Oleh: Pierre Suteki
A. Pengantar
Hari ini, 11 Maret 2022 bertepatan dengan hari diterbitkannya SURAT PERINTAH SEBELAS MARET (SUPERSEMAR), 11 Maret 1966, oleh Presiden Seokarno kepada Soeharto. Ketua Umum Partai Rakyat dalam GWA mem-broad cast satu artikel yang mengkritisi surat tersebut, dan mengajukan 3 pertanyaan terkait dengan pelarangan penyebaran ideologi komunis dan pembubaran PKI.
Artikel ini merupakan tanggapan atas tiga pertanyaan mendasar dari Arvindo Noviar dalam artikelnya yang berjudul: “Tafsir Pak Harto Terhadap Supersemar, Menghancurkan Wibawa Dan Ajaran Bung Karno”. Tiga pertanyaan tersebut adalah:
“Dalam pidatonya di Istana Bogor pada 11 Desember 1965 secara eksplisit Beliau menyatakan kalau sepertiga bagian dari dirinya adalah Komunisme dan dengan tegas ia menyatakan bahwa Pancasila tidak anti Komunisme. Seorang penggagas, penggali dan pencetus Pancasila adalah perasan dari Nasionalisme, Agama, dan Komunisme.
Maka dalam kesempatan ini saya, Arvindo Noviar, Ketua Umum Partai Rakyat ingin mengajukan beberapa pertanyaan kepada seluruh Intelektual yang dituntut adil sejak dalam pikiran.
1. Jika Bung Karno sebagai pencetus Pancasila ialah juga perasan dari Nasionalisme, Agama, dan Komunisme, apakah Pancasila dimungkinkan mengandung komunisme?
2. Mungkinkah kami dan generasi setelah kami mampu mempelajari sejarah, terutama pemikiran Bung Karno tanpa mengetahui apa itu komunisme?
3. Bukankah sesungguhnya Tap MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 justru membelenggu kita untuk bisa mempelajari sejarah Bangsa dan Negara Indonesia secara holistik dan komprehensif?
Karena bukan hanya Bung Karno, Tan Malaka sebagai Pahlawan Nasional dan Bapak Republik Indonesia ialah juga seorang Tokoh Komunis Internasional, termasuk juga Alimin seorang Pahlawan Nasional yang juga seorang tokoh komunis dll.….”
Saya akan berusaha untuk menjawab tiga pertanyaan Ketua Partai Rakyat tersebut melalui analisis singkat di bawah ini.
Related Posts
Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama
Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
รีวิวเกมของค่ายสล็อตชั้นนำ Play’n GONovember 9, 2024 at 2:32 pm
… [Trackback]
[…] Read More here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/menjawab-keraguan-arvindo-noviar-ketum-partai-rakyat-atas-komunisme-sebagai-bahaya-laten/ […]
แทงบอล ราคาพูล 1×2November 22, 2024 at 5:23 pm
… [Trackback]
[…] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/menjawab-keraguan-arvindo-noviar-ketum-partai-rakyat-atas-komunisme-sebagai-bahaya-laten/ […]
herbal supplementsDecember 4, 2024 at 3:30 am
… [Trackback]
[…] Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/menjawab-keraguan-arvindo-noviar-ketum-partai-rakyat-atas-komunisme-sebagai-bahaya-laten/ […]
click here to readJanuary 4, 2025 at 3:49 pm
… [Trackback]
[…] Here you can find 18108 additional Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/menjawab-keraguan-arvindo-noviar-ketum-partai-rakyat-atas-komunisme-sebagai-bahaya-laten/ […]
Engineering TechniciansJanuary 24, 2025 at 8:25 pm
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/menjawab-keraguan-arvindo-noviar-ketum-partai-rakyat-atas-komunisme-sebagai-bahaya-laten/ […]
โคมโรงงานJanuary 31, 2025 at 8:17 am
… [Trackback]
[…] Find More here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/menjawab-keraguan-arvindo-noviar-ketum-partai-rakyat-atas-komunisme-sebagai-bahaya-laten/ […]