ZONASATUNEWS.COM –Luhut Binsar Panjaitan, Menko Maritim dan Investasi yang juga Menteri Perhubungan ad interin, bikin blunder lagi. Dia bikin peraturan baru yang mengijinkan ojekonline membawa penumpang.
Peraturan ini bertentangan dengan PSBB yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan, yang membatasi jarak kontak antar orang demi menjaga penularan virus.
Jakarta sudah menerapkan PSBB dan melakukan pembatasan transportasi untuk mencegah meluasnya wabah covid -19. Termasuk membatasi ojek online hanya dibolehkan mengantar barang. Tidak boleh mengantar orang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menetapkan aturan itu berdasarkan PSBB.
Ditinjau dari aspek pembatasan jarak fisik (physical distancing ) maka keputusan LBP jelas-jelas tidak mendukung, dan amat berbahaya bagi upaya mencegah meluasnya wabah. Sungguh sulit dimengerti tujuan Luhut ini.
Bukan sekali ini saja. Sebelumnya Luhut juga pernah membatalkan kebijakan Anies yang mebatasi lalulintas bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP), untuk menekan penyebaran covid -19 keluar Jakarta. Tiba- tiba Luhut membatalkan aturan itu dan mengijinkan bus AKAP beroperasi lagi.
Mengapa Luhut terang-terangan membatalkan kebijakan Anies yang memiliki dasar dan tujuan yang jelas dalam menangani dan mencegah meluasnya wabah ini?
Diduga karena alasan ini. Pertama, Luhut mungkin masih kecewa dengan Anies yang membatalkan Reklamasi Teluk Jakarta. Publik tahu Luhut lah yang berada di garda depan mengawal proyek itu. Pembatalan megaproyek properti tentu sangat memukul para pengembang. Tapi mengapa Luhut yang kecewa?
Kedua, Luhut sengaja bikin ribet kerja Anies di Jakarta. Untuk apa? Agar kerja Anies tidak sukses. Kalau sampai Anies sukses pimpin Jakarta, khususnya dalam kerja menanggulangi covid 19 ini, maka Anies akan makin moncer namanya. So, dia akan leading sebagai Capres tahun 2024 nanti.
Prinsipnya : Anies tidak boleh sukses di Jakarta. Dia harus diganggu kerjanya. Bagaimana pun caranya.
Tetapi publik tentu tidak bodoh. Setidaknya tidak mudah dibodohi. Cara Anies mendistribusikan sembako ke warga Jakarta saja sangat elegan. Diantarkan langsung kerumah masing-masing. Disamping sangat manusiawi, cara itu juga akan mengurangi resiko kontak yang sesuai dengan prinsip physical distancing untuk menekan penyebaran virus corona.
Bandingkan dengan cara misalnya, mengumpulkan warga disatu titik. Penuh resiko penularan virus dan kurang bermartabat.
Penulis : Budi Puryanto
Editor : Setyanegara
Related Posts
“Perang” terhadap mafia dan penunjukan strategis: Analisis Selamat Ginting
20 Oktober: Hari yang Mengubah Lintasan Sejarah Indonesia dan Dunia
Vatikan: Percepatan perlombaan persenjataan global membahayakan perdamaian
Hashim Ungkap Prabowo Mau Disogok Orang US$ 1 Miliar (16,5 Triliun), Siapa Pelakunya??
Pembatasan ekspor Mineral Tanah Jarang Picu Ketegangan Baru China-AS
Penggunaan kembali (kemasan) dapat mengurangi emisi hingga 80%, kata pengusaha berkelanjutan Finlandia di Forum Zero Waste
Bongkar Markup Whoosh – Emangnya JW dan LBP Sehebat Apa Kalian
Kinerja Satu Tahun Presiden Prabowo dalam Perspektif Konstitusi
Ketegangan antara Kapolri dan Istana: Dinamika di Balik Penundaan Tim Reformasi Kepolisian
Purbaya vs Luhut: Ketegangan di Balik Kebijakan Fiskal dan Investasi
เกียรติบัตรออนไลน์October 27, 2024 at 4:34 pm
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: zonasatunews.com/nasional/mengapa-luhut-bikin-ribet-anies-terus/ […]
online chatNovember 19, 2024 at 4:13 pm
… [Trackback]
[…] Read More to that Topic: zonasatunews.com/nasional/mengapa-luhut-bikin-ribet-anies-terus/ […]
see this pageDecember 2, 2024 at 2:55 am
… [Trackback]
[…] Read More here on that Topic: zonasatunews.com/nasional/mengapa-luhut-bikin-ribet-anies-terus/ […]