Mengunjungi Malaga Valley

ZONASATUNEWS.COM, MALAGA -Duta Besar RI Untuk Kerajaan Spanyol Dan UNWTO, Dr Muhammad Najib bersama 12 Duta Besar negara Asia diundang untuk mengunjungi kota Malaga. Kota ini terletak di bagian arah tenggara dari wilayah Spanyol.

Dubes Muhammad Najib bersama 12 Dubes Asia diundang mengunjungi Malaga Valley, tempat pengembangan IT di Spanyol

Menurut keterangan Dubes Muhammad Najib, kota Malaga memmiliki akses pelabuhan dengan berbagai fungsi, seperti tourism maupun ekonomi. Banyak kapal pesiar berlabuh di pelabuhan Malaga. Pelabuhan ini juga berfungsi untuk ekspor impor. Selain itu kapal-kapal penangkap ikan juga bersandar disini.

Yang lebih menarik, kata Dubes Najib, saat ini para Duta Besar diberi kesmepatan untuk mengunjungi apa yang mereka sebut sebagai Malaga Valley.

“Tampaknya idenya meniru Silicon Vallley di Amerika. Tempat ini aktivitasnya hal-hal yang terkait dengan IT, dunia digital, metaverse, dan sebagainya. Tetapi disini ada yang unik, karena mereka mengkombinasikan antara art dan teknologi. Antara legacy, warisan budaya dan masa depan mereka. Disini ada museum, ada sekolah, tetapi juga ada aktivitas bisnis. Berbagai perusahaan IT yang cukup besar di vasilitasi untuk berkantor disini,” kata Dubes Muhammad Najib.

Banyak start-up dan perusahaan besar dibidang IT berkantor ditempat ini

Anak-anak muda, yang memiliki usaha kecil dengan merintis start-up juga divasilitasi di tempat ini. Tetapi pada saat yang bersamaan, anak-anak muda yang cerdas dan berbakat, direkrut dan di mediasi untuk bisa bekerja di perusahaan-perusahaan besar seperti google, dan sejenisnya.

Dubes Najib berpandangan ide tersebut menarik sekali. Ada sekolah tetapi tidak berjenjang. Semacam kursus-kursus singkat 6 bulan – 1 tahun tetapi bisa mengambil mata kuliah tertentu sesuai dengan kompetensi dan minatnya.

Banyak pendidikan singkat semacam kursus selama 6 bulan sampai 1 tahun yang mengajarkan IT

“Saya terinspirasi dan juga termotivasi, bagaimana Indonesia bisa memulai. Karena banyak sekali anak-anak muda berbakat. Ada Start-up kecil-kecil banyak, tetapi sudah menunjukkan prestasi yang luar biasa. Nah, kewajiban pemerintah saat inidan juga perusahaan besar untuk memediasi mereka, sehingga mereka bisa berinteraksi dengan perusahaan-perusahaan besar ditingkat global,” ungkap Dubes Najib.

Begitu juga bagaimana pemerintah membuat policy-policy agar perusahaan-perusahaan besar sekelas google, youtube, dans sejenisnya, bukan saja melihat Indonesia sebagai pasar, tetapi juga menjadi partner untuk maju bersama. Mendapatkan keuntungan bersama.

“Pada saat yang bersamaan anak-anak muda kita juga mendapatkan promosi, percepatan untuk mobilitas vertikalnya, dan seterusnya. Saya berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama kita bisa membuat, tidak harus sama, tetapi bagaimana menyongsong masa depan. Karena cepat atau lambat kita akan berkompetisi dengan mereka. Cepat atau lambat kita tidak bisa menghindari masa depan dimana kompetisi semakin keras. Moga-moga ide ini bersambut dan mendapat dukungan agar kita bisa segera memulai,” pungkas Dubes Najib.

EDITOR: REYNA

Related Posts