Demokrasi
Seperti disinggung dimuka, bahwa di Indonesia demokrasi dan Islam dapat berjalan beriringan satu sama lain. Mungkin menjadi pertanyaan mengapa keduanya bisa berjalan seiring? Karena umat Islam memiliki teladan sempurna, termasuk teladan dalam membangun negara, yaitu Nabi Muhammad SAW.
Muhammad Najib menegaskan, dalam mengkaji negara yang didirikan Rosulullah di Madinah, terdapat prinsip-prinsip fundamental yang berlaku hingga kini. Ada dua prinsip penting dalam proses pendirian negera Madinah. Pertama, konstitusi tertulis. Kedua, demokrasi.
“Saya mengkaji Piagam Madinah. Ini konstitusi negara yang tertulis pertama di dunia.Dibuat oleh Rosulullah di Madinah. Ciri negara modern itu konstitusinya tertulis.Yang mengatakan kosntitusinya Al Quran, itu berarti tidak punya konstitusi.Itu bisa menyebabkan kepala negara bisa semena-mena. Dari sisi konstitusi tertulis itu yang pertama didunia,” kata Dr Muhammad Najib.
Kedua, negara yang dibangun dengan prinsip demokrasi pertama didunia itu di Madinah oleh Rosulullah.
“Kenapa saya katakan demokratis, meskipun waktu itu disebut Syuro, tapi substansinya kan sama,” katanya.
Nabi itu mendirikan negara Madinah dengan mengundang tidak hanya umat Islam, tetapi juga mengajak tokoh-tokoh agama lain, Kristen dan Yahudi, dan dari kelompok lainnya. Dan mereka secara aklamasi meminta Nabi menjadi pemimpin. Artinya Rosulullah itu jangan hanya dilihat sebagai sosok nabi. Pada saat dia jadi kepala negara Madinah, itu dia menjadi pimpinan politik.
“Karena itu pada saat membuat perjanjian Hudaibiyah dengan kaum kafir Quraiys, itu nama Muhammad Rosululah dikoreksi, menjadi Muhammad bin Abdullah. Karena penyebutan Rosulullah itu menunjukkan pengakuan terhadap Islam.Mereka tidak mau mengakui Islam. Tetapi mengakui Rosululah sebagai kepala negara. Umar sampai marah itu. Kata Nabi, jangan, dia benar ganti saja,” katanya.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama
Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
best promosOctober 26, 2024 at 2:46 am
… [Trackback]
[…] Here you will find 24915 more Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/memahami-gagasan-dr-muhammad-najib-renaissance-islam-34/ […]
สล็อตเว็บตรง เล่นเกมตามสูตร โบนัสแตกรัวๆDecember 19, 2024 at 12:33 pm
… [Trackback]
[…] Find More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/memahami-gagasan-dr-muhammad-najib-renaissance-islam-34/ […]
top camsJanuary 6, 2025 at 8:52 am
… [Trackback]
[…] Read More here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/memahami-gagasan-dr-muhammad-najib-renaissance-islam-34/ […]
fox888January 26, 2025 at 12:02 am
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/memahami-gagasan-dr-muhammad-najib-renaissance-islam-34/ […]