Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaissance of Islam (24)

Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaissance of Islam (24)
Duta Besar RI untuk Spanyol, Dr Muhammad Najib sedang mempromosikan peluang bisnis dan investasi di Indonesia didepan para pelaku bisnis di Barcelona.

Pusat Peradaban

Cordoba benar-benar menjadi pusat peradaban di Eropa pada masa Abdul al-Rahman III, dimana pada pemerintahannya Dinasti Umayyah di Andalusia ini mengalami masa kejayaan awal.

Pada masa ini uang negara digunakan untuk membangun jalan, jembatan umum, rumah sakit, universitas dan lain lain. Sehingga Cordoba sebagai pusat pemerintahan terlihat megah, dengan banyaknya lampu-lampu di pinggir jalan dan renovasi dengan berbagai desain arsitektur yang indah.

Puncak kejayaan dan masa keemasan Cordoba di bawah pemerintahan Islam mulai berlangsung pada era pemerintahan Khalifah Abdul Rahman An-Nasir dan pada zaman pemerintahan anaknya Al-Hakam. Ketika itu, Cordoba telah mencapai kejayaannya hingga pada taraf kekayaan dan kemewahan yang belum pernah tercapai sebelumnya.

Tak heran, bila pada era itu Cordoba mempu mensejajarkan diri dengan Baghdad sebagai ibu kota pemerintahan Abbasiyah. Tak cuma itu, Cordoba diperkirakan melampau Konstantinopel, ibu kota kerajaan Bizantium, dan sera Kaherah (Kairo), ibukota kerajaan Fatimiah.

Pembangunan pun tumbuh pesat. Bangunan-bangunan berarsitektur megah bermunculan. Ketika malam tiba, jalan-jalan di kota hingga keluar kota diterangi lampu hias yang cantik dan anggun. Kota Cordoba pun terbebas dari sampah. Taman-taman nan indah menjadi daya tarik bagi para pendatang yang singgah di kota itu. Mereka bersantai di taman yang dipenuhi bunga dan tata landskap.

Cordoba juga dihiasi Istana Az-Zahra yang indah. Istana ini didirikan Kalifah Abdurahman III dan dilanjutkan Khalifah Alhakam II. Medina Azzahara, awalnya diperuntukan sebagai pusat pemerintahan Andalusia. Letaknya sekitar 5 km dari pusat kota Cordoba. Sejarawan berkebangsaan Turki, Zia Pasya melukiskan keindahan istana itu sebagai mukjizat yang belum pernah tergambar dalam benak pembangunan manapun sejak dunia ada.

Pada masa itu, di Cordoba terdapat 283 ribu unit rumah tinggal, 900 kamar mandi umum, 800 unit sekolah serta 50 unit rumah sakit. Sebuah kota yang ideal.

Beberapa bangunan yang menunjukkan kemajuan peradaban islam di Andalusia, terutama di Cordoba adalah Jembatan Cordoba yang mempunyai panjang 400 m dan lebar 40 m, yang melintasi Sungai Guadalquivir. Walaupun jembatan ini didirikan oleh bangsa romawi, namun pada masa pemerintahan Islam. Jembatan ini dibangun dan direnovasi menjadi megah.

Selain jembatan Cordoba, ada juga Masjid Cordoba, masjid terbesar di dunia pada waktu itu. Namun kini telah berubah menjadi sebuah katedral dengan bentuk dan asitektur yang sama, yaitu perpaduan arsitektur Islam, Romawi dan Ghotic.

Saat itu pula kota ini menjadi tempat perhatian dunia yang mengagumkan, bahkan mengalahkan Kota Venesia di Balkan. Kota ini memiliki 70 perpustakaan dan 900 pemandian umum ini. Banyak turis dari kawasan utara datang ke sini. Bahkan dulunya, ketika para pemimpin Kota Lyon, Nevar, dan Barcelona membutuhkan ahli bedah, insinyur, arsitek bangunan, penjahit pakaian, atau ahli musik, mereka biasanya langsung menuju Cordova.

Saat bangsa Eropa berada dalam era kegelapan, yaitu pada pertengahan abad ke-4 Hijriah atau 10 Masehi Kota Cordoba menjadi saksi bisu atas pencapaian peradaban kaum muslimin dan kemuliaan Islam. Sebagai perpanjangan dari peradaban Islam, sampai saat ini masih berdiri tegak menjadi saksi bisu kejayaan Islam pada masa Dinasti Umayyah, yaitu Mezquita atau Masjid Cordova. Masjid ini aslinya merupakan lokasi gereja Katolik yang dibangun oleh bangsa Visigoth.

Masjid Cordova memiliki ruangan untuk shalat yang berbentuk persegi panjang, dikelilingi lapangan terbuka, seperti model masjid-masjid peninggalan Umayyah dan Abbasiyah yang dibangun di Suriah dan Irak.

Interior masjid ini bernilai seni arsitektur yang tinggi. Didominasi oleh kaligrafi ayat-ayat Alquran pada bagian dindingnya, Masjid Cordova ini juga ditopang kokoh oleh lebih dari 850 pilar.

Pada masa itu, pemerintahan di Cordoba telah mampu menempatkan Duta Besarnya hingga ke negara yang amat jauh seperti India dan Cina. 

Menariknya, selama dibawah Kekuasaan Islam, hubungan antara orang-orang Yahudi, Kristen, dan Arab damai dan saling membantu. Tukang batu Yahudi pun turut membantu membangun kolom Masjid Agung.

Ke halaman berikutnya

Last Day Views: 26,55 K

4 Responses

  1. Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaissance of Islam (25) - Berita TerbaruAugust 28, 2022 at 10:48 am

    […] Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaissance of Islam (24) […]

  2. Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaissance of Islam (26) - Berita TerbaruSeptember 6, 2022 at 9:26 am

    […] Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaissance of Islam (24) […]

  3. สล็อตวอเลท เติมเงินเว็บตรง AUTO ไม่มีขั้นต่ำNovember 18, 2024 at 6:24 pm

    … [Trackback]

    […] Find More Information here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/memahami-gagasan-dr-muhammad-najib-renaissance-islam-24/ […]

  4. best gym equipment shop onlineFebruary 2, 2025 at 11:31 pm

    … [Trackback]

    […] Find More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/memahami-gagasan-dr-muhammad-najib-renaissance-islam-24/ […]

Leave a Reply