ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA – Dalam sebuah tulisannya di Group WhatApps, Dr. KH. As’ad Said Ali Mantan Waka BAKIN/BIN & Waketum PBNU, mengatakan, Panji Gumilang, pemilik ponpes Alzaitun menjadi sorotan publik karena pandangan keagamaan yang “ nyleneh “ berbeda dengan pandangan kaum muslimin umumnya.
Menurut As’ad Said Ali, sebelum mendirikan ponpes Panji Gumilang adalah Komandan Wilayah 9 (KW 9) Darul Islam / Negara Islam Indonesia (DI / NII). Setelah tertangkapnya Kartosuwirya pada 1962, DI / NII dilarang, otomatis KW 9 juga bubar.
Setelah dibubarkan, lanjutnya, banyak anggauta ex DI / NII termasuk Panji Gumilang kemudian direkrut oleh aparat intelijen dan selanjutnya dilibatkan dalam meredam agresivitas PKI sejak 1965.
“Bermula dari kegiatan perlawanan terhadap PKI inilah, Panji Gumilang (PG) berkenalan dengan para perwira militer/intelijen. Panji Gumilang, pada satu sisi memanfaatkan kedekatannya tersebut untuk mendirikan ponpes Al Zaitun di Indramayu,” terang As’ad Said Ali.
Sedangkan pada sisi lain aparat keamanan dan intelijen menggandeng PG disamping untuk melawan komunis, juga sebagai upaya guna mencegah aktivis DI / NII kembali mengangkat senjata .
Bermula dari ajaran Isa Bugis
Terkait berkembangnya paham yang dinilai aneh yang dipraktekkan di Ponpes Al Zaitun, As’ad Said Ali menjelaskan, sejak semula, Panji Gumilang (PG) memang tertarik mendalami agama Islam khususnya ajaran Isa Bugis.
“Pada awal 1970 an PG menjadikan pengikutnya ex DI / NII sebagai pengikut ajaran Isa Bugis terutama di daerah Cisaat, Sukabumi. Akibatnya terjadi konflik dengan masyarakat sekitar yang menolak kegiatan mereka dan menganggapnya sebagai aliran sesat,” kata As’ad Said Ali.
Ajaran Isa Bugis yang kontroversial itulah kemudian diajarkan diponpes Al Zaitun. Para pengamat umumnya memandang bahwa Ajaran Isa Bugis yang kemudian di adopsi oleh Al Zaitun, sejatinya merupakan pemahaman Islam berdasarkan “Synkretisme “ dan. “ Eklektisisme”.
Synkretisme merupakan suatu faham yang menggabungkan atau menyampurkan ajaran berbagai agama menjadi “ajaran baru “. Sedangkan Eklektisisme merupakan pola pikir yang sejalan dengan Synkretisme yaitu suatu faham yang mengambil berbagai pendapat atau theory yang dianggapnya benar untuk digabung menjadi suatu “pendapat baru “.
Dengan demikian, menurut As’ad ASaid Ali, agama yang diajarkan oleh Al Zaitun meskipun menggunakan label “ Islam “, tetapi secara essensial oleh pemeluk Islam umumnya dianggap menyimpang dari Islam atau sebagai aliran sesat.
Sejak ajaran tersebut mulai didakwahkan di Cisaat, Sukabumi pada akhir 1960-an hingga awal 1970- an telah mendapat reaksi keras dari masyarakat. Akhirnya PG memindahkan pusat dakwahnya ke Indramayu dalam bentuk pesantren yang dikenal dengan “Al Zaitun“.
Barangkali pemerintah pada masa awal Orde Baru mengizinkan Al Zaitun dengan lebih mendasarkan pada kepentingan keamanan cq menjinakkan DI / NII, tetapi abai terhadap ajaran agama yang bercorak sinkretisme yang dikemudian hari menjadi masalah politik.
“Ketika menjabat sebagai Wakil Kepala BAKIN , saya diajak oleh KA BAKIN berkunjung ke ponpes tetapi dengan berbagai alasan saya menghindar karena mengantisipasi munculnya “ bom waktu “ di kemudian hari,” ujar As’ad Said Ali.
Bagaimana mengatasi kemungkinan meledaknya “ bom waktu “ tersebut?. Memang dilematis karena alumni ponpes Al Zaitun telah tersebar diberbagai daerah meskipun jumlahnya relatif terbatas di lokasi – lokasi tertentu.
Pada sisi lain reaksi masyarakat justru akan semakin besar seperti tercermin dari tuntutan MUI yang menghendaki pemerintah menyatakan ajaran PG sebagai “aliran yang menyimpang”.
“Dengan demikian lebih bijaksana terutama dengan semakin dekatnya tahun politik menjelang pilpres dan pileg, jika pendapat MUI tersebut dipertimbangkan,” ungkapnya.
Pengamat Terorisme: Bukan Ajaran NII Kartosuwiryo
Pengamat Terorisme Al Chaidar menyebut, ajaran atau paham Panji Gumilang yang didoktrinkan di Ma’had Al Zaytun kepada anggota NII KW 9 bukanlah ajaran NII Kartosoewirjo.
Ia menyebut, Panji Gumilang menganut ajaran Isa Bugis yang juga menganggap bahwa paham Komunis, Nasakom, adalah bagian dari ajaran Islam. Ajaran tersebut juga meyakini bahwa Karl Marx adalah bagian dari para rasul.
Oleh karenanya, menurut Al Chaidar tidak heran pada saat Panji Gumilang menyebut dirinya bermazhab Soekarno. Panji Gumilang juga mendoktrinkan kepada anggota tentang tidak wajibnya melaksanakan sholat lima waktu. Hal tersebut karena yang menjadi prioritas adalah mengumpulkan dana.
Dalam paham Isa Bugis yang diduga dianut oleh Panji Gumilang juga mempunyai paham takfiri. Dalam ajaran tersebut, memiliki faham bahwa orang-orang di luar NII KW 9 adalah kafir yang harus diperangi dan diperbolehkan dirampas hartanya.
Sampai akhirnya secara perlahan, Al Chaidar menyebut NII KW 9 akan bisa memunculkan orang-orang yang radikal.
Berbagai sumber mengatakan bahwa Aliran Isa Bugis ingin ingin mengartikulasikan antara dua hal.
Sebagai contoh, mereka mengartikulasikan ideologi komunis dengan kapitalis sebagai nur (ilmu) dan zhulumat (tanpa ilmu).
“Dia menganut ajaran atau aliran Isa Bugis. Aliran itu menganggap bahwa komunisme adalah bagian dari ajaran Islam sehingga Panji Gumilang itu dengan leluasa menyatakan bahwa dia adalah komunis,” katakata Al Chaidar dikutip dari Instagram @fuadbakh, Kamis (29/6/2023).
Chaidar menyarankan kepada pemerintah agar ponpes di Kabupaten Indramayu tidak dibubarkan secara langsung. Menurutnya, Panji Gumilang adalah pihak yang harus diperhatikan dalam perdebatan ini.
“Pesantrennya jangan ditutup, hanya Panji Gumilang yang memang sangat yang kurang ajar ini yang harus ditangkap karena dia sudah melakukan sejumlah pelanggaran hukum,” ujarnya.
Selain itu, kata Chaidar, paham tersebut berusaha mengilmiahkan agama dan kekuasaan serta menolak segala hal yang tidak logis.
Aliran Isa Bugis banyak diikuti oleh kaum intelektual yang lebih suka mengutamakan akal dan pikiran.
Isa Bugis juga menyebut Ilmu Fiqih, Ilmu Tauhid, dan banyak lagi sebagai syirik.
“Sebagai contoh, dia mengatakan bahwa air zam-zam Mekkah adalah air dari bangkai orang Arab,” ujar Chaidar.
Ditetapkan Sebagai Ajaran Sesat
Ajaran Isa Bugis sendiri oleh pemerintah sudah ditetapkan sebagai ajaran sesat sejak tahun 1980-an. Ajaran itu pertama kali muncul pada 1926 di Kota Bakhti Aceh Pidie, dengan tokohnya bernama Muhammad Isya Bugis.
Para pengikut ajaran tersebut menyebut ajaran Isa Bugis sebagai Ummat Pembaru. Akan tetapi, umat Islam yang menentang ajaran tersebut dan menyebut ajaran tersebut dengan nama Pembaru Isa Bugis.
Kemudian, sebutannya menjadi semakin dipersingkat menjadi Ajaran Isa Bugis.
Ajaran Isa Bugis konon berasal dari Yahudi, memandang Agama Islam dengan tolok ukur rasio dan menolak hal-hal prinsipil jika itu bertentangan dengan rasio. Ajaran ini menempatkan rasio di atas nash (Al-Qur’an dan hadis).
Ajaran Isa juga berusaha mengilmiahkan ajaran agama dengan kekuasaan, serta menolak semua hal yang tidak masuk akal.
Ajaran Isa Bugis umumnya diikuti oleh kaum intelektual yang lebih menggunakan akal dan pikiran. Aliran ini bahkan disebut-sebut menolak mukjizat para Nabi. Misalnya, menolak mukjizat Nabi Musa as, yang dikisahkan dapat membelah laut dengan tongkat.
Contoh lainnya, misalnya menolak kisah Nabi Ibrahim as menyembelih Nabi Ismail as. Menurut Ajaran Isa Bugis, mukjizat-mukjizat nabi adalah dongeng semata.
Dengan permasalahan-permasalahan yang disebutkan di atas, penganut ajaran Isa Bugis pernah dimintai pertanggung jawaban.
Pertanggung jawaban ini dilaksanakan di Masjid Istiqlal, tanggal 24 Maret 1969 di hadapan para ulama seperti Alm. Buya Hamka, Prof. Rasyidi, dan lembaga Depag Pusat serta PAKEM kejaksaan tinggi Jakarta. Hasil rapat tersebut memutuskan bahwa:
1. Ajaran Isa Bugis tidak cukup berilmu agama
2. Ajaran Isa Bugis tidak memiliki methode atau cara berpikir yang benar.
3. Ajaran Isa Bugis kurang dalam penguasaan bahasa Arab.
4. Ajaran Isa Bugis berambisi besar dan avonturir.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Trump Diprotes Karena Menghancurkan Gedung Bersejarah
Buzzer Tikus Mewarnai Kabinet Merah Putih
Berstatus Bebas Bersyarat, Ahli Hukum: Terhukum Tidak Dapat Menjadi Calon Perangkat Desa
Purbaya Berdaya Menggempur Tipu Daya dan Politik Sandera
Tokoh Yahudi desak PBB dan para pemimpin dunia untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel atas tindakannya di Gaza
Api di Ujung Agustus (Seri 34) – Gelombang Balik
Muhammad Chirzin: Predator
Dana Pemerintah Mengendap Rp234 Triliun, Mintarsih: Kejiwaan Masyarakat Pasti Terdampak
Tawaran Tinbergen Rule LBP Mental
Revolusi Sistem Keuangan Presiden Prabowo
ทางเข้าpgNovember 28, 2024 at 8:36 am
… [Trackback]
[…] Here you can find 20623 more Information on that Topic: zonasatunews.com/nasional/mantan-wakil-ketua-bin-beberkan-siapa-panji-gumilang-sebenarnya-apa-hubungan-al-zaitun-dengan-ajaran-isa-bugis/ […]
live camsDecember 5, 2024 at 9:07 pm
… [Trackback]
[…] There you can find 2449 additional Information to that Topic: zonasatunews.com/nasional/mantan-wakil-ketua-bin-beberkan-siapa-panji-gumilang-sebenarnya-apa-hubungan-al-zaitun-dengan-ajaran-isa-bugis/ […]