Oleh: Isa Ansori, Akademisi dan Kolumnis
Tahun 2019, Partai Nasionalis yang dielu-elukan oleh Ummat Islam adalah Gerindra. Karena Partai Gerindra bersama PKS sukses mengantarkan Anies – Sandi memenangkan kontestasi pilgub DKI Jakarta tahun 2017.
Sukses Gerindra dan PKS itulah yang kemudian pada tahun 2019, bersama PKS, mengusung Prabowo – Sandiaga ke kontestasi pilpres 2019.
Gerindra menjadi harapan ummat Islam waktu itu untuk membantu merendahkan ketegangan antar pemerintahan Jokowi yang terasa sangat menjauhi Islam dengan ummat Islam saat itu.
Prabowo begitu dekat sekali dengan kelompok Islam dan para ulama, sampai – sampai terhadap ulama yang disinyalir ulama garis keras, seperti FPI dan HRS. Bahkan ketika HRS di dzalimi oleh pemerintahan Jokowi dan mengasingkan diri ke Mekkah, Prabowo menjadi penjamin keselamatan HRS ketika pulang ke Indonesia.
Namun sayangnya masa masa kedekatan Prabowo dengan ummat Islam dan para ulama rupanya mulai meluntur semenjak Prabowo meninggalkan para ulama dan ummat Islam yang mendukungnya, masuk dalam pemerintahan Jokowi yang dianggap anti terhadap ummat Islam.
Masuknya dua orang pembenci ulama dan Islam Arya Permadi yang dikenal dengan nama Abu Janda dan Ferdinand Hutapean dan pernyataan Iwan Setiawan ( Plt Bupati Bogor) yang siap injak Al Qur’an, meski belakangan sudah minta maaf, namun tak pelak dugaan ini menguatkan bahwa Gerindra semakin jauh dengan Ummat Islam. Apalagi ditambah dengan pernyataan Prabowo yang mengatakan bahwa Jokowi adalah mentor terbaiknya, meski dulu adalah rivalnya.
Prabowo dengan segala kelebihan dan kekurangannya adalah Nakhoda partai yang diharapkan menjadi penjaga pemerintahan Jokowi, karena awalnya Gerindra adalah oposisi. Namun sayangnya Jokowi mampu merubah sikap Prabowo, yang awalnya mendapatkan julukan macan asia, kini menjadi kucing lucu dan cantik, menjadi sangat penurut. Sehingga harapan untuk menjadikan pemerintahan lebih adil dan bersikap baik terhadap Ummat Islam menjadi pupus, sehingga tak salah kemudian Prabowo mulai banyak ditinggalkan oleh para pendukungnya.
Peta dukungan yang dulu mendukung Prabowo diprediksi akan berubah mendukung Anies dan begitu juga yang dulu mendukung Jokowi akan berubah mendukung Prabowo. Sehingga menjadi wajar kemudian Anies dijadikan rival oleh Prabowo, karena Prabowo harus bisa membalas “kebaikan” Jokowi.
Bagi Jokowi, Prabowo adalah tipe murid yang baik, dibandingkan dengan Ganjar Pranowo. Karena sikap Prabowo selama ikut Jokowi tak pernah berlawanan dengan apa yang menjadi misi Jokowi, tidak seperti Ganjar yang membuyarkan ambisi Jokowi diakhir masa jabatannya, meninggalkan legacy sebagai kepala negara yang mampu menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia. Ganjar dengan gagah atas nama Bung Karno menolak kedatangan timnas Israel bermain di Indonesia. Sikap Ganjar selinier dengan sikap PDIP, sehingga wajar bagi Ganjar mengikuti garis PDIP dibanding garis Jokowi.
Prabowo saat ini boleh dikatakan adalah “soulmate” Jokowi, sehingga menjadi wajar dalam berbagai kesempatan Jokowi tanpa malu malu selalu mengatakan bahwa Prabowo adalah penerusnya.
Harapan terbesar Jokowi kini hanya kepada Prabowo, sehingga dalam koalisi besar yang dibentuknya, Jokowi berharap Prabowo adalah capresnya. Namun seiring dengan masuknya para pembenci Islam seperti Abu Janda dan Ferdinand Hutapean, akankah harapan Jokowi bisa terwujud ?, apalagi sikap Megawati juga mulai berseberangan dengannya.
Surabaya, 10 April 2023
EDITOR: REYNA
Related Posts

Setelah Penantian Panjang, Timor-Leste Resmi Anggota Penuh ke-11 ASEAN

Selidiki Kasus Korupsi Ekspor POME, Kejagung Geledah Kantor Bea Cukai

Kejagung Periksa Nicke Widyawati dan Anak Buah Riza Chalid dalam Kasus Tata Kelola Minyak Mentah

Ridwan Hisyam: Soeharto Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional

Dr. Anton Permana: “Soliditas TNI Masih Terjaga, Konflik Internal Itu Wajar Tapi Tak Mengancam”

Lebih Mudah Masuk Surga Daripada Masuk ASEAN

Zohran Mamdani adalah Pahlawan Kita

Soeharto, Satu-satunya Jenderal TNI Yang 8 Kali Jadi Panglima

Pro-Kontra Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Antara Rekonsiliasi dan Pengkhianatan Reformasi

Kasusnya Tengah Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Illegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Intelijen



Food RecipesDecember 27, 2024 at 8:07 pm
… [Trackback]
[…] Find More Information here to that Topic: zonasatunews.com/nasional/mengapa-gerindra-sekarang-diminati-para-pembenci-islam/ […]
cinemakickJanuary 4, 2025 at 2:13 am
cinemakick
pgslot168February 8, 2025 at 11:48 am
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/nasional/mengapa-gerindra-sekarang-diminati-para-pembenci-islam/ […]