SUMENEP – Festival Pesisir 4 yang bertemakan Lengghi berhasil memukau warga Pulau Giligenting. Agenda tahunan yang digelar Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas beserta Husky CNOOC Madura Limited (SKK Migas – HCML) pada Sabtu (6/12) tersebut berhasil menyajikan pagelaran yang sangat apik. Tak hanya itu, pendukung acara terdiri dari 164 warga lokal Pulau Giligenting.
Ratusan Masyarakat tersebut dilatih selama dua bulan sebelum menampilkan drama teaterikal kolosal di Taman Desa Galis Kecamatan Giligenting. Latihan rutin di bawah arahan seniman dari Tabun Educulture akhirnya membuahkan hasil. Penonton yang berasal dari empat di desa di Pulau Giligenting pun terpukau melihat sajian kesenian tersebut. 
Ratusan penonton merangsek ke bagian depan arena pertunjukkan agar bisa melihat lebih dekat putra-putri asli Pulau Giligenting saat tampil. Kondisi tanah yang becek akibat guyuran hujan sebelum acara tidak menyurutkan warga Desa Gadugan, Desa Bringsang, Desa Aenganyar dan Desa Galis untuk hadir menyaksikan pagelaran spektakuler tersebut.
”Saya terharu karena teringat ayah dan kakek saya yang juga nelayan,” ucap Miskali, salah satu penonton asal Desa Gedugan yang menangis usai menyaksikan drama teaterikal kolosal di penghujung malam puncak Festival Pesisir 4.
Drama teater yang dibawakan ratusan anak-anak, remaja dan orang dewasa tersebut mengangkat kisah tentang kerasnya perjuangan nelayan dalam bekerja. ”Baru pertama kali ada pertunjukkan seperti ini di Pulau Giligenting,” lanjut Miskali.
Terpisah, Kiai Turmidzi Djaka selaku pimpinan Tabun Educulture menyampaikan, pagelaran tersebut tidak mungkin bisa terlaksana tanpa semangat dari para talent. ”selain semangat para penampil, juga dukungan orang tua mereka yang mengijinkan anak-anaknya berlatih selama berbulan-bulan,” papar Turmidzi.
Sekedar informasi, kegiatan Festival Pesisir 4 dibagi dua kegiatan. Pada siang hari dilaksanakan bakti sosial. Diawali santunan anak yatim kemudian dilanjutkan penyerahan bantuan Sepatu dan tas sekolah yang dikenal dengan program Langkah Baik HCML.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan bantuan makanan bergizi tambahan bagi balita di pulau gili genting. Program tersebut bertajuk HCML untuk Masa Depan. Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan sososialisasi pencegahan stunting dan bantuan peralatan untuk kader posyandu di 14 posyandu yang tersebar di 4 desa di Pulau Giligenting dan diakhiri dengan khitanan massal.
Adapun acara untuk malam puncak terdiri dari PPM awards untuk 3 kategori. Mulai dari kategori program terbaik, tim pendamping terbaik (The Best Team) hingga pendamping terbaik atau Man of The Year. Selain itu juga dilaksanakan penyerahan-penyerahan penghargaan dari stakeholder kepada SKK Migas- HCML dan diakhiri dengan pagelaran kesenian bertajuk Lengghi; Ekspresi Budaya Giligenting.
Manager Regional Office and Relations HCML Jawa Timur Hamim Tohari mengatakan bahwa Festival Pesisir 4 digelar untuk pemberdayaan masyarakat serta melestarikan dan menguatkan budaya lokal.
“Tujuannya, agar nilai luhur dari budaya itu sendiri dipahami oleh generasi berikutnya dan tidak luntur di tengah masyarakat,” ucapnya, Sabtu (6/12/2025) malam.
Hamim berterima kasih kepada Pemkab Sumenep, tokoh masyarakat dan masyarakat yang telah mendukung operasional HCML dalam menjalankan tugas untuk mengelola sumber daya alam berupa Migas.
“Berkat dukungan semua pihak, operasional HCML di Sumenep berjalan lancar dan baik. Mustahil operasional kami lancar tanpa dukungan dari berbagai pihak,” imbuhnya.
Hamim menuturkan bahwa pihaknya akan terus bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemkab Sumenep untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, merawat lingkungan dan melestarikan budaya lokal.
“Sinergi pemerintah dan SKK Migas HCML harus dijaga baik dan diteruskan agar bisa memberikan manfaat kepada masyarakat,” jelasnya.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo melalui Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Anwar Syahroni Yusuf mengapresiasi inisiatif dan langkah baik HCML tersebut.
“Kontribusi HCML kepada Sumenep sangat besar. Terutama berkenaan dengan pelayanan dasar seperti kesehatan, lingkungan, ekonomi dan sosial budaya,” ungkapnya, Sabtu (6/12/2025) malam.
Kata Anwar kolaborasi antara Pemkab Sumenep dan HCML harus ditingkatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan Sumenep.
“Kami percaya dengan sinergi dan kolaborasi yang baik semua pihak dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan tata lingkungan yang hijau, khususnya di kepulauan. Ini adalah komitmen kita bersama,” imbuhnya.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Puncak berlakunya sunatullah kerusakan adalah dengan Allah datangkan pemimpin yang menjadi sebab sampainya adzab bencana

Presiden Prabowo Singkirkan Perasaan Pekewuh, Ini Negara, Pecat Semua Pejabat Yang Akan Menghambat Kerja Presiden

Pemerintah Tak Punya Hati Banjir Bandang Bukan Bencana Nasional Malah Jadi Arena Selfie

Pernyataan Dahnil Dinilai Kasar Dan Tidak Pantas,Taufiq: Dahnil Anzar Kamu Jangan Asal Jeplak

Satu Hari, SKK Migas-HCML Raih Tiga Penghargaan, Gelaran Festival Pesisir 4 Banjir Dukungan

Datang Kayu, Pergi Malu

Tempat Tinggal Terbaik Bagi Orang-Orang yang Bertakwa!

Rakyat Yang Jadi Korban Dan Di Korbankan, Rakyat Yang Harus Bertanggung Jawab, Otak Dimana?

Banjir Sumatra dan Mega Skandal Morowali, Ali Mahsun: “Di Jepang, Pejabat Terkait Mundur”

ICMI dan Masa Depan Penyelamatan Bumi


No Responses