Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaisance of Islam (13)

Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaisance of Islam (13)
Dubes RI untuk Spanyol sedang berada di pantai Vigo setelah menghadiri Pameran Industri Perkapalan Dunia di kota Vigo ini

Oleh: Budi Puryanto, Jurnalis

 

Penerapan Teknologi Quasicristal Geometry dalam industri keramik

“Industri yang berbasis ilmu kimia dan fisika, berkembang maju di zaman kejayaan Islam.Salah satu contoh yang menonjol adalah penerapan sain teknologi dalam industri keramik, disamping industri berbasis pengolahan besi, tembaga, timah, untuk mendukung kebutuhan masyarakat sehari-hari,” kata Dr Muhammad Najib.

Kemajuan dan keunggulan teknologi dalam industri keramik, bahkan telah mencapai level yang sangat tinggi. Betapa tidak, para ilmuwan dan seniman dalam memproduksi keramik tersebut telah mengitegrasikan berbagai ilmu untuk menghasilkan produk terbaik.

Salah satu teknologi yang digunakan, bahkan baru dipahami dan ditemukan kembali oleh ilmuwan Barat, setelah 800 tahun lebih. Saat ini teknologi itu bernama “Quasicristal Geometry”. 

Seorang Ilmuwan Amerika Serikat (AS) bernama Peter J Lu dibuat takjub dan tercengang saat meneliti keramik yang didesain para seniman Muslim di abad ke-12 M.

Ilmuwan dari Universitas Harvard itu menemukan fakta bahwa para pembuat keramik Muslim di era kekhalifahan sudah menguasai ilmu ‘quasicrystalline geometry’.

‘’Padahal, quasicrystalline geometry merupakan sesuatu yang baru dipahami para ahli matematika Barat 30 tahun terakhir ini,’‘ ungkap Lu takjub.

Fakta itu membuktikan bahwa para seniman Muslim tak sembarang dalam mencipta dan mendesain sebuah keramik. Seniman Muslim, tutur Lu, sudah menguasai matematika yang justru baru ditemukan matematikus Barat pada tahun 1970-an.

‘’Ini sungguh sangat menarik,’‘ tutur Lu

Temuan Peter J Lu diatas mengkonfirmasi bahwa para seniman keramik, atau yang lebih masuk akal mereka bukan saja seniman, tetapi juga seorang ilmuwan. Atau ada kolaborasi antara seniman, ilmuwan, dan produsen dalam insdustri keramik tersebut. 

Quasicrystals Geometri

Quasicrystals geometri (quasicryastals) adalah salah satu topik hangat dalam matematika (geometri) dan fisika benda terkondensasi. 

Quasicrystal, adalah struktur yang teratur tetapi tidak periodik. Pola kuasikristalin dapat terus mengisi semua ruang yang tersedia, tetapi tidak memiliki simetri translasi.

Sementara kristal, menurut teori kristalografi klasik, hanya dapat memiliki simetri rotasi dua, tiga, empat, dan enam kali lipat.

Pada tahun 1982 ilmuwan material Dan Shechtman mengamati bahwa paduan unsur Aluminium-Mangan tertentu menghasilkan difraktogram yang tidak biasa yang saat ini dilihat sebagai pengungkapan struktur kuasikristal.

Penemuan kristal pada tahun 1984 dengan simetri ‘tidak biasa’ menimbulkan masalah yang menarik dan menantang di banyak bidang matematika, serta dalam ilmu material.

Matematikawan dan fisikawan menjadi tertarik dengan fenomena quasicrystal, dan hasilnya telah terjadi pertumbuhan penelitian yang luar biasa tentang geometri pola difraksi, perilaku deret Fibonacci dan deret nonperiodik lainnya.

Ubin aperiodik ditemukan oleh ahli matematika pada awal 1960-an, dan, sekitar dua puluh tahun kemudian, ubin aperiodik ditemukan untuk diterapkan pada studi quasicrystals alami.

Penemuan bentuk aperiodik ini di alam telah menghasilkan pergeseran paradigma dalam bidang kristalografi.

Quasicrystals telah diselidiki dan diamati sebelumnya, tetapi, sampai tahun 1980-an, mereka diabaikan demi pandangan yang berlaku tentang struktur atom materi. Pada tahun 2009, setelah pencarian khusus, temuan mineralogi, ikosahedrit, menawarkan bukti keberadaan quasicrystals alami.

BACA JUGA:

Contoh Ubin Penrose: Keramik dengan pola dan warna yang dihasilkan dari teknologi Kuasikristal Geometri

 

Ubin Penrose adalah contoh ubin aperiodik. Di sini, ubin adalah penutup bidang dengan poligon yang tidak tumpang tindih atau bentuk lain, dan cara aperiodik bahwa menggeser ubin apa pun dengan bentuk ini dengan jarak terbatas apa pun, tanpa rotasi, tidak dapat menghasilkan ubin yang sama.

Contoh keramik yang menggunakan teknologi kuasikristal: Roger Penrose di serambi Mitchell Institute for Fundamental Physics and Astronomy, Texas A&M University, berdiri di lantai dengan ubin Penrose

Mengagumkan

Sulit dibayangkan, betapa tingginya pencapaian sain dan teknologi para ilmuwan muslim abad pertengahan itu. Dari contoh produksi  keramik yang telah menggunakan teknologi “quasicristal geometry”, tergambar adanya integrasi ilmu bahan (material), ilmu fisika, ilmu kimia, ilmu matematika, seni, pewarnaan, dan mungkin ilmu-ilmu lainnya. 

Sementara itu, Ubin Penrose yang menggunakan teknologi serupa baru pada tahun 1960-an ditemukan. Dan dunia heboh. Penemunya mendapatkan hadiah nobel.

Kegigighan ilmuwan Barat seperti Peter J Lu perlu dihargai, dan kejujurannya pantas diapresiasi. Dari penelitian keramik J Lu, dunia akan makin memahami sumbangan Peradaban Islam, khususnya pada era keemasannya.

Berkait transfer ilmu dan teknologi dari Peradaban Islam, Eropa menjadi bangsa unggul hingga kini.

Saatnya generasi dunia Islam menyadari dengan sepenuhnya, bahwa saat ini umat Islam jauh tertinggal dari bangsa-bangsa Eropa, Amerika, dan Asia.

Bila tidak segera mengejar ketertinggalan itu, sulit dibayangkan, umat Islam akan terjajah kembali, menjadi budak dinegerinya sendiri.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K

3 Responses

  1. พรมรถยนต์November 1, 2024 at 12:55 pm

    … [Trackback]

    […] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/memahami-gagasan-dr-muhammad-najib-renaisance-islam-13/ […]

  2. บาคาร่าเกาหลีJanuary 22, 2025 at 7:57 pm

    … [Trackback]

    […] Read More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/memahami-gagasan-dr-muhammad-najib-renaisance-islam-13/ […]

  3. chat onlineFebruary 5, 2025 at 10:37 am

    … [Trackback]

    […] Here you can find 99365 more Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/memahami-gagasan-dr-muhammad-najib-renaisance-islam-13/ […]

Leave a Reply