Pompa air
Selain kincir air, ilmuwan di masa Islam juga melakukan pengembangan teknologi mesin pompa air. Contoh awal mesin pompa air adalah Shaduf, Saqiya, dan Naura.
Pada tahap awal, ilmuwan Muslim melakukan eksplorasi metode baru untuk meningkatkan efektivitas mesin pompa air.Al-Jazari, seorang insinyur, ahli matematika, dan astronom dari Persia dan Taqi al-Di-n, seorang ilmuwan dari Damaskus, menjelaskan perlunya pengembangan mesin pompa air tradisional untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan bermanfaat.
Pada abad ke-13, Al Jazari dalam buku Al-Jami’ Bayna Ilm wal-Amal Na-fi fi- Sina at al-Hiyal menjelaskan rancangan beberapa jenis pompa air. Sedangkan, Taqi al-Din menggambarkan sejumlah pompa air dalam buku Al-Turuq Al-Saniya.
Dalam buku Al-Turuq Al-Saniya, Taqi al-Din, memuat pula mesin pompa air yang dikembangkan Al-Jazari dan kemudian ia modifikasi.
Ia menggambarkan mesin pompa air dengan silinder yang saling berhadapan.Pompa ini dianggap sebagai prestasi gemilang Al-Jazari pada pembuatan alat mekanik dalam sejarah.
Bahkan, para sejarawan mengungkapkan, mesin pompa air rancangan Al-Jazari merupakan pola dasar dari mesin uap yang dikembangkan oleh umat manusia.
Berkembang di Barat, Surut di Timur
Transfer teknologi dari dunia Islam terus berkembang di Eropa yang akhirnya melahirkan revolusi industri di Inggris, yang ditandai dengan digunakannya mesin uap James Watt secara masif. Penguasaan sain dan teknologi di negara-negara Eropa semakin maju dan meluas dibergai sektor dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Melalui pemanfaatan teknologi itu, perekonomian bangsa-bangsa Eropa juga semakin kuat. Mereka mengembangkan kapal-kapal laut besar untuk mengarungi samudra, yang melahirkan penemuan benua-benua baru (Amerika, Australia, dll). Dengan mengembangkan persenjataan yang makin maju dan canggih, yang awalnya dipelajri dari peradaban Islam, mereka dapat menguasai dan mengendalikan bangsa-bangsa lain, termasuk negara-negara muslim.
Sayangnya, peradaban Islam abad pertengahan yang berhasil menjadi kiblat dunia, tak terwariskan didunia Islam sendiri. Hingga kini, negara-negara muslim terus mengalami ketertinggalan dalam penguasaan sain dan teknologi. Padahal sejarah telah megajarkan, peradaban Islam maju dan berkembang berkat kegigihan mereka menguasai dan mengembangkan sain dan teknologi tersebut, dan terus-menerus mengembangkannya untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Tentu saja, tidak bisa dalam sekejap merubah kondisi ini. Eropa membutuhkan waktu tidak kurang dari 200 tahun sejak mereka mengenal sain teknologi di Andalusia, hingga akhirnya berhasil membuat revolusi industri dan revolusi sosial. Tetapi batu pertama bangunan peradaban itu harus mulai diletakkan, untuk kemudian secara terus-menerus dikembangkan oleh generasi-generasi berikutnya. Dengan cara seperti itu, jurang ketertinggalan dalam penguasaan sain dan teknologi semakin lama semakin menyempit, dan bukan tidak mungkin pada titik tertentu dimasa depan, akan kembali menjadi pelopor. Seperti peradaban Islam dimasa lampu hampir 1000 tahun menjadi kiblat peradaban dunia.
Peringatan Dr Muhammad Najib yang berkali-kali disampaikan dalam banyak kesempatan menegaskan,umat Islam sudah tertinggal jauh dengan bangsa lain. Dengan bangsa Eropa jauh sekali. Bahkan dengan bangsa Asia lain pun tertinggal, seperti Jepang, China, Taiwan, termasuk Korea, sudah jauh meninggalkan umat Islam. Bahkan India sudah jauh meninggalkan umat Islam.
Dia memberi contoh, dibidang komputer. Banyak orang-orang India yang jago dibidang software, yang akhirna dipakai dibanyak negara. Kalau menyebut software di AS orang selalu menyebut Silicon Valley.
“Orang-orang penting di Silicon Valley itu banyak sekali orang-orang India. Termasuk sekarang di Google, Facebook,Twitter, Instagram, Youtube, banyak sekali orang India. Nah, kalau kita bicara dunia Islam, wala hardware wala software,” ungkapnya.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama
Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
Quo Vadis Kampus Era Prabowo
Habib Umar Alhamid: Prabowo Berhasil Menyakinkan Dunia untuk Perdamaian Palestina
บับเบิ้ลกันกระแทกNovember 22, 2024 at 1:50 am
… [Trackback]
[…] There you will find 22741 additional Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/memahami-gagasan-dr-muhammad-najib-31-renaissance-islam/ […]
คลิปโป๊December 6, 2024 at 6:47 am
… [Trackback]
[…] Read More on to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/memahami-gagasan-dr-muhammad-najib-31-renaissance-islam/ […]
money168December 6, 2024 at 7:01 am
… [Trackback]
[…] Find More Information here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/memahami-gagasan-dr-muhammad-najib-31-renaissance-islam/ […]
เว็บปั้มไลค์December 6, 2024 at 7:01 am
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/memahami-gagasan-dr-muhammad-najib-31-renaissance-islam/ […]