Lebih Mudah Masuk Surga Daripada Masuk ASEAN

Lebih Mudah Masuk Surga Daripada Masuk ASEAN

Oleh: Ahmad Cholis Hamzah

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-4 dilaksanakan di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC) pada 26-28 Oktober 2025. Dalam acara tersebut, Timor Leste akan ditetapkan secara resmi sebagai anggota ASEAN.

Sebenarnya Timor Leste sudah lama ingin masuk ASEAN sejak kemerdekaannya pada tahun 2002; namun prosedur atau persyaratan untuk masuk menjadi anggota ASEAN memang komplek antara lain negara Timor Leste harus memiliki kemampuan berpatisipasi dalam tiga pilar utama yakni Politik-Keamanan, Ekonomi dan Sosial Budaya. Saking kompleknya proses untuk menjadi anggota ASEAN sampai-sampai Presiden Timor Leste di Jakarta sambil bercanda mengatakan bahwa “lebih mudah masuk surga daripada masuk ASEAN”.

Proses penerimaan Timor-Leste ke ASEAN, menurut Sekretariat ASEAN melibatkan beberapa langkah utama. Pertama, negara tersebut mengajukan aplikasinya pada tahun 2011. Sejak itu, Timor-Leste telah diberikan status pengamat dan secara aktif berpartisipasi dalam berbagai pertemuan dan forum ASEAN. Aspek penting dari proses ini adalah memenuhi kriteria yang diuraikan dalam Piagam ASEAN, termasuk lokasi geografis, pengakuan oleh semua negara anggota, dan kemampuan untuk menegakkan kewajiban keanggotaan. Sekretariat ASEAN, bersama dengan negara-negara anggota, telah melakukan misi pencarian fakta untuk menilai kesiapan Timor-Leste di seluruh pilar politik-keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya. Peta jalan untuk keanggotaan penuh telah ditetapkan, dan kemajuan terus dipantau.

Indonesia sejak lama mendukung rencana negara Timor Leste masuk ASEAN demi stabilitas kawasan dan kerja sama diberbagai bidang. Indonesia menunjukkan sikap diplomatasi yang elegan dengan memberi dukukungan itu mengingat peran penting Indonesia dalam ikut membantu Timor Leste membangun negaranya diberbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, perdagangan dsb. Presiden Prabowo dalam suatu kesempatan di luar negeri menyebutkan bahwa Indonesia bisa menjadikan Timor Leste sebagai sahabat padahal sebelumnya bermusuhan.

Sebagai negara tetangga terdekat, Indonesia memiliki kepentingan yang sangat strategis dengan Timor Leste. Saat ini perekonomian Timor Leste banyak bergantung Indonesia. Kalau kita lihat pintu gerbang perbatasan Indonesia – Timor Leste di Atambua NTT, bis akita saksikan lalu-lalang truk-truk dari Indonesia yang membawa barang-barang perdagangan masuk ke Timor Leste hampir setiap hari.

Selain itu, banyak siswa-siswa Timor Leste yang saat ini sedang belajar di berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia misalnya di Kupang, Surabaya, Yogyakarta dsb. Pihak Konsulat Jendral RI di Dili sering menyelenggarakan pameran pendidikan dan budaya Indonesia.

Sebelumnya ada ganjalan dari salah satu ASEAN yaitu penguasa militer Myanmar berusaha untuk memblokir masuknya, dalam peringatan kepada Timor Leste – dan pemerintah di mana pun – untuk tidak terlibat dengan pasukan oposisi negara yang dilanda perang itu. Sumber yang dikutip oleh penyiar publik Thailand PBS mengungkapkan bahwa rezim militer Myanmar telah secara resmi memberi tahu Malaysia, ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara saat ini, tentang niatnya untuk menahan dukungan bagi keanggotaan Timor Leste ketika blok itu bersidang pada bulan Oktober. Keberatan Naypyidaw berpusat pada tuduhan bahwa Timor Leste telah melanggar prinsip dasar ASEAN tentang non-campur tangan dalam urusan dalam negeri negara-negara anggota, sebagaimana diabadikan dalam piagam blok tersebut.

Namun kendala itu harus bisa diselesaikan dengan cara “Asian Way Diplomacy” mengingat di KTT ASEAN di Kamboja tahun 2022 semua negara anggota ASEAN sudah menegaskan bahwa mereka “secara prinsip menyetujui Timor Leste sebagai anggota ke – 11 ASEAN.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K