ini dilaksanakan.

Mobil-mobil rombongan Bogor tsb berhenti dan parkir berjajar kekanan agar jalanan tertutup.
Seluruh peserta turun dan langsung buat halaqoh sholawat kumandangkan shalawat badar, teriakkan takbir dll diarea jalan dan di pinggir tol tsb

Saat itulah rombongan kendaraan dibelakangnya mampet menyesuaikan terus memparkir mobil dibelakangnya lagaknya shaf shaf shalat. Luaaaarrrr biasa.

Dan itu berlansung sejak tengah malam sampai pagi. Kebayang kan? Apa yg terjadi?

Dapat dipastikan seluruh akses kendaraan menuju bandara baik yang mau ke terminal 1,2&3 yg lewat tol Sedyatmo mampet total dan dpt dipastikan pula baru bisa terbuka setelah jamaah penjemput HRS pulang gerakkan mobilnya dri jalan tol tsb, selasa siang.

Dapmpaknya: Penerbangan pada senin malam sampai selasa, dicansel kecuali pesawat yg di dalamnya ada seorang HRS!

Arogansi polisi yg tdk kooperatif, melarang-larang jamaah masuk terminal 3 membuahkan dampak yg luaaarrr biasa! 

EDITOR : SETYANEGARA

Related Posts