Mendukung Anies, Sejarah Mencatat, Partai NasDem, PKS dan Demokrat Menjadi Lokomotif Demokrasi Sehat

Mendukung Anies, Sejarah Mencatat, Partai NasDem, PKS dan Demokrat Menjadi Lokomotif Demokrasi Sehat
Isa Ansori

Oleh: Isa Ansori, Kolumnis

 

Fenomena Anies memang luar biasa, sambutan dan euforia masyarakat akan hadirnya pemimpin baru yang membawa perubahan Indonesia ke arah bangsa yang mensejahterakan dan berkeadilan sosial sepertinya tak bisa dibendung lagi.

Tekad membangun Indonesia menjadi bangsa yang mensejahterakan dan berkeadilan sosial dan menjalankan kehidupan demokrasi yang sehat sejatinya adalah keinginan semua, namun saat ini diperhelatan Pilpres 2024 yang nampak ingin menjadi penyeimbang hadirnya demokrasi yang sehat masih terlihat secara gamblang adalah Partai NasDem, meski sejatinya praktik baik demokrasi sehat sudah dilakukan oleh PKS dan Partai Demokrat.

Anies, Partai Nasdem, PKS dan Partai Demokrat sejatinya saat ini tak bisa dipisah – pisahkan, karena fonomena semuanya saat ini sejalan dengan gemuruh suasana batin rakyat yang membutuhkan hadirnya persatuan, kesejahteraan, keadilan sosial dan berjalannya praktik demokrasi sehat sebagaimana amanah UUD 1945 dan Pancasila.

Sehingga potensi bersatu dan bersinergi untuk mewujudkan itu semua sangat besar dan boleh dikatakan tidak ada halangan, kecuali kalau memang diantara mereka ada yang mau bermain – main dan menggadaikan hati nuraninya untuk kepentingan oligarki dan sesaat. Tapi percayalah, rakyat pasti akan menghukumnya dan sejarah akan mencatat dengan tinta merahnya.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Abraham Lincoln bahwa demokrasi itu dipahami sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sehingga proses pelaksanaan demokrasi seharusnya mendengarkan apa yang menjadi aspirasi rakyat.

Dalam demokrasi Pancasila, demokrasi dimaknai sebagaimana pernyataan dalam sila ke 4, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebikaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.

Suasana berdemokrasi kita selama sepuluh tahun terakhir mengalami pasang surut yang menjurus otoritarianisme. Negara menjadi semena – mena atas tafsir kebenaran. Negara menghegemoni pemahaman, sehingga melahirkan suasana berdemokrasi yang tidak sehat. Demokrasi kita sakit.

Keadilan hanya obrolan, persatuan hanya angan dan kesejahteraan hanya menjadi impian. Rakyat dipolarisasi seperti keinginan pemegang kekuasaan, siapa yang berbeda dan kritis akan dikikis habis. Hukum menjadi tebang pilih, tajam kelawan, tumpul kekawan.

Rekam jejak PKS dan Partai Demokrat selama 10 tahun terakhir yang memposisikan diri sebagai oposisi di Parlemen, telah memberi makna bahwa ditengah upaya massif pemerintahan Jokowi melakukan hegemoni, masih ada partai di Parlemen yang menjalankan fungsi kontrol terhadap pemerintahan. Rakyat kembali punya harapan, setelah Prabowo – Sandi yang diharapkan bisa menjadi pemimpin untuk menjalankan fungsi kontrolnya ternyata bergabung juga dengan pemerintahan.

Harapan itu kembali membara setelah di lima tahun terakhir, rakyat melihat Anies Baswedan dalam menjalankan pemerintahannya di Jakarta melakukan upaya – upaya keberpihakan sebagaimana tugas yang diamanahkan oleh UUD 1945 dan Pancasila, mencerdaskan kehidupan rakyat Jakarta, mensejahterakan, dan mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat Jakarta. Terlebih lagi apa yang dilakukan oleh Anies, ternyata membuat istana merasa terkoreksi oleh kebijakan – kebijakannya di Jakarta.

Keberanian partai NasDem menyampaikan koreksi terhadap kebijakan pemerintah, meski ia berada didalam koalisi pendukung, membuat harapan rakyat terhadap demokrasi dan pemerintahan yang berpihak kepada rakyat kembali membara, seolah api yang mendapatkan bahan bakar, menyala dan mendobrak kemapanan istana.

Partai NasDem bahkan menegaskan apa yang dia lakukan selama ini adalah bagian dari kerja – kerja restorasi terhadap Indonesia. Apa yang dilakukan oleh Partai NasDem menjelaskan bahwa NasDem tegak lurus terhadap NKRI, NasDem akan kritis untuk Indonesia yang adil dan sejahtera. Partai NasDem akan berkawan dengan siapapun untuk Indonesia yang beeleadilan sosial, damai dan mensejahterakan.

Menyatunya senyawa untuk perubahan dan keberlanjutan Indonesia kearah yang lebih baik, antara Anies dan Partai NasDem membuat kepanikan dan kegerahan istana. Kegerahan dan kepanikan itu semakin membuncah, ketika PKS dan Demokrat menyatakan hal yang sama, menjadi senyawa untuk perubahan Indonesia.

Pernyataan ketua umum Partai Demokrat, AHY, pernyataan ketua PKS, Ahmad Syaikhu dan pernyataan ketua Partai NasDem, Surya Paloh yang menyatakan bahwa untuk perubahan Indonesia, energi pertemuannya ada di Anies Baswedan, seolah menjadi penegas bahwa mereka akan berjuang bersama Anies Baswedan. Hanya persoalan waktu kapan harus ditegaskan bersama.

Sebagai partai dan politisi yang sudah berpengalaman dan kenyang dengan persoalan – persoalan, tentu saja harapan besar rakyat saat ini ada dipundak ketiga partai itu untuk mengemban dan memperjuangkannya.

Mereka sangat tahu momentum kapan mereka harus menegaskan keberpihakannya kepada rakyat. Mereka juga akan sangat sadar resiko mengingkari amanah rakyat. Sehingga ditengah hingar bingar dukungan rakyat terhadap Anies sebagai presiden, tentu akan menjadi perhatiannya.

Kepada partai NasDem, PKS dan Demokrat, harapan rakyat itu ada, kini tinggal rakyat memanjatkan doa agar ketiga partai itu menemukan momentumnya untuk menyatakan bersama bahwa Anies Baswedan adalah calon presiden yang diusungnya.

Surabaya, 18 November 2022

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K

2 Responses

  1. free Stripchat accountNovember 15, 2024 at 6:18 am

    … [Trackback]

    […] Read More Information here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/mendukung-anies-sejarah-mencatat-partai-nasdem-pks-dan-demokrat-menjadi-lokomotif-demokrasi-sehat/ […]

  2. Profinet ConnectorDecember 19, 2024 at 8:13 am

    … [Trackback]

    […] Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/mendukung-anies-sejarah-mencatat-partai-nasdem-pks-dan-demokrat-menjadi-lokomotif-demokrasi-sehat/ […]

Leave a Reply