Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih
Saat ini kita butuh pemimpin yang berani, sikap yang tegas dengan segala konsekuensi dan resikonya. Sudah tidak waktunya lagi bicara soal teori ini itu, saatnya berdialog mencari jalan keluar yang lebih riil riil selesaikan carut marut negara ini.
Lonceng kematian demokrasi di Indonesia sudah mendekati ajal yang sempurna. Pemimpin kita sangat mudah dalam kendali dari luar khusus kendali dari para Pengusaha yang menjadi Penguasa ( Pengpeng ). Semua punya kepentingan sendiri sendiri.
Berimbas sampai pada proses kepemimpinan ke bawah ahirnya dalam skenario yang sama, seorang Bupati/ Gubernur semua tergantung dan dalam kawalan Oligarki dengan segala akibat dan resikonya.
Sistem pemerintahan menjadi rusak dan saat ini masalah sangat serius khususnya rusaknya masalah sistem ketatanegaraan –
Reformasi dibajak di tengah jalan oleh National Democratic Institute (NDI) —kekuatan asing— pimpinan Madellein Albraight yang dibantu 18 LSM lokal yang tergabung dalam Koalisi Ornop Untuk Konstitusi Baru melalui kerja sama dengan kaum komprador yang kala itu duduk di MPR masa bakti 1999 – 2004. Dari sinilah Konstitusi kita mulai di kudeta dan dibajak.
Kemunculan Yusuf Wanandi di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (25/5/2023). Menyampaikan pandangan dan pesannya bahwa pemilihan presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024 diprediksi hanya dua pasangan , itu perintah dari Taipan / Oligarki yang harus dilakukan atau dilaksanakan oleh bonekanya.
“Semua kita terkecoh tenggelam soal dukung mendukung capres, tidak menyadari tidak lama juga akan di eksekusi mana yang bisa hidup dan mana yang harus di matikan.”
Saat ini keadaan negara dalam kondisi kritis dan sangat tragis dikelola oleh penguasa hanya untuk kepentingan sendiri, kelompok, taipan dan oligarki.
Algojo sudah cukup waktu di persiapkan untuk eksekusi Indonesia. Waktu terpendek sejak digantikan UUD 45 diubah menjadi UUD 2002. Praktek konstitusi menjadi tidak jelas. Konstitusi sudah salah – arsipnya sudah salah. Penetapan presiden juga sudah salah. Sikap makar macam macam.
“Kita hitung amandemen UUD 45 menjadi UUD 2092 sudah sampai angka 97% . Ini artinya bukan amandemen tetapi sudah merubah atau mengganti UUD 45. Ini sebuah penipuan”. (Prof. Kaelan)
Pilpres 2024 dalam sistem liberal dan sepenuhnya dalam kendali para Taipan dan Oligargi, pemenangnya surah bisa ditebak sebelum pelaksanaan Pilpres.
Yusuf Wanandi bukan hanya memberi sinyal capres cukup dua pasang, dugaan kuat bukan hanya tahu sudah menyiapkan capres yang harus di menangkan para Pilpres 2024.
“Alternatif saran untuk mengembalikan kekacauan saat ini dan meminimalisir korban sebaiknya melalui proses konvensi – sidang istimewa MPR dan kalau akan melaksanakan Pemilu 2024 harus berdasarkan UUD 45 “
Harapan ini kita yakini hanya harapan tinggal harapan, karena fungsi MPR sudah di habisi. Tokoh pergerakan Hatta Taliwang menggerutu : “Saat ini kondisi sangat memprihatinkan semua momentum penting sebagai pemicu terjadinya perubahan ke arah Revolusi semua bisa diredam dan menghilang.”
Emha Ainun Najib bergumam: “Ekonomi kita saat ini dirusak dan dihancurkan. Sudah mulai terasa adanya keresahan, keputusasaan dan rasa ketidak pastian ke depan – ini bahaya. Kalau ini terjadi rakyat akan mengambil jalan pintas dalam menghadapi ketidakpastian bisa terjadi amuk massa”.
Berpacu dengan waktu pedang algojo untuk membuang nyawa Indonesia sudah nempel di leher. Hanya keajaiban dari sang pemilik dan penguasa alam yang akan menentukan nasib Indonesia.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Setahun Rezim Prabowo, Perbaikan atau Kerusakan Menahun?

Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri

Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global

Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama

Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan

Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum

Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah

Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas

Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan

Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote



JacobNovember 2, 2024 at 8:36 pm
… [Trackback]
[…] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/mesin-algojo-sedang-jalan/ […]
click this link here nowNovember 23, 2024 at 10:43 pm
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/mesin-algojo-sedang-jalan/ […]
ทางเข้าpgDecember 12, 2024 at 6:02 pm
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/mesin-algojo-sedang-jalan/ […]
เกมพนันออนไลน์ เว็บตรง ไม่ผ่านเอเย่นต์January 3, 2025 at 7:16 pm
… [Trackback]
[…] There you will find 80901 more Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/mesin-algojo-sedang-jalan/ […]
click this link nowFebruary 3, 2025 at 3:41 am
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/mesin-algojo-sedang-jalan/ […]