Oleh: Budi Puryanto, Jurnalis
Diaspora Muslim Indonesia (DMI)
Dr Muhammad Najib melontarkan gagasan ingin membentuk jaringan Diaspora Muslim Indonesia (DMI). Hal itu dikatakannya dalam diskusi bertema “Dari Spanyol Menata Diapora Muslim Indonesia”, Selasa (21/12/2021) yang diadakan secara virtual oleh RMOL.ID
Sebenarnya gagasan tersebut sudah ada sejak dirinya masih duduk di Komisi I DPR RI, yang membidangi Pertahanan, Luar Negeri, Komunikasi dan Informatika.

Tangkapan layar diskusi yang diselenggarakan oleh RMOL.ID dengan topik “Dari Spanyol Menata Diaspora Muslim Indonesia”, Selasa (21/12/2021). Dr Muhammad Najib sebagai narasumber diskusi
Jaringan Diaspora Indonesia sendiri, kata Muhammad Najib, sudah dibentuk oleh Dino Patti Jalal saat menjadi Dubes AS. Saat pembentukan jaringan Diaspora Indonesia (DI) menurutnya cukup berhasil, karena yang hadir cukup banyak.
Namun menurut pengamatan dan penilaiannya, DI hanya fokus pada kelompok profesional, khususnya di wilayah AS dan Eropa. Sedangkan untuk wllayah Timur Tengah masih kurang tersentuh.
“Padahal di wilayah Timur Tengah itu Diaspora Indonesia jumlahnya cukup besar, baik kalangan profesional maupun mahasiswa. Sebagian besar mereka muslim. Saya ingin mengisi kekosongan itu,” kata Muhammad Najib.
Gagasan DMI ini sesungguhnya tidak bisa dipisahkan dari pandangannya tentang keberadaan dunia Islam saat ini, seperti tergambar dalam buku barunya “Mengapa Umat Islam Tertinggal”, serta buku-buku lain yang ditulisnya.
Keprihatinannya atas kondisi dunia Islam saat ini, yang seolah berulang-ulang mengalami bencana, menggugah semangatnya untuk mencari solusi atas kemunduran (kemandegan) dunia Islam dewasa ini.
Dalam kondisi demikian, Dr Muhammad Najib berpandangan bahwa praktek kenegaraan di Indonesia tentang hubungan Islam dan negara, adalah sangat maju, dibanding yang diterapkan di Timur Tengah atau neagara Islam lainnya. Ini sungguh pandangan yang progresif untuk saat ini.
Dia juga berkeyakinan kuat, sudah saatnya Indonesia (yang berpenduduk mayoritas muslim ini) memimpin dunia Islam.
Beberapa kalangan idenya ini dianggap mimpi disiang bolong. Pasalnya, Indonesia itu masih belum kaya. Bagaimana Indonesia mau memimpin dunia Islam. Indonesia itu belum ideal dalam mempraktekkan nilai-nilai Islam.
“Bagaimana Indonesia mau mengajari orang-orang Arab, yang katanya lebih fasih berbahasa Arab dan lebih paham Al Quran, dan lebih dekat Mekkah dan Madinah,”lanjutnya.
Namun, Dubes Najib mengaku punya keyakinan tersendiri. Punya ide yang berbeda. Karena, dia mengenal banyak tokoh-tokoh di dunia Islam.
“Saya mengenal bahasa Arab. Saya banyak belajar tafsir dan hadis. Saya mengerti sejarah. Saya tahu politik. Dan tidak benar kalau orang Arab itu lebih solid. Tidak benar orang Arab lebih ngerti Islam,” ungkapnya lanjut.
Apalagi dalam konteks berbangsa dan bernegara, katanya, Indonesia itu maju sekali. Republik Indonesia yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 itu, saya berani katakan sebagai impementasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan bernegara yang paling maju didunia Islam sampai saat ini.
Jadi, lanjutnya, negara-negara muslim lainnya harus belajar ke Indonesia. Indonesia mempraktekkan demokrasi luar biasa maju. Walau belum idelal. Belum bermuara kepada kemakmuran rakyat. Belum bermuara kepada keadilan.
“Tapi tonggak-tonggaknya sudah cukup kuat. Bentuk bangunannya sudah nampak jelas.Pancasila ini sudah final.Tinggal bagaimana mengisisnya. Maka itu dengan lugas saya katakan berhenti menyesali piagam Jakarta.Kalau kita mengajak-ajak kembali ke Piagam Jakarta, itu bisa mengabaikan kewajiban-kewajiban saat ini. Mengabaikan untuk mengisi peluang-peluang saat ini agar kita bisa maju dalam ekonomi, bisa makmur,” tegasnya.
Sementara itu, negara-negara Arab di Timur Tengah masih mencari bentuk, bagaimana hubungan ideal antara Islam dan negara untuk saat ini.
Related Posts
Serangan Israel menewaskan 42 orang di Gaza karena kedua belah pihak mengatakan pihak lain melanggar gencatan senjata
Iran, Rusia, dan Tiongkok mengirim surat ke PBB yang menyatakan kesepakatan nuklir dengan Teheran telah berakhir
Wapres Afrika Selatan: Mineral kritis di pusat industrialisasi Afrika
Putin dan Netanyahu bahas perkembangan Timur Tengah tentang rencana Trump terkait Gaza
Para ilmuwan menyelidiki bagaimana sel hidup dapat menjadi ‘biokomputer’
Rani Jambak Kincia Aia Tour Canada: Kritik Ekologi dan Semangat Kolektif Warisan Nusantara
Militer Israel menghentikan hampir semua kapal dalam armada bantuan, memicu protes global
Senator AS desak Trump manfaatkan hubungan dengan Netanyahu untuk lindungi armada bantuan Gaza
Arab Saudi memperingatkan bahwa ketidakpedulian global terhadap perang Gaza mengancam stabilitas regional dan dunia
AS akan mencabut visa presiden Kolombia karena pernyataannya dalam protes pro-Palestina di New York
No Responses