Oleh: Isa Ansori
Kolumnis dan Akademisi
Tanah suci Mekkah telah menjadi tempat Anies beribadah dan berdoa serta sekaligus melakukan kontemplasi menentukan gerak langkah menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebagaimana jamaah haji yang lainnya, keberangkatan Anies ke Tanah Suci Mekkah sebuah langkah perjalanan menapaki jejak Nabi Ibrahim dan Putranya, Nabi Ismail AS. Ada kisah perjuangan yang sulit tentang pilihan dan pengorbanan. Semua dilakukan hanya karena Allah.
Namun bagi Aneis perjalanan haji tahun ini merupakan perjalanan haji yang memberi makna yang sangat dalam terhadap apa yang sedang dia lakukan dan perjuangkan.
Bahkan menjelang keberangkatannya, Anies berpesan kepada semua pendukungnya agar menghentikan polemik siapa yang akan menjadi wakilnya. Sebuah pesan mendalam bahwa apa yang dilakukan oleh Anies berjuang menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah perjuangan suci sebagaimana itibar yang pernah dilakukan oleh Nabi Ibrahim bersama istrinya Hajar dan Ismail, sang Putra.
Ada pengorbanan dan kecintaan, namun bila semua karena kesucian niat, maka semuanya dikembalikan dan diserahkan kepada Allah, Tuhan yang Maha Adil dan Maha Tahu segalanya.
Tak ada yang tak mungkin bila Tuhan telah berkehendak. Itulah keyakinan yang mendasari pilihan Anies berjuang menghadirkan keadilan sosial. Pilihan Anies membawa nama wakilnya ke Baitullah adalah pilihan sebagaimana Musa menunjuk Harun sebagai pendampingnya dalam berjuang. Pilihan nama calon wakil Anies adalah pilihan bukan hanya berdasar hitungan matematis saja, tapi ada kontemplasi ilahiyah yang ia hadirkan.
Kedatangan Anies dari tanah suci harus dimaknai sebagai kedatangan yang beritibar dari Ibrahim dan Musa setelah melakukan tapa ilahiyah, sebuah kedatangan untuk memulai lagi perjuangan menghadirkan narasi keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ibarat mesin yang baru diisi baterai nya, tentu kepulangan Anies ke tanah air sebagai medan perjuangan pasti mengalami perubahan. Anies akan semakin istiqomah terhadap pilihan jalan yang ditempuh, apalagi Anies saat ini sudah menggenggam pendamping yang bisa diibaratkan sebagai tongkat Musa yang akan melawan siapapun yang berusaha menggagalkan.
Bagi Anies tak ada yang lebih baik kecuali menghadirkan perintah Ketuhanan bahwa sesungguhnya agar menghadirkan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran, perjuangan Anies saat ini dalam rangka itu, hadir sebagai pemimpin yang akan menghadirkan amanah konstitusi, mencerdaskan, mensejahterakan, mendamaikan, mempersatukan dan memberi rasa keadilan.
Selamat datang Mas Anies, kami bersamamu, berjuang untuk masa depan Indonesia yang lebih berpihak dan lebih baik.
Surabaya, 11 Juli 2023
EDITOR: REYNA
Related Posts

Setahun Rezim Prabowo, Perbaikan atau Kerusakan Menahun?

Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (1) – Peta Baru di Samudra Pasifik

Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri

Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global

Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama

Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan

Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum

Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah

Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas

Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan



one stop service center for Visa and work permitOctober 29, 2024 at 9:44 am
… [Trackback]
[…] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/marhaban-ya-mas-anies-baswedan/ […]
pgslotJanuary 24, 2025 at 10:41 am
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/marhaban-ya-mas-anies-baswedan/ […]