Menyongsong Kepemimpinan Spanyol di Uni Eropa

ZONASATUNEWS.COM, MADRID – Duta Besar RI untuk Spanyol dan UNWTO, Dr Muhammad Najib menghadiri undangan dari Menlu Spanyol, Jose Manuel Albares, dalam kaitannya persiapan kepemimpinan Spanyol atau Presidensi Spanyol di Uni Eropa dalam waktu dekat.

Dubes Muhammad Najib bersama dengan para Dubes negara sahabat menghadiri undnagan Menlu Spanyol Albares

“Ini merupakan dialog pertama terkait persiapan Menlu Albares kaitannya dengan kepemimpinan atau presidensi Spanyol di Uni Eropa, yang akan dimulai beberapa bulan lagi, tepatnya pada 1 Juni 2023 nanti,” kata Dubes Najib

Menurut Dubes Najib, Albares mengundang seluruh diplomat khususnya para Duta Besar yang berada di Madrid.

Menlu Spanyol Jose Manuel Albares sedang memberikan penjelasan terkait persiapan Spanyol dalam memegang kepemimpinan Uni Eropa sejak 1 juni 2023 nanti

Ada beberapa point yang disampaikan oleh Albares. Pertama, prioritas program tentu bagaimana kepentingan negera-negara Uni Eropa terkait ekonomi maupun politik. Khususnya menyingggung masalah kepentingan energi.

“Karena sebagian negara-negara Uni Eropa itu masih bergantung (energinya) dengan Rusia,” jelas Dubes Najib.

Yang kedua, menurut keterangan Dubes Najib, bagaimana disamping menjaga kepentingan anggotanya di Uni Eropa, beliau juga menyampaikan pentingnya menjaga hubungan tradisional Spanyol dengan negara-negara Amerika Latin.

Para diplomat khususnya Duta Besar negara sahabat menghadiri undangan Menlu Spanyol Albares

Begitu juga yang tidak bisa diabaikan adalah negara-negara Afrika Utara, khususnya yang berada di Laut Mediterania. Karena hubungan ekonomi, hubungan politik, juga kepentingan pasokan energi sejumlah negara UNi Eropa yang menghadap pantai Mediterania itu juga tidak bisa diabaikan.

Diluar negara-negara tersebut diatas, Dubes Najib menerangkan juga banyak disinggung pentingnya upaya membangun hubungan Uni Eropa dengan negara-negara Asia khususnya negara-negara Asia Besar seperti China dan India.

“Ini penting untuk ditingkatkan sekaligus untuk mengurangi kebergantungan Uni Eropa terhadap Amerika, baik secara ekonomi maupun politik. Nah, prinsip-prinsip demokrasi, pluralisme, multi lateralisme, tetap menjadi pijakan bagi Spnyol didalam memimpin Uni Eropa,” ungkap Dubes Najib.

Selain itu juga banyak disinggung soal perang Ukraina-Rusia. Perang ini telah memberikan implikasi yang tidak ekcil didalam memberkan pasokan ennergi kepada sejumlah negara anggota UNi Eropa.

Lebih dari itu ini juga mempengaruhi kondisi hampir seluruh situasi ekonomi di Uni Eropa.

“Saya menangkapnya implikasi ekonomi ini sudah menimbulkan kesulitan-kesulitan masyarakat di Uni Eropa ini dan telah muncul dalam berbagai bentuk ekspresi atau unjuk rasa kekecewaan masyarakat atas memburuknya situasi ekonomi,” jelas Dubes Najib.

Kalau hal itu dibiarkan, Dubes Najib menilai bisa menjaid isu politik yang bisa kemana-mana (liar).

Lepas dari semua itu, peristiwa-peristiwa yang terjadi di Uni Eropa khususnya dari akibat perang Ukraina-Rusia, diera digitalisasi ini bisa berakibat kepada negara-negara yang secara geograis tidak dekat dengan Uni Eropa.

Itulah sebabnya, Dubes Najib mengira, Menlu Albares berusaha untuk melakukan dialog dengan wakil negara sahabat yang menjadi Duta Besar di Madrid ini, untuk sharing informasi, sharing ide dan gagasan, sehingga kepemimpinan atau Presidensi Spanyol di Uni Eropa ini bisa sukses.

EDITOR: REYNA

Related Posts