Mengunjungi Universitas Leiden, Universitas Tertua di Dunia Yang Sangat Penting Bagi Bangsa Indonesia

ZONASATUNEWS.COM, LEIDEN – Saat ini Duta Besar Indonesia untuk Spanyol, Dr. Muhammad Najib sedang mengunjungi Universitas Leiden di Belanda. Sebuah Universitas tua dan sangat terkenal di dunia.

Disamping usianya yang sudah tua, kata Dubes Muhammad Najib, kampus Leiden ini menghasilkan banyak sarjana dari berbagai disiplin ilmu.

Universitas Leiden, salah satu Universitas tua didunia, dibangun abad XVI

“Mahasiswa Indonesia banyak sekali yang kuliah disini. Arsip tentang Indonesia banyak sekali disimpan disini. Karena itu kalau kita bicara sejarah Indonesia, khususnya di era penjajahan Belanda, dokumen-dokumennya banyak yang disimpan disini,” kata Dubes Muhammad Najib melalui chanel Youtube Wisma Duta RI Madrid yang diterima redaksi zonasatunews.com.

Ditempat itu [ula dulunya Snouck Hurgronje, seorang Indonesianis, yang juga sangat mendalami tentang Islam, bahkan lebih dari itu dia pandai sekal berbahasa Arab. Sehingga kemudian atas nasehat-nasehatnya pemerintah kolonial Belanda mampu bertahan sekitar 350 tahun.

Universitas Leiden, salah satu Universitas tua didunia, dibangun abad XVI

Snouck Hurgronje disamping seorang ilmuwan dia juga seorang pejuang bagi negerinya. Dia mendedikasikan dirinya untuk kepentingan negaranya. Rela mengorbankan kepentingan dirinya demi mengabi kepada bangsa dan negaranya.

“Oleh karena itu Snouck Hurgronje sangat terkenal di Indonesia dan lebih dari itu sangat dibanggakan oleh bangsa Belanda.

Dubes Najib mengunjungi perpustakaan lama Universitas Leiden. Karena perpustakaan lama itu dianggap terlalu kecil, maka sekarang Universitas Leiden mempunyai perpustakaan yang baru ditempat yang baru yang sangat besar, luas dan bertingkat.

Gedung perpustakaan lama sedang direnovasi untuk diubah menjadi Rektorat. Gedung ini sangat bersejarah, karena Belanda menjadi negara tulip bermula dari sini.

Sepeda menjadi alat transportasi favorit

“Sebagai salah satu lembaga pendidikan tertua didunia, yang dibangun sekitar abad XVI, maka ketika Duta Besar Austria menyaksikan bunga tulip di Turki, yang luar biasa bagus, indah dan beragam. Kemudian Dubes Austria menghadiahkan pemerintah kerajaan Belanda bibit tulip yang dibawa dari Istambul, diserahkan ditempat ini, ” tuturnya.

Dari tempat inilah kemudian bibit tulip itu dikembang-biakkan. Sehingga sekarang Belanda dikenal sebagai negara tulip.

“Sebentar lagi gedung ini akan menjadi tempat Rektor Universitas Leiden berkantor,” pungkas Dubes Najib.

EDITOR: REYNA

Related Posts