Menerima Kunjungan Komisi X DPR dan Kementrian Pariwisata

ZONASATUNEWS.COM, MADRID – Duta Besar RI untuk Spanyol dan UNWTO, Dr Muhammad Najib menerima kunjungan Komisi X DPR RI, di Wisma Duta RI di Madrid. Selain itu juga rombongan dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Dubes Najib menyampaikan rasa gembira menyambut kedatangan rombongan dari tanah air (mangayubagyo, jawa red). Pada kesempatan itu Dubes Najib memperkenalkan staf KBRI Madrid kepada rombongan Komisi X DPR dan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif..

Dalam rombongan tersebut juga ada anggota Komisi X Rano Karno, artis film dan terkenal. Karena itu Dubes Najib menyebut secara khusus.

Dubes Muhammad Najib memberikan sambutan dihadapan rombongan Komisi X DRR RI dan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

“Sejak masih di SMP saya sudah ngefan mas Rano Karno, dan senang melihat filmnya, “Kisah Cinta Di SMA”. Juga saat menjadi anggota DPR, masih lihat filmnya “Si Doel Anak Sekolahan”. Saya berharap setelah melihat Spanyol ini Mas Rano terinspirasi untuk membuat film. Banyak sekali yang menarik. Nanti kita bantu. KBRI siap membantu. Itu sekretaris Dubes itu ngefans sekali. Ibu Nani, katanya nanti mau minta foto khusus dengan mas Rano,” kata Dubes Najib.

Menurut Dubes Najib, Spanyol merupakan negara tujuan wisata terbesar didunia setelah Perancis. Apa yang mereka jual? Tidak lagi wisata konvensional yang sering disingkat dengan 4S (Sun, Sand, Sea, Sex). Namun sekarang banyak sekali varian yang bisa dijual di Spanyol ini.

Dubes Muhammad Najib memberikan penjelasan buku Novel “Di Beranda Istana Alhambra” kepada anggota Komisi X DPR RI, Rano Karno

Dubes Najib menjelaskan bangsa Spanyol ini berabad-abad dikuasai oleh bangsa lain, seperti Romawi. Salah satu peninggalannya adalah saluran air di Segovia.

Sednagkan kalau mengunjungi Toledo, itu merupakan warisan bangsa Visigoth. Bangsa Visigoth merupakan keturunan Jerman, yang menguasai wilayah ini saat cengkeraman kekuasaan Romawi mulai lemah.

Kemudian terakhir, kata Dubes Najib, tahun 711 bangsa Visigoth dikalahkan oleh bangsa Arab yang datang dari Afrika Utara.

“Oleh karena itu kalau kita melihat Toledo dan Plasa Mayor, itu arsitekturnya Visigoth. Kalau Segovua arsitekturnya Romawi. Tetapi kalau ke selatan seperti Cordova, Granada, Sevilla, itu arsitekturnya sangat terasa Arab dan Islam. Semuanya dirawat dengan baik, dan itu menjadi jualan yang menghasilkan devisa besar,” kata Dubes Najib.

Rombongan Komisi X DPR RI dan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Oleh karena itu, menurut Dubes Najib, penting sekali untuk memikirkan bagaimana merawat warisan-warisan Portugal, warisan Spanyol, warisan Belanda, dan seterusnya, dan itu bisa menjadi sumber-sumber devisa negara yang besar.

Kalau berbicara pariwsata, lanjut Dubes Najib, itu paling liquid dan rantai (ekonominya) panjang. Orang datang beli souvenir, restorannya laku, hotelnya laku, dan seterusnya.

Dalam kesempatan berharga tersebut Dubes Najib juga berbagi informasi dan aspirasi.

“Kalau saya lihat ini mewakili semua fraksi, artinya mewakili hampir semua partai politik. Kedepan ini partai-partai yang menentukan republik. Di Eropa saat ini dalam suasana keprihatinan yang luar biasa, karena menyingsing 2023 katanya akan menghadapi krisis luar biasa dalam ekonomi. Karena itu mereka ambil ancang-ancang. Tentang krisis global tahun 2023 saya kira di Indonesia juga sudha terdengar santer. Sekarang sudah mulai teasa,” ungkap Dubes Najib.

Lebih dari itu, lanjut Dubes Najib, tentang perang Ukraina hampir setiap hari dia mendapat pesan-pesn khusus sebagai Duta Besar di, baik berasal dari KBRI di Eropa, maupun berasal dari Kiev (ibukota Ukraina) secara langsung.

Pesan-pesan tersebut kalau disederhanakan kira-kira menyatakan bahwa perang Ukraina ini akan berkepanjangan. Kapan aka selesai kita tidak tahu. Dan itu juga menghantui bangsa Eropa. Saat ini krisis mulai terasa krisis energi. Mereka mulai panik, dan ini bukan mustahill berimplikasi menjadi krisis politik

Demo-demo besar di Belgia, di Jerman, yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Dan itu menurutDubes Najib bisa merembet kemana-mana.

“Beberapa hari lalu saya bertemu Dubes Polandia, menceritakan bahwa pengungsi Ukraina d Polandia itu sudah lebih dari 2 juta orang. Masing-masing negara di Uni Eropa harus ikut menanggung para pengungsi itu. Nah, karena itu suasana prihatin terasa sekali,” ungkap Dubes Najib.

Dampak perang Ukraina ini bisa menimbulkan efek domino kemana-mana, dan bukan mustahil bisa berdampak sampai ke Indonesia.

Dubes Muhammad Najib, isteri, dan rombongan Komisi X DPR dan Kemntrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Apalagi tahun 2023 di Indonesia merupakan tahun politik. Sebagai ilmuwan politik, mantan anggota DPR, pimpinan partai, Dubes Najib mengajak untuk menjaga persatuan. Karena menurutnya, musuh kita itu adalah situasi global yang sulit.

“Bagaimana kalau persatuan ikut terkoyak. Kita harus belajar dari Yaman, Suriah, dan Libiya, Kalau persatuan terkoyak, bukan saja rakyat menjadi korban, tetapi para pengungsinya diluar negeri sampai sekarang menjadi beban negara,” paparnya.

Dubes Najib berpesan, jangan menganggap enteng permasalahan seperti itu. Dalam situasi krisis ini seluruh rakyat harus bersatu. Menurut teori demokrasi, perlunya oposisi itu sekarang banyak ilmuwan mempertanyakan. Bahkan di AS, dampak Pilpres, keterbelahan masyarakat masih dirasakan sampai sekarang.

Tentu itu akan menjadi beban dalam kompetisinya melawan negara-negara lain, misalnya China yang kemampuan ekonominya luar biasa. Juga teknologinya. Amerika harus segera menyadari hal ini. Kalau tidak, maka hanya masalah waktu China akan menyalip AS.

“Menurut saya Presiden Jokowi sudah memberikan legacy yang luar biasa. Capres dan Cawapres yang kalah ikut serta didalam kabinet. Capres yang kalah menjadi Menhan. Cawapres yang kalah menjadi Menteri Pariwisata,” sambung Dubes Najib.

Sementara itu, ada perbedaan dari sisi proses terbentuknya negara maupun hubungan antar warga antara di Spanyol dan Eropa pada umumnya, dengan negara Indonesia. Di Spanyol prosesnya terbentuknya negara melalui perang yang keras. Dan juga masyarakatnya individualis.

Beda dengan di Indonesia, masyarakatnya sangat guyub rukun. Proses pembentukan enagar kita tidak didahului oleh perterungan yang sangat keras.

“Kalau dalam terminologi Islam, demokrasi itu disebut Syuro. Apa bedanya demokrasi dengan syuro? Analoginya kira-kira begini. Kalau dalam sholat, imam sholat itu dipilih yang paling fasih bacaannya, yang paling bagus akhlaknya, yang paling tinggi ilmunya, yang paling besar jasanya dalam masyarakat. Nah, setelah imam dipilih, maka semuanya menjadi makmum. Masak ada sholat oposisi, kan tidak ada. Saya ini bedanya. Kalau ini diadopsi dalam negara ini menarik sekali,” jelas Dubes Najib.

Dubes Najib berharap beberapa aspirasi dan gagasan yang dikemukakan tadi gayung bersambut. Masing-masing fraksi mencari jalan, kalau suasana kondusif silakan kompetisi Pilpres sebagaimana tradisi dalam demokrasi, tetapi jangan habis-habisan. Jangan seperti menghadapi musuh. Bahkan ada suami isteri sampai cerai gara-gara beda pilihan Capres.

Pemberian buku karya Dr Muhammad Najib kepada perwakilan Komisi X DPR RI

Pemberian buku karya Dr Muhammad Najib kepada perwakilan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Dalam kesempatan itu Dubes Najib juga memberikan kenang-kenangan buku karyanya kepada perwakilan dari Komisi X DPR maupun dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Diantara buku yang diberikan adalah sebuah Novel terbaru karya Dubes Najib berjudul “Di Beranda Istana Alhambra”. 

EDITOR: REYNA

Related Posts